Beranda Lainnya 5 Fakta Unik Nikola Tesla Ini Tunjukkan Kepribadian Anehnya

5 Fakta Unik Nikola Tesla Ini Tunjukkan Kepribadian Anehnya

Nikola Tesla, lahir pada tanggal 10 Juli tahun 1856 dan meninggal dunia pada tanggal 7 Januari 1943, telah lama menjadi sosok yang memesona banyak orang dan penuh teka-teki.

Nikola Tesla
Nikola Tesla

Nikola yang sebenarnya berasal dari Serbia telah tinggal dan menetap menjadi warga negara AS. Berkat karya-karyanya yang unik juga bermanfaat, tidak diragukan lagi bahwa ia adalah salah satu insinyur terhebat pada awal abad ke-20. Sumbangannya meliputi pembangkit listrik dan propagasi AC dan banyak perangkat listrik dan mekanik yang telah diubah menjadi gadget baru-baru ini.

Bukunya yang berjudul My Inventions, menunjukkan seperti apa sosok Nikola Tesla sebenarnya. Berikut adalah rangkuman kumpulan pemikiran dan wawasan yang menarik mengenai kepribadian aristokratisnya, namun tidak biasa atau aneh bagi kebanyakan orang pada umumnya.

1. Metode visualisasinya yang sangat unik dan terorganisir

Cara Tesla dalam mengoperasikan sesuatu sama uniknya dengan pikiran anehnya. Tidak seperti inventor lainnya, ia tidak menggambar atau membuat sistem logis untuk merancang desain buatannya. Pada usia muda sekitar 17 tahun, ia telah mampu mengembangkan teknik visualisasi rinci yang ia gunakan untuk membuat hasil karyanya. Jadi hanya dengan menggunakan visualisasi dan imajinasi, Nikola bisa menciptakan sesuatu hal yang terbilang rumit. Metode ini disebut sebagai permainan kombinasi dan termasuk juga yang digunakan oleh Einstein.

2. Konsep kilat hasil rekayasa buatannya

Nikola Tesla lahir sekitar tengah malam di tengah badai petir. Sementara banyak yang menganggap petir sebagai pertanda buruk, oleh karwna itu Tesla kecil sering disebut sebagai anak kegelapan, namun ibunya menampik anggapan tersebut dan dengan tegas menjawab “Tidak. Dia akan menjadi anak terang (cahaya). “

Pada suatu hari, ia yakin atmosfir tipis mungkin kondusif bagi tujuan transmisi daya nirkabelnya. Dia melakukan eksperimen di laboratorium di Colorado Springs dengan menara setinggi 80 kaki, tiang logam 142 kaki, dan koil besar yang membentuk baut raksasa petir buatan. Sejak itu Tesla sebenarnya telah membayangkan akan adanya teknologi ponsel pintar dan internet nirkabel di kemudian hari. Dia telah berpikir untuk mengembangkan teknologi radar, sinar-X, sinar partikel “death ray” dan astronomi radio. Namun sayangnya, hasil akhir dari eksperimen tersebut tidak jelas atau banyak ditutup-tutupi dan disembunyikan.

3. Osilator dengan frekuensi tinggi menyebabkan temannya Mark Twain buang air besar

Tesla memiliki mesin gempa atau osilator frekuensi tinggi di laboratorium Manhattan-nya. Diketahui alat ini pernah mengguncang bangunannya dan hampir merusak lingkungan sekitar saat melakukan eksperimen. Uap digunakan untuk menggerakkan piston besar yang pada gilirannya menghidupkan sebuah angker yang bergetar hebat dan menghasilkan listrik sebagai hasilnya. Mark Twain memiliki masalah pencernaan dan Tesla menyuruhnya untuk berdiri di atas platform yang berosilasi tersebut. Dalam 90 detik Twain melompat dari platform gemetar dan berlari ke kamar mandi.

4. Dia percaya bahwa wanita bisa menjadi superior secara intelektual dibanding pria suatu hari nanti

Pemikiran orang pada jaman itu, perempuan dianggap tidak memiliki hak suara dan prospeknya hanya terbatas hanya menjadi ibu rumah tangga saja. Akhir dari Perang Dunia I kebebasan sipil bagi perempuan mulai disuarakan. Tesla percaya bahwa wanita bisa menyalip pria secara intelektual. Ia yakin bisa berinovasi ketimbang meniru apa yang sudah dilakukan. Dia juga percaya bahwa penekanan sosiologis terhadap perempuan akan menghasilkan sebuah revolusi yang menghasilkan keunggulan.

5. Daftar beberapa obsesi, dorongan dan takhayulnya yang aneh

Tahukah Anda, Tesla sangat membenci kehadiran rambut manusia. Dia memiliki kepercayaan yang menarik (aneh) dengan nomor 3. Dia selalu membutuhkan 18 handuk dan menginap di nomor hotel 207 dan uniknya jumlah angka tersebut selalu tepat terbagi dengan 3. Dia senang melihat jalan yang berkilau setelah seseorang berjalan di atas salju. Menjelang akhir hayatnya, dia menemukan cinta baru dalam bentuk burung merpati, terutama warna putih yang memiliki sentuhan abu-abu pada sayapnya. Dia percaya bahwa merpati itu membawa sebuah tujuan bagi hidupnya.