Beranda Pengetahuan Tiga Tips Paling Dasar Cara Mengajari Anak Membaca

Tiga Tips Paling Dasar Cara Mengajari Anak Membaca

Mengajari anak membaca
Mengajari anak membaca

Mengajari Anak Membaca ~ Mengajar anak untuk membaca adalah salah satu hal terpenting yang harus dilakukan para orang tua. Meskipun anak bisa belajar dari guru di sekolah, orang tua tetap adalah guru pertama setiap anak, dan proses belajar membaca haruslah dimulai jauh sebelum anak-anak tersebut masuk ke sekolah. Berikut adalah beberapa tips sederhana dari seorang pendidik sekolah dasar yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Atur Waktu yang Tepat

Dalam mengajari anak membaca, penting untuk diketahui bahwa membaca merupakan salah satu bagian dari perkembangan bahasa total anak, bukan sebuah keterampilan yang terpisah. Dengan sudut pandang ini, jelas bahwa paparan awal bahasa lisan serta bahasa tulisan akan memiliki efek jangka panjang dalam menentukan bagaimana cara seorang anak belajar membaca. Mungkin tidak mengejutkan bagi kita bahwa belajar sangat terkait dengan emosi kita sendiri.

Hal ini termasuk stres, kegelisahan, kemarahan, ketakutan, atau emosi negatif lainnya menyebabkan pelepasan hormon yang dapat mencegah retensi informasi baru dan memperlambat proses belajar. Sehingga dalam hal ini mengajari atau belajar bersama anak haruslah menjadi kegiatan yang menyenangkan, bukan sesuatu yang dilakukan secara tidak ikhlas serta penuh tekanan.

Hal tunggal paling dasar yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anaknya belajar membaca adalah mengajak dan membiasakan mereka dengan membaca bersama.

Ada begitu banyak alasan mengapa tindakan sederhana ini memiliki efek kuat pada pembelajaran anak. Pertama, waktu yang dihabiskan bersama anak sangat penting untuk membentuk karakter dan kepercayaan diri yang positif.

Lebih dari itu, jika Anda konsisten membaca dengan anak, mereka akan belajar dari teladan Anda bahwa membaca itu penting. Akhirnya, melalui menonton dan mendengarkan saat Anda membaca, anak secara alami akan mulai mempraktekkan pola dalam suara dan kata-kata tanpa mereka sadari.

Ingat, semua itu adalah sebuah Proses

Seperti berjalan, berbicara, atau mengendarai sepeda, ada banyak keterampilan yang berkontribusi pada kemampuan membaca anak. Orang tua yang baik tidak memikirkan ketidaksempurnaan ucapan balitanya, karena semua itu merupakan bentuk proses dari perkembangan si anak yang harus dilalui.

Begitu pula dengan belajar membaca, anak tidak akan langsung bisa membaca dalam tempo singkat. Ada proses-proses yang harus dilalui dan dibiasakan sampai anak tersebut menjadi bisa serta terbiasa. Memberikan anak buku-buku yang baru atau berbeda dapat membangun kepercayaan dan minat mereka dalam membaca.

Ada banyak langkah penting yang bisa dilakukan orang tua untuk membimbing anaknya dalam belajar membaca. “Membaca” gambar adalah keterampilan sederhana namun kuat yang dapat mengajarkan anak untuk memberi makna pada objek sebuah buku.

Membaca gambar adalah kebiasaan yang bagus bagi pembaca muda untuk menggugah minatnya, karena membantu mendorong konteks untuk mendapatkan petunjuk tentang kata-kata atau gagasan yang tidak diketahui.

Banyak orang tua mengamati bahwa anak-anaknya akan mulai membaca cerita atau buku favorit jauh sebelum mereka benar-benar bisa membacanya.

Ketika anak-anak meniru pembacaan dengan cara ini, mereka akan secara alamiah bereksperimen untuk mengetahui seperti apa tampilan dan suara dalam membaca. Lebