Beranda Unik 5 Kasus Orang Hilang Tiba-tiba yang Masih Menjadi Misteri

5 Kasus Orang Hilang Tiba-tiba yang Masih Menjadi Misteri

Kasus Orang Hilang yang Masih Menjadi Misteri ~ Barangkali kita pernah suatu saat menghadapi atau melihat kasus yang begitu aneh dan tidak wajar sehingga tidak tahu bagaimana harus menafsirkan atau bereaksi terhadapnya. Termasuk kasus orang yang hilang secara tiba-tiba dan tidak pernah diketemukan kembali meski telah dilakukan pencarian selama puluhan tahun. Tentu hal ini bisa menjadi keheranan tersendiri bagi banyak orang.

Setiap tahun, ada ratusan kasus orang hilang dilaporkan ke polisi. Meski beberapa kasus telah berhasil diselesaikan oleh pihak yang berwajib, namun kenyataannya beberapa masih belum terpecahkan dan menjadi mistri. Di sini, Anda akan membaca beberapa kisah menarik dari kasus hilangnya orang secara tiba-tiba yang masih belum terpecahkan dan menjadi mistri hingga kini. Tentu saja kita semua berharap agar semua orang yang hilang tersebut dapat segera ditemukan dan bisa bersatu kembali dengan orang yang mereka cintai suatu hari nanti.

1. Trevaline Evans

Pada tanggal 16 Juni 1990, Trevaline Evans meninggalkan sebuah catatan di bagian depan toko barang antiknya yang mengatakan bahwa dia akan “kembali dalam dua menit.” Namun kenyataannya, dia tidak pernah kembali dan tidak ada satupun yang melihatnya sejak saat itu. Kasus ini telah dibuka kembali dua kali, pertama di tahun 2001 dan terakhir di tahun 2011, namun polisi tetap tidak dapat menemukan sesuatu yang baru.

Trevaline Evans, seorang pedagang barang antik berusia 52 tahun, menaruh sebuah catatan di pintu tokonya pada tanggal 16 Juni 1990. Catatan tersebut mengatakan bahwa dia akan “kembali dalam dua menit.” Menurut catatan, dia hendak membeli beberapa buah apel dan pisang. Kulit pisang yang ditemukan di tokonya menyiratkan bahwa dia telah kembali ke toko, meski hal ini tidak dikonfirmasi. Penampakan terakhir Trevaline ada di dekat rumahnya, meski ada juga dua penampakan lain yang dicurigai. Pada tahun 1992, Kepala Inspektur Detektif Colin Edwards, kepala investigasi yang menangani kasus tersebut, sampai mengatakan: “Tidak diragukan lagi, penyelidikan paling aneh yang pernah saya hadapi. Betapa seorang wanita yang telah menikah dengan bahagia bisa lenyap tanpa jejak di pagi hari yang cerah di pusat kota yang sibuk benar-benar membingungkan. “

Kemudian, polisi membuka kembali kasus ini dua kali. Yang pertama adalah pada tahun 2001. Mereka beranggapan bahwa teknologi forensik baru dapat membantu menyelesaikan kasus ini, namun nyatanya tetap tidak membuahkan hasil apapun. Polisi menahan suami Trevaline, Richard, yang saat itu sedang mengatur liburan pada saat hilangnya istrinya. Tapi kemudian, dia dibebaskan kembali karena tidak terbukti salah. Yang kedua adalah pada tahun 2011 ketika polisi menduga kasus tersebut mungkin terkait dengan pembunuh berantai bernama Robin Ligus. Tapi, polisi masih tetap tidak menemukan adanya bukti-bukti kuat yang mengarah kesana. Suaminya Richard akhirnya meninggal pada tahun 2015 tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya.

2. Susan Cox Powell

Susan Powell, seorang wanita kenamaan berusia 28 tahun, dan ibu dua anak hilang pada tahun 2009. Polisi mencurigai suaminya, Josh, tapi mereka tidak dapat menemukan bukti yang membuktikan tuduhan tersebut. Josh mengatakan kepada polisi bahwa dia meninggalkan rumah mereka di Utah bersama anak-anak untuk berkemah, dan ketika mereka kembali, dia sufah tidak ada di rumah. Seiring penyelidikan berlanjut, polisi menemukan beberapa rahasia keluarga termasuk pornografi anak dan voyeurisme.

