Beranda Kesehatan 4 Langkah Mudah Mengetahui Adanya Infeksi Cacing dalam Perut

4 Langkah Mudah Mengetahui Adanya Infeksi Cacing dalam Perut

Cacing parasit dalam perut
Cacing parasit dalam perut

Sebelum membahas ke topik artikel utamanya, membaca kisah yang dialami oleh seorang wanita bernama Victoria Albina ini mungkin bisa membuka sedikit wawasan kita. Masih berkaitan dengan masalah infeksi perut, meski telah melakukan 10 kali tes tinja konvensional yang semuanya mengungkapkan hasil “normal”, Albina masih terus saja merasakan ada sesuatu yang lain dengan perutnya, misalnya sering kentut, kembung dan beberapa masalah lain berkaitan dengan buang air besar yang nampaknya tidak wajar.

Setelah memiliki pengalaman bekerja dengan naturopath dan usai lulus dari pendidikan kedokterannya selama bertahun-tahun serta memeroleh lisensi resmi praktisi perawat, Albina akhirnya mendapatkan konfirmasi yang selama ini ia cari. Melalui metode pengujian alternatif yang tidak diberikan oleh ahli gastroenterologinya, dia menemukan bahwa, selain akibat pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus kecil (SIBO), dia juga menemukan parasit kecil yang disebut Blastocystis hominis, yang menyebabkan infeksi.

Dikenal pula sebagai b. Hominis, organisme mikroskopis ini adalah salah satu jenis parasit yang dapat hidup di atau di dalam tubuh dan menimbulkan kekacauan pada tubuh yang jadi inangannya. Meski ada begitu banyak jenis parasit yang berbeda, banyak di antaranya hidup di usus, (cacing gelang dan cacing pita, serta cacing tambang. Sehingga gejalanya dapat terlihat dari penurunan berat badan yang tidak wajar hingga kulit gatal-gatal yang tak tertahankan.

Meskipun infeksi parasit pada manusia paling banyak terjadi di negara-negara berkembang, di Amerika, negara yang sudah maju, masih ada ratusan ribu orang  terpapar dan terinfeksi oleh berbagai parasit setiap tahunnya. Infeksi dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk hewan, darah, makanan, serangga, dan air. Dalam beberapa kasus, gejalanya mungkin hanya berupa perasaan yang tidak nyaman, dan pada kasus lain gejalanya bahkan bisa mematikan.

“Parasit bisa sangat sulit diterka (licik),” kata Albina. “Kadang-kadang satu-satunya tanda yang bisa dilihat adalah munculnya masalah pada kulit (seperti eksim atau psoriasis); nyeri atau ketidaknyamanan sendi (termasuk pemicu rheumatoid arthritis oleh bakteri berperilaku parasit tertentu); perubahan suasana hati, terutama ketika depresi atau kecemasan tidak wajar; insomnia atau gangguan tidur; masalah metabolisme seperti perubahan berat badan dan deregulasi gula darah. “

Jika Anda sering memiliki firasat adanya sesuatu yang tidak beres pada kesehatan fisik atau mental, Albina mengatakan parasit bisa saja menjadi biang keladinya. Berikut adalah beberapa tanda kemungkinan adanya parasit dalam tubuh:

1. Gejala Sakit Perut yang Tidak Wajar

Penting diketahui bahwa banyak ahli usus dan ahli diet konvensional menganggap iritasi usus besar (IBS) apabila sakit yang dirasakan disertai dengan gejala sakit perut kronis (hilang timbul dengan sendirinya) serta pola pergerakan usus yang tidak teratur. Tetapi banyak juga yang percaya bahwa IBS tidak selalu berhubungan dengan masalah usus, beberapa gejala khasnya juga merupakan karakteristik dari masalah lain, seperti infeksi parasit. Berikut adalah beberapa gejala usus umum yang terkait atau disebabkan karena parasit:

  • sakit perut
  • gas (sering kentut)
  • kembung
  • diare
  • mual
  • muntah

2. Mood atau Suasana Hati yang Gampang Berubah-ubah

“Tanda-tanda pertama saya mengalami infeksi parasit adalah depresi dan kecemasan yang tidak wajar, disertai dengan sering buang angin, kembung, gangguan pencernaan dan perubahan gerakan usus,” kata Albina, mencatat bahwa banyak pasiennya dengan infeksi parasit juga melaporkan gejala depresi dan kecemasan . Para ahli juga mengatakan kelelahan, keletihan dan masalah tidur, termasuk insomnia, juga semuanya dikaitkan dengan infeksi parasit.

3. Masalah Kulit Seperti Gatal-gatal

“Banyak pasien saya yang mengalami parasit mengalami eksim, psoriasis, dan intoleransi histamin,” kata Albina. “Jadi, migrain dan gejala haid sebenarnya bisa disebabkan oleh parasit juga.” Meski parasit usus seringkali dikaitkan dengan gejala seperti alergi dan masalah dermatologis lainnya, penting untuk diketahui bahwa tidak semua parasit sebenarnya hidup di usus. Beberapa bisa hidup dan berkembang biak di kulit, serta dapat memiliki dampak langsung di mana mereka hidup di bagian tubuh tersebut. Tungau kulit (kudis) dan kutu adalah dua jenis parasit yang memengaruhi kulit, kulit kepala atau rambut, dan dapat menyebabkan gatal, peradangan dan/atau kemerahan yang intens.

4. Masalah Autoimun atau Kecenderungan Mudah Stres

“Ada juga bukti ilmiah yang signifikan serta petuah-petuah kuno yang menyebutkan bahwa ketika seseorang berada di bawah tekanan serius karena tidak mampu mengontrol pikirannya dengan baik, stres dapat mengurangi kualitas, kuantitas dan keragaman bakteri baik di dalam usus,” kata Albnina. “Jadi cara pengobatan konvensional seperti misalnya, ‘katakanlah Anda memiliki infeksi b. Hominis, dan disuruh meminum obat Alinia (Nitazoxanide). Seringkali pengobatan semacam itu tidak benar-benar berhasil kecuali pasien juga disarankan agar tidak makan makanan yang mengiritasi atau meradang usus dan yang terpenting meningkatkan kekebalan tubuhnya. Dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, maka kinerjanya dalam memerangi infeksi parasit jahat juga akan maksimal.

Mengatasi Masalah Infeksi Parasit

Albina mengatakan bahwa untuk meningkatkan peluang hidup bebas parasit, penyedia layanan kesehatan perlu memperluas pengalamannya soal kesehatan dan pasien juga harus membiasakan dirinya dan belajar memahami gejala-gejala aneh yang dirasakan oleh tubuh.
“Berdasarkan pengalaman saya sendiri dan pengalaman pasien saya, alasan orang yang mengidap parasit tetap sakit, bahkan setelah menjalani perawatan,  karena seringkali perawat yang menanganinya tidak bertanya tentang keseimbangan asam hidroklorat di lambung atau bertanya apa yang biasa dimakan pasien, yang mungkin memiliki efek pada mikrobioma usus, ataukah mereka memeroleh jumlah prebiotik yang cukup untuk membantu melawan infeksi .