Beranda Kesehatan Akibat Seks Bebas, Pemuda Ini Alami Penyakit Mengerikan

Akibat Seks Bebas, Pemuda Ini Alami Penyakit Mengerikan

Penyakit mengerikan akibat dari seks bebas
Penyakit mengerikan akibat dari seks bebas

Selain mengakibatkan hamil yang tidak dinginkan, perilaku seks bebas juga dapat membuat para pelakunya menderita berbagai penyakit mengerikan. Salah satunya adalah Penyakit Menular Seksual (PMS). Seperti yang dialami pemuda berusia 38 tahun asal China ini, yang menderita penyakit sifilis hingga menyebabkan tubuhnya dipenuhi luka – luka borok seperti habis terbakar.

Pada awalnya, dia didiagnosis mengalami pioderma gangrenosum, semacam kondisi penyakit kulit langka yang menyebabkan munculnya borok dan rasanya sangat menyakitkan, karena mengalami demam tinggi disertai dengan munculnya bintik – bintik kecil di sekujur tubuhnya. Namun karena kondisinya semakin memburuk dan setelah dilakukan pemeriksaan lebih intens lagi, akhirnya diketahui bahwa ia telah terinfeksi penyakit sifilis tingkat akut.

Sifilis menciptakan luka borok di bagian kulit karena sudah dibiarkan terlalu lama. Hanya dalam waktu dua minggu, luka – luka tersebut terus melebar dan mengeluarkan nanah yang menjijikan.

Dari pemeriksaan dan interview yang dilakukan oleh dokter, pemuda ini mengaku memang pernah berhubungan seks bebas dengan empat orang wanita berbeda dalam kurun waktu setahun terakhir. Dalam dua minggu pertamanya, ia merasakan demam tinggi dan muncul bintik – bintik kecil di sekujur tubuhnya.

Pihak dokter yang merawatnya mengatakan pemuda ini telah terinfeksi penyakit tersebut dalam waktu yang lama, kemungkinan sudah bertahun – tahun. Sebelum akhirnya, luka – luka mengerikan tersebut muncul di sekujur tubuhnya. Luka borok telah menyebar di setiap bagian tubuhnya, termasuk wajah, badan, kaki dan tangannya.

Foto – foto diatas pertama kali dirilis oleh petugas medis China dalam laporannya di The Lancet Medical Journal untuk menunjukkan kepada masyarakat luas akan bahayanya dampak penyakit sifilis yang dapat menginfeksi tubuh manusia.

Sumber: https://www.thelancet.com