Diabetes adalah penyakit serius yang memengaruhi bagaimana tubuh mengolah gula darah atau glukosa. Seseorang yang menderita diabetes akan mengalami peningkatan kadar gula darah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan mata, jantung, ginjal, saraf, saluran pencernaan, penyakit gusi dan gigi.
Penyebab mendasar diabetes tergantung pada jenisnya. Diabetes kronis termasuk diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan prediabetes. Gejala diabetes meliputi rasa haus yang cenderung meningkat, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak wajar, rasa lapar yang ekstrem, kelelahan, mudah marah, penglihatan kabur, dan infeksi gusi, kulit, dan vagina (pada wanita).
Dampak Diabetes pada Tubuh
Dampak dari penyakit diabetes tidak dapat disepelekan karena biasanya menyebabkan kerusakan jangka panjang pada tubuh. Termasuk dari efek kerusakan tubuh tersebut antara lain:
Penyakit jantung
Diabetes terkait dengan penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga berkontribusi pada pembentukan timbunan lemak di dinding pembuluh darah.
Kerusakan ginjal
Diabetes juga memiliki kemampuan merusak ginjal dan memengaruhi kinerjanya untuk menyaring produk-produk limbah dari darah, yang disebut sebagai neuropati diabetik. Kerusakan ginjal bisa terjadi selama bertahun-tahun. Untuk mencegah kerusakan ginjal yang ireversibel atau gagal ginjal, disarankan agar melakukan skrining nefropati.
Hilangnya penglihatan
Diabetes bisa menyebabkan retinopati diabetik, yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah di bagian belakang mata (retina). Diabetes juga menyebabkan kehilangan penglihatan dan masalah mata lainnya seperti katarak, dan glaukoma.
Kerusakan saraf
Peningkatan kadar gula darah merusak saraf, hingga meningkatkan risiko terkena infeksi atau borok di kaki. Ada 3 jenis kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes yaitu neuropati diabetik perifer, neuropati otonom, dan amyotrophy diabetik.
Masalah gusi
Diabetes juga dapat menyebabkan masalah pada gusi, menjadi merah, bengkak, dan mudah berdarah. Timbulnya penebalan pembuluh darah dapat memperlambat aliran nutrisi dan penghilangan bahan limbah beracun, sehingga melemahkan gusi dan jaringan tulang.
Penyakit kulit
Diabetes juga memengaruhi kulit, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kulit menjadi kering, kasar dan pecah-pecah. Hal itu lantaran diabetes mepengaruhi pembuluh darah kecil dari tubuh yang memasok kulit dengan darah, kondisi ini dikenal sebagai dermopati diabetik. Dampaknya dapat membuat kulit rentan terhadap folikulitis, infeksi kuku, dan sties.
Masalah reproduksi
Selama kehamilan, ada perubahan hormon yang menyebabkan diabetes gestasional, yang pada gilirannya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Gejalanya meliputi infeksi vagina dan kandung kemih. Wanita hamil harus berhati-hati terhadap dua jenis tekanan darah tinggi yang termasuk preeklampsia atau eklampsia. Namun, setelah melahirkan, kadar gula darah biasanya akan normal kembali.
Masalah pencernaan
Diabetes juga bisa menyebabkan gastroparesis, gangguan yang terjadi ketika perut membutuhkan waktu lama untuk mengosongkan makanan. Hal ini menyebabkan gejala seperti muntah, mual, dan perasaan kenyang