Beranda Pengetahuan 10 Jenis Pekerjaan yang Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Kanker

10 Jenis Pekerjaan yang Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Kanker

Penata rambut
Penata rambut ternyata juga berisiko terkena kanker

Bisakah lingkungan tempat kerja kita menyebabkan masalah kesehatan tertentu? Jawabannya adalah iya. Menurut laporan American Cancer Society, mereka yang bekerja di profesi tertentu, misalnya pramugari, lebih berisiko mengalami masalah kesehatan seperti kanker kulit dan payudara jika dibandingkan dengan orang yang bekerja di bidang pekerjaan lain.

Paparan terhadap berbagai jenis radiasi dan bahan kimia berbahaya hingga terkena sengatan sinar matahari yang berlebihan atau gangguan pada ritme sirkadian bisa memengaruhi kesehatan seseorang. Sehingga hal ini secara tidak langsung juga meningkatkan risiko terkena kanker.

Pekerjaan yang Meningkatkan Risiko Terkena Kanker

Pekerja konstruksi

Salah satu jenis kanker yang paling umum memengaruhi pekerja konstruksi adalah kanker kulit. Terkena sinar matahari selama berjam-jam dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker itu sendiri. Mesothelioma, kanker paru-paru adalah jenis lain dari risiko kanker yang memengaruhi pekerja konstruksi. Disebabkan karena inhalasi asbes, yang umumnya banyak dilaporkan terjadi pada pekerja industri yang berurusan dengan asbes.

Produsen karet

Terpapar bahan kimia, menghirup uap kimia, debu, serta produk sampingan lainnya, pekerja di pabrik karet berisiko terkena kanker perut, paru-paru dan kandung kemih. Menurut laporan yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, orang yang bekerja di industri ini juga rentan terhadap leukemia dan limfoma. Hal ini disebabkan oleh penyerapan karsinogen melalui kulit yang memengaruhi individu tersebut pada tingkat sel.

Pekerja daur ulang

Pekerjaan daur ulang seringkali melibatkan pembongkaran barang-barang elektronik bekas untuk diambil sisa spare part yang sekiranya bisa dimanfaatkan kembali. Dalam prosesnya, pekerja bisa saja terpapar bahan-bahan kimia berbahaya dan toksisitas logam berat. Paparan logam berat yang terus-menerus tersebut bisa meningkatkan risiko kanker ginjal, hati, paru-paru, dan hidung.

Petani

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan dengan mengeksplorasi dampak pertanian terhadap peningkatan risiko kanker pada wanita, tercatat bahwa wanita yang bekerja di pertanian memiliki risiko 35% lebih tinggi terkena kanker. Selain itu, prevalensi kanker paru-paru karena paparan yang berlebihan dari knalpot mesin, pestisida, pupuk, dan unsur-unsur kimia lainnya bisa meningkatkan risiko limfoma, leukaemia, dan beberapa jenis kanker lainnya.

Penata rambut

Menurut National Cancer Institute, orang-orang yang bekerja di industri rambut seringkali terlalu banyak terpapar bahan kimia yang ditemukan dalam pewarna rambut. Hal ini, dalam jangka panjang, dapat menyebabkan kanker kandung kemih, laring dan paru-paru.

Mekanika

Terpapar berbagai jenis karsinogen, orang yang bekerja dengan mesin mobil dan bagiannya rentan terhadap risiko mengalami leukemia. Bekerja dengan asbes, minyak bumi dan hal-hal serupa juga membuatnya rentan terhadap mesothelioma.

Manikur dan pedikur

Limfoma dan mieloma adalah jenis kanker paling umum dilaporkan, yang disebabkan karena terlalu banyak bahan kimia yang digunakan untuk mengecat, membersihkan, dan mengeraskan kuku. Formalin dan titanium dioksida yang digunakan dalam cat kuku dan bubuk saat terhirup juga dapat menurunkan dan melemahkan kekebalan tubuh.

Penambang

Bahkan asap dari knalpot diesel sendiri dapat dianggap sebagai penyebab utama kanker. Debu yang menumpuk di paru-paru seseorang selama proses kerja dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit paru-paru hitam (jaringan paru-paru menjadi menghitam, meradang, terjadinya penyakit fibroid).

Awak pesawat

Paparan sinar UV dan radiasi kosmik yang berlebihan adalah penyebab utama kanker pada orang yang kerjanya di atas udara. Jenis kanker yang paling umum dilaporkan adalah kanker kulit ganas, yang berkembang sebagai hasil mutasi pada sel pembawa pigmen pada kulit manusia.

Pekerja shift

Orang yang bekerja pada shift malam memiliki risiko tinggi terkena kanker karena gangguan yang disebabkan oleh ritme sirkadian. Ketika Anda bekerja shift malam, siklus tidur tubuh dan fungsi normal akan terganggu, menyebabkan peningkatan risiko kanker payudara. Pada pria, hal itu bisa menimbulkan risiko kanker paru-paru, serta peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pun demikian, menurut laporan dari American Cancer Society, tingkat kanker terkait lingkungan tempat kerja telah mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir. Hal tersebut lantaran adanya peningkatan dalam peraturan keselamatan kerja. Intinya, kita harus rutin melakukan medical checkup, apalagi yang kerjanya di lingkungan keras dan sering terpapar bahan-bahan kimia berbahaya.