Beranda Kesehatan 5 Benda Ini Baiknya Tidak Dipinjamkan ke Orang Lain demi Kebaikan

5 Benda Ini Baiknya Tidak Dipinjamkan ke Orang Lain demi Kebaikan

Sikat gigi
Sikat gigi

Berbagi adalah bentuk kepedulian terhadap sesama. Termasuk meminjamkan sesuatu hal kepada orang lain juga merupakan bentuk dari kebaikan yang patut diapresiasi. Tetapi tidak semua perilaku berbagi yang kita lakukan berakhir dengan kebaikan. Ada saat-saat ketika berbagi sebenarnya justru lebih banyak merugikan daripada manfaatnya.

Termasuk di bawah ini adalah hal-hal yang tidak boleh Anda bagikan atau pinjamkan ke orang lain demi kebaikan diri sendiri serta orang (keluarga) yang dicintai:

1. Pisau Cukur, Pemangkas Kuku dan Pemotong

Benda-benda yang digunakan untuk memotong tersebut, ketika digunakan oleh orang lain dan ternyata mengalami luka hingga berdarah, akan ada kemungkinan menularkan penyakit. Ada kasus nyata dimana seorang wanita tertular HIV akibat penggunaan gunting kutikula yang terinfeksi. Beritanya sudah dimuat di Dailymail.

Selain itu, pisau cukur juga dapat menyebarkan infeksi seperti folikulitis, Tinea Cruris, atau kutil melalui kontak kulit, bahkan jika tidak ada luka sekalipun.

Jeanie Chung Leddon, Pusat Dermatologi Boulder Valley memberikan aturan yang baik tentang bagaimana mencegah infeksi berbagi pisau cukur. Aturan praktis yang baik tersebut adalah dengan mengganti blade setelah lima hingga 10 kali penggunaan.

2. Sikat Gigi

Bagi beberapa pasangan, ada yang menganggap berbagi sikat gigi adalah hal yang lumrah karena memang sudah orang terdekatnya sendiri. Namun tidak sedikit pula yang menganggapnya menjijikkan.

UKBathrooms.com menemukan bahwa “26 persen responden melakukannya dengan 70 persen menyatakan bahwa mereka tidak melihatnya sebagai bentuk perilaku yang ‘tidak higienis’. Plus, 56 persen menyatakan bahwa mereka telah berbagi sikat gigi yang sama selama lebih dari setahun.”

American Dental Association mengatakan bahwa berbagi sikat gigi dapat meningkatkan risiko mengalami infeksi. Risiko tersebut akan semakin meningkat secara eksponensial jika ternyata yang bersangkutan juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Handuk

Berbagi handuk bahkan dikataakn sebagai suatu kesalahan besar, oleh pakar kesehatan. Infeksi bakteri staph dapat hidup di handuk selama berhari-hari atau bahkan beberapa bulan mengingat faktor-faktor pendukung termasuk bahan yang terbuat dari handuk dan kadar airnya. Jadi, jangan sekali-kali meminjamkan handuk Anda dan ganti setidaknya seminggu sekali. Jaga agar tetap kering dan disimpan di ruang terbuka.

4. Sabun mandi

Sabun membersihkan tetapi juga bisa menahan bakteri. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan agar menggunakan sabun cair daripada sabun batangan tradisional. Alasannya adalah sabun batangan berkemungkinan lebih besar bisa mengandung bakteri disbanding sabun cair, kecuali tentu saja Anda membuka wadahnya dan entah bagaimana dengan cara apa mencemarinya.

Neal Schultz, seorang ahli dermatologi kosmetik di New York City lebih lanjut menjelaskan alasannya: Bisa jadi karena sabun biasanya tidak mengering di semua sisinya, terutama di bagian bawah, yang dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri, jamur, dan ragi yang dapat ditularkan dari orang ke orang.

5. Deodorant

Beberapa pasangan biasanya suka berbagi segalanya, tak terkecuali termasuk deodoran. Ingatlah melalui keringat, bakteri dan penyakit tertentu dapat ditransfer melalui penggunaan deodorant ke orang lain.

Ada perbedaan antara roll-on dan deodoran stick dalam hal kemampuannya untuk mentransfer bakteri dan penyakit?. Menurut Dr. Schulz. “Dengan deodorant stick, menurutnya, seseorang dapat mentransfer sel-sel kulit dan rambut, karena kebersihan diri yang kurang, tetapi tidak menghasilkan infeksi. Sedangkan deodoran roll-on memiliki kemampuan untuk mentransfer lebih banyak bakteri karena kualitasnya yang lengket.”