Beranda Dunia Islam Apa yang Dimaksud Malam Lailatul Qadar dan Kapan Waktunya?

Apa yang Dimaksud Malam Lailatul Qadar dan Kapan Waktunya?

Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar

Pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan Lailatul Qadar sebenarnya sudah dijawab langsung dalam Al-Quran. Di bawah ini adalah terjemahan Bab 97 dari Kitab Suci Islam:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).

Mengapa Lailatul Qadar Penting?

Laylatul Qadr, sering diterjemahkan sebagai Malam Ketetapan atau Malam Kemuliaan, jatuh dalam salah satu dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Ini adalah malam dimana Allah memulai wahyu Al-Quran. Ibadah yang dilakukan dalam malam tunggal ini setara dengan 84 tahun atau pada dasarnya, seumur hidup dibanding ibadah yang dilakukan di luar malam ini.

Malam Lailatul Qadar sangatlah tepat untuk mendapatkan pengampunan dan belas kasihan agung dari Allah SWT. Salah satu hadist mengatakan, “Barangsiapa berdoa pada Laylatul Qadr karena iman dan ketulusan, semua dosa masa lalu mereka akan diampuni” [Bukhari dan Muslim].

Kapan Waktu Terjadinya Malam Lailatul Qadar?

Tanggal pasti malam ini tidak diketahui. Nabi Muhammad SWT memberi tahu kita dalam hadist untuk mencari Laylatul Qadr di salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, khususnya malam yang ganjil. Ini berarti malam Ramadhan ke-21, 23, 25, 27, dan 29 semuanya memiliki potensi tinggi untuk menjadi Laylatul Qadr.

Ada keindahan di tanggal yang tidak diketahui tersebut, karena memberikan kesempatan kepada seseorang untuk melakukan ibadah ekstra sepanjang hari-hari terakhir Ramadhan dengan harapan mendapatkan tanggal yang tepat. Jikalau satu malam tertentu tersebut sudah diketahui, tentunya manusia secara alami akan berusaha keras dengan seluruh upayanya hanya pada satu malam itu saja, dan kemungkinan mengendur atau malas-malasan pada malam-malam lainnya.

Apa yang dilakukan umat Islam di Lailatul Qadar?

Banyak Muslim menghabiskan malam ini di masjid dimana ada program yang didedikasikan untuk menumbuhkan nilai spiritual tambahan. Beberapa mengambil cuti dari pekerjaan untuk memastikan mereka bisa begadang semalaman tanpa harus khawatir tentang pekerjaannya.

Setelah sholat Tarawih, para imam akan memberikan ceramah yang mendorong umat Islam untuk mengikat ikat pinggang dan berlomba-lomba meningkatkan ibadah di hari-hari terakhir bulan puasa Ramadhan tersebut.

Sangat mungkin banyak orang merasa kelelahan menjelang akhir bulan, tetapi inilah saat yang paling penting. Dorongan dibutuhkan dari para ulama komunitas untuk memastikan jamaahnya melakukan ibadah sebanyak mungkin dengan sepenuh hati.

Ibadah yang dilakukan malam ini ada berbagai cara. Misalnya dengan berdoa ekstra, membaca Al-Quran, permohonan yang tulus, dan berdzikir. Secara khusus, Nabi Muhammad SAW menasihati umatnya agar banyak membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau suka memaafkan (hamba-Mu), maka maafkanlah aku”

Sama seperti seorang anak yang melihat sesuatu yang menakutkan, dan kemudian lari ke ibunya karena takut akan hal itu, kita juga harus lari ke Allah SWT menjauh dari hukuman. Sama seperti ibu ada untuk anaknya dengan tangan terbuka, Allah SWT juga ada untuk menerima kita dengan iman serta ketaqwaan dan fokus pada-Nya.

Kepada semua Muslim yang menyelesaikan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, semoga Allah memberi kita semua kekuatan untuk keluar dengan tingkat keimanan dan ketaqwaan yang lebih tinggi. Semoga bulan ini menjadi sarana bagi kita untuk membersihkan diri secara spiritual dan maupun fisik.

Semoga Allah memudahkan kita untuk melanjutkan kebiasaan baik yang telah dikembangkan di bulan ini selama sisa tahun ini dan selama sisa hidup di dunia.