Beranda Binatang Anjing bisa Deteksi Penyakit Kanker Lebih Cepat dari Dokter

Anjing bisa Deteksi Penyakit Kanker Lebih Cepat dari Dokter

Anjing bisa mendeteksi kanker
Anjing dilatih untuk mendeteksi kanker

Wanita itu bingung, tiba-tiba anjingnya bertingkah aneh. Mengapa anjing itu terus mengendus-endus tahi lalat di kakinya?. Anjing tersebut mengabaikan semua tahi lalat di tubuh lain , tetapi tidak untuk yang ada di bagian kakinya. Si anjing sepertinya merasa sangat terganggu dengan keberadaan tahi lalat tersebut.

Lalu suatu hari, ketika wanita itu mengenakan celana pendek, anjing yang lembut ini mencoba menggigit, berusaha untuk membuang tahi lalat yang ada di kakinya.

Akhirnya wanita tersebut ke rumah sakit, dia ingin agar tahi lalat di kakinya diangkat. Setelah mengeluarkannya, dokter lalu mengirim ke laboratorium untuk diuji. Tes laboratorium menunjukkan bahwa tahi lalat tersebut ternyata adalah bentuk kanker kulit yang mematikan. Berkat anjingnya, nyawa wanita itu berhasil diselamatkan.

Peristiwa itu terjadi pada tahun 1989 di Inggris. Ini adalah pertama kalinya ada orang mengetahui bahwa anjing bisa mendeteksi kanker pada tahap awal.

Anjing memang memilik indra penciuman yang luar biasa. Indera penciuman anjing, pada kenyataannya, adalah 100.000 kali lebih baik daripada manusia.

Di Inggris dan Amerika Serikat, anjing sekarang dilatih untuk mengendus berbagai jenis kanker. Kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker payudara semuanya telah “didengus” oleh anjing-anjing terlatih. Dan banyak anjing yang dilatih menunjukkan bakat luar biasa untuk mengetahui kanker lebih cepat.

Pelatih mengatakan bahwa anjing dilatih untuk mendeteksi kanker dengan cara yang sama seperti ketika mereka dilatih untuk mengendus bom. Anjing-anjing mengendus sampel urin manusia. Penderita kanker mengeluarkan sel-sel abnormal melalui urin mereka. Beberapa sampel berasal dari pasien kanker, yang lain tidak. Anjing harus dilatih untuk mengetahui perbedaannya.

Seberapa besar kemungkinan anjing bisa melakukannya dengan benar?

Hebatnya, ketika anjing terlatih diuji, mereka secara akurat memilih sampel kanker setidaknya 41 persen secara tepat.

Jika mereka hanya memilih secara kebetulan, kemungkinan besar mereka akan tepat hanya 14 persen pada waktu pengujian. Beberapa anjing bahkan bisa lebih baik. Ambil contoh anjing yang bernama George. Dia terutama dilatih untuk mengendus melanoma. Dia secara tepat mampu mencium kanker kulit yang mematikan hingga 99%.

Selalu ada kritikan dalam suatu penelitian, dan hal itu wajar-wajar saja. Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa konyol menganggap anjing dapat mengendus kanker. Seorang ilmuwan mengklaim bahwa bau tubuh manusia lainnya terlalu kuat. Dia mengatakan mereka akan menutupi bau sel kanker.

Tetapi seorang dokter hewan menyimpulkan bahwa kanker memengaruhi metabolisme seseorang. Dokter hewan ini percaya bahwa yang dideteksi anjing adalah perubahan metabolismenya.

Ada sebuah eksperimen yang membuat banyak orang terutama dokter percaya bahwa anjing memang dapat mendeteksi kanker. Enam anjing dilatih untuk mendeteksi sel-sel kanker dalam urin. Beberapa sampel berasal dari pasien kanker dan lainnya tidak. Tapi anehnya, keenam anjing mengidentifikasi satu sampel yang mengandung sel kanker.

Pelatih tidak bisa menemukan yang satu itu. Sampel urin semuanya telah disaring dengan hati-hati. Tetapi skrining tidak menunjukkan jejak kanker pada orang ini. Setelah melakukan lebih banyak tes pada pasien itu, dokter menemukan tumor berbahaya di ginjal kanan orang tersebut. Anjing-anjing telah menemukan kanker di depan para dokter. Dan sekali lagi, deteksi awal mereka menyelamatkan nyawa orang bersangkutan.