Sroke adalah kondisi penyakit yang tidak boleh disepelekan karena bisa mengancam jiwa penderitanya. Pun demikian, kita bisa mengenali dari tanda-tanda peringatan dini yang dikirim tubuh sebelum terlambat.
Menurut survei, stroke adalah salah satu penyebab utama kematian di AS, negara dengan penduduk terbesar di dunia. Oleh karena itu kita harus sigap dengan memperhatikan setiap perubahan yang tidak biasa di tubuh dan melakukan tindakan tepat segera.
Apa itu Stroke?
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak tersumbat atau terganggu karena suatu alasan tertentu. Kontrol atas persepsi, gerakan, ucapan, fungsi mental atau tubuh lainnya dapat terganggu ketika seseorang terkena stroke dan bahkan kesadaran penderitanya pun dapat hilang.
Gangguan sirkulasi darah ke otak dapat menyebabkan masalah kesehatan berkaitan stroke. Ada dua jenis atau bentuk dasar gangguan stroke yang diketahui, keduanya sama-sama berpotensi mengancam jiwa.
Dua Jenis Stroke tersebut adalah:
1. Stroke Iskemik
Jenis stroke yang lebih umum dan disebabkan oleh penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah ke otak sehingga mengurangi aliran darah.
2. Stroke Hemoragik
Jneis stroke yang khas atau tidak umum yang disebabkan oleh pendarahan di otak.
Tanda Awal Penyakit Stroke
Terkadang stroke dapat berkembang secara bertahap. Tetapi kemungkinan besar, penderita akan memiliki satu atau lebih tanda peringatan mendadak seperti di bawah ini:
- MATI RASA mendadak atau kelemahan lengan, wajah atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh
- BINGUNG mendadak, kesulitan berbicara atau memahami ucapan
- KESULITAN MELIHAT tiba-tiba hanya dengan satu atau kedua mata
- KESULITAN BERJALAN tiba-tiba, kehilangan koordinasi atau keseimbangan dan pusing
- SAKIT KEPALA PARAH tiba-tiba tanpa sebab yang diketahui
Pencegahan Stroke
Pencegahan adalah pengobatan terbaik untuk penyakit stroke. Anda dapat mengambil langkah-langkah di bawah ini, untuk meminimalkan faktor risiko terkena stroke.
- Minum secukupnya
- Berolahraga secara teratur
- Makan lebih banyak kacang, biji-bijian dan sayuran
- Makan lebih banyak makanan laut pengganti unggas dan daging merah
- Batasi asupan lemak, gula, dan biji-bijian olahan
- Berhenti merokok