Susan Powell dan suaminya, Josh, pindah ke Utah untuk melarikan diri dari ayah Josh yang terobsesi dengan Susan secara seksual. Selain itu, mereka memiliki masalah dalam pernikahannya, dan Susan mengungkapkan situasi ini kepada teman-temannya. Dia bahkan merekam sebuah video dan menulis sebuah rahasia yang mengatakan: “Saya ingin didokumentasikan bahwa ada kekacauan yang ekstrem dalam pernikahan kami, dan jika saya meninggal, mungkin bukan kecelakaan bahkan meski jika terlihat seperti itu.” Pada tanggal 7 Desember 2009 , Ibu dan saudara laki-laki Josh pergi ke rumahnya, tapi mereka tidak bisa masuk ke rumah (terkunci). Mereka kemudian memanggil polisi. Ketika polisi datang dan memasuki rumah, tidak ada seorang pun di rumah alias kosong tidak berpenghuni. Kemudian, Josh datang bersama anak-anak dan mengatakan kepada polisi bahwa ketika dia meninggalkan rumah untuk berkemah bersama anak-anak, Susan pada waktu itu sedang tidur.

Itulah saat Susan hilang secara tiba-tiba. Josh, yang tampaknya tidak peduli dengan Susan selama interogasi, adalah orang utama yang menarik dalam penyelidikan tersebut. Namun, polisi tidak dapat menemukan bukti yang bisa membuktikan keterlibatannya dalam kasus kejahatan yang dicurigai tersebut. Saat mencari tahu ke dalam rumah, polisi menemukan sampel darah. Menurut sebuah tes DNA, satu sampel darah cocok dengan Susan, tapi yang lainnya tidak cocok dengan Josh atau ayahnya yang ditangkap atas tuduhan pornografi anak dan voyeurisme karena foto anak-anak, tetangga, dan Susan yang diambil tanpa sepengetahuan mereka. Pada tahun 2012, Josh meledakkan rumahnya sementara dia dan anak-anak berada di dalam, dan ketiganya meninggal dalam insiden tersebut. Kejadian ini membuat polisi menutup penyelidikan.

3. Bobby Dunbar

Bobby Dunbar hilang saat dalam perjalanan dengan orang tuanya pada tahun 1912. Setelah melakukan pencarian selama delapan bulan, mereka menemukan seorang anak laki-laki yang mirip dengan Bobby, dan sang ibu mengidentifikasinya sebagai Bobby. Namun, pada tahun 2004, cucu Bobby menjalani tes DNA dengan sampel DNA ayahnya dan sepupu ayahnya. Sampelnya tidak cocok, yang berarti anak laki-laki Lessie Dunbar diidentifikasi sebagai Bobby sebenarnya bukan Bobby.

Pada tahun 1912, Lessie dan Percy Dunbar, orang tua dari Bobby Dunbar yang berusia empat tahun, membawa anak mereka melakukan perjalanan memancing ke Danau Swayze di dekat Opelousas, Louisiana. Pada tanggal 23 Agustus 1912, dia hilang, dan orang tuanya melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Setelah pencarian delapan bulan, polisi menemukan seorang pria bernama William Walters di Mississippi dengan seorang anak laki-laki yang mirip dengan Bobby. Walters mengklaim bahwa ibu anak laki-laki itu, Julia Anderson, memberinya hak asuh anak itu, dan namanya adalah Charles Bruce Anderson. Namun, polisi tidak mempercayainya dan menangkap Walters, dan kemudian mereka memberi anak itu kepada Lessie dan Percy Dunbar. Keluarga tersebut mengidentifikasi anak laki-laki itu sebagai anak mereka, Bobby.

Setelah mendengar tentang kasus ini, Julia Anderson pergi ke Mississippi untuk membawa anaknya kembali. Julia juga memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi anak laki-laki itu, dan dia mengidentifikasi dia sebagai anaknya Bruce. Tapi hakim memberikan hak asuh anak itu ke Dunbars. Dia juga membela Walters, yang telah dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Tidak ada yang bisa dia lakukan kecuali untuk mempertahankan klaimnya bahwa dia adalah anaknya Bruce. Pada tahun 2004, seorang cucu Bobby Dunbar ingin melakukan tes DNA dan mengambil sampel dari ayahnya, Bob Dunbar Jr., dan sepupu ayahnya, putra saudara laki-laki Bobby Dunbar, Alonzo Dunbar. Menurut hasil tes, yang dangat mengejutkan, ternyata mereka tidak berhubungan, yang berarti bahwa anak laki-laki yang diambil oleh Dunbars sebenarnya bukan Bobby Dunbar. Masih belum diketahui apa yang terjadi dengan Bobby Dunbar yang sebenarnya sampai hari ini.

4. Brandon Lawson

Pada tahun 2013, Brandon Lawson menelepon saudaranya dan mengatakan kepadanya bahwa dia kehabisan bensin di jalan raya karena meninggalkan rumah setelah bertengkar dengan istrinya. Saat saudaranya sampai di sana, dia tiba-tiba sudah hilang. Juga, masih menurut catatan, dia sempat menelepon 911 sesaat sebelum orang tersebut menghilang saat dikejar dan membutuhkan bantuan polisi.

Pada tanggal 8 Agustus 2013, Brandon Lawson, seorang ayah berusia 36 tahun dari anak yang berusia empat tahun, meninggalkan rumahnya setelah bertengkar dengan istrinya yang telah hidup bersama selama lebih dari sepuluh tahun. Setelah sekitar empat puluh lima menit, dia memanggil saudaranya Kyle Lawson dan mengatakan kepadanya bahwa dia kehabisan bensin di Highway 277 di Bronte, Texas. Kemudian, pacar Kyle dan Kyle pergi ke lokasi di mana Brandon sedang menunggu. Sementara itu, meski Brandon mendapat surat perintah untuk penangkapannya, dia menelepon 911 dan meminta polisi segera dikirim ke lokasinya. Dia mengatakan kepada polisi dengan panik bahwa dia dikejar orang asing dan tidak membutuhkan ambulans, tapi polisi.

Kyle dan Audrey, pacar Kyle, menelepon Brandon beberapa kali sebelum mereka tiba di lokasi Brandon. Tapi sinyalnya lemah sehingga mereka tidak bisa berbicara dengan jelas. Namun, mereka menyatakan bahwa mereka mendengar Brandon mengatakan bahwa dia sedang berdarah dalam salah satu telepon tersebut. Ketika Kyle dan pacarnya tiba, mereka melihat polisi juga ada di sana, dan Brandon hilang. Awalnya, Kyle berpikir bahwa Brandon mungkin bersembunyi karena polisi, dan dia memasukkan bensin ke truknya kalau-kalau Brandon akan kembali. Namun, belum ada aktivitas di telepon dan rekening bank sejak saat itu, dan tidak ada yang pernah melihatnya lagi.

5. Anak-anak Sodder

Di tahun 1945, pada malam sebelum Natal, Jennie dan George Sodder dan sembilan anak mereka tengah tidur. Setelah beberapa saat, mereka terbangun karena kebakaran di rumahnya. Mereka berhasil menyelamatkan empat anaknya, tapi tidak pernah melihat kelima anaknya yang lain. Mereka bahkan tidak bisa menemukan jenazahnya setelah kebakaran.

Pada tanggal 24 Desember 1945, George Sodder, istrinya, Jennie Sodder, dan sembilan dari sepuluh anak mereka (anak tertua yang menjadi tentara) tidur seperti biasa. Tapi, pada malam tersebut, mereka terbangun karena ada kebakaran di rumah mereka. Sementara George, Jennie, dan empat anak berhasil melarikan diri, lima anak lainnya tidak bisa. Setelah api padam, tubuh anak-anak yang hilang tidak dapat ditemukan. Keluarga tersebut tidak tahu apakah mereka meninggal atau masih hidup, tapi yang jelas mereka telah hilang. Mereka tidak membangun kembali rumah tersebut, dan sebaliknya, mengubah kawasan itu menjadi taman peringatan bagi anak-anak yang hilang.

Pejabat setempat mengatakan bahwa penyebab kebakaran itu adalah pemasangan kabel yang salah. Namun, Sodders menanyai pertanyaan ini mengapa lampu Natal di rumah tetap menyala saat kebakaran karena seharusnya juga mati atau rusak jika karena masalah listrik. Selain itu, para penyidik juga mengatakan kepada Sodders bahwa mayat-mayatnya pasti telah benar-benar habis terbakar. Tapi setelah berbicara dengan seorang pegawai krematorium, Jennie Sodder mengetahui bahwa tulang seharusnya akan tetap ada. Sampai hari ini, masih kasus kehilangan kelima anak tersebut masih menjadi mistri aneh yang belum terpecahkan.