Beranda Kesehatan 10 Gejala Anda Terkena Infeksi Rahim yang Harus Diwaspadai

10 Gejala Anda Terkena Infeksi Rahim yang Harus Diwaspadai

sakit perut tidak normal
Sakit perut tidak normal (Image )

Infeksi rahim juga dikenal dengan istilah endometritis adalah radang atau iritasi pada lapisan rahim, yang secara ilmiah disebut endometrium. Endometritis disebabkan oleh infeksi pada endometrium atau rahim itu sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, atau berbagai infeksi vagina dan tuberkulosis.

Hal ini paling mungkin terlihat pada wanita yang baru saja melahirkan atau pernah mengalami keguguran. Risiko terkena endometritis lebih banyak setelah mendapatkan prosedur pelvis. Anda juga berisiko jika melakukan persalinan sesar daripada yang normal. Berikut adalah beberapa gejala endometritis yang harus diwaspadai atau baiknya segera melakukan pemeriksaan dokter jika mengalami beberapa gejalanya:

1. Pembengkakan perut yang tidak wajar

Kondisi ini merupakan gejala awal dari infeksi rahim. Perut akan membengkak, mengakibatkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Bila pembengkakan perut tersebut terjadi secara tidak wajar, maksudnya bukan karena perut kembung atau yang lain, maka Anda harus segera memeriksakannya ke dokter.

2. Pendarahan vagina yang tidak normal

Pendarahan vagina adalah tanda jelas adanya sesuatu yang salah dengan rahim Anda. Selama periode bulanan, normalnya dinding rahim akan pecah dan terjadi pendarahan haid. Tapi diluar itu jika vagina menunjukkan tanda-tanda pendarahan, itu mungkin disebabkan karena infeksi rahim.

3. Timbul keputihan tidak wajar

Abnormal, jika keputihan berwarna putih kekuning-kuningan dan disertai dengan bau yang menyengat tidak sedap. Anda harus melakukan medical checkup untuk mengetahui apakah itu adalah infeksi ragi normal atau gejala penyakit serius.

4. Sembelit

Jika Anda selalu menjaga pola makan sehat dan tetap mengalami konstipasi, berarti sistem di dalam tubuh tidak bekerja secara efisien untuk mencerna makanan. Hal ini bisa jadi pertanda infeksi rahim.

5. Suhu tubuh tinggi

Suhu tinggi tanpa alasan tertentu juga merupakan tanda peringatan yang sering disinyalkan oleh tubuh. Demam terjadi karena tubuh kita mencoba untuk melawan bakteri infeksi yang sedang menyerang tubuh dari dalam.

6. Tubuh mudah capek dan lelah (tidak wajar)

Gejala ini ditandai dengan cenderung merasa mudah lelah dan lemah sepanjang waktu, tidak bisa menikmati aktivitas menyenangkan lagi karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat infeksi. Tubuh Anda perlahan terasa lemah, karena adanya pergulatan internal di dalam tubuh antara bakteri baik dan buruk.

7. Terasa tidak nyaman saat buang air besar

Biwel movement adalah proses keluarnya tinja melalui anus atau rektum. Gerakan usus menjadi sangat tidak nyaman dan menyakitkan karena infeksi yang disebabkan pertumbuhan sel rahim dari dalam.

8. Endometris setelah melahirkan

Wanita yang baru saja melahirkan cenderung didiagnosa menderita infeksi setelah 24 jam. Rasa sakit dan demam merupakan gejala yang umum terjadi. Nyeri saat buang air kecil juga merupakan gejala yang sangat umum. Hal ini selanjutnya disertai dengan mengalirnya darah kotor dari vagina.

9. Syok septik

Infeksi Uterus dan syok septik berjalan beriringan. Infeksi rahim, jika tidak diobati, dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan mempengaruhi berbagai organ lainnya, yang bisa berubah menjadi fatal. Syok septik juga bisa mengindikasikan adanya infeksi rahim. Gejalanya meliputi pucat, perasaan pusing dan sering bingung.

10. Sakit saat berhubungan intim

Wanita yang menderita infeksi rahim banyak mengaku merasakan sakit saat melakukan hubungan seksual. Beberapa wanita ada yang tidak mau mencari pertolongan, karena menurutnya hal ini adalah topik yang cukup sensitif dan memalukan untuk dibicarakan. Selalu disarankan untuk mencari bantuan medis bila diperlukan.

Sangat penting juga untuk melakukan diagnosis sejak dini, sehingga infeksi terlanjur parah di kemudian hari. Wanita tidak boleh malu dengan kesehatan reproduksinya, karena hal ini kika sudah terlanjut parah akan mempengaruhi organ lain secara perlahan. Endometritis biasanya diobati dengan antibiotik khusus.

Serangkaian tes juga dilakukan bersamaan untuk menentukan apakah seseorang memiliki penyakit menular seksual. Seringkali, pasangannya juga akan diperiksa, sehingga keduanya dikatakan aman dan sehat secara seksual.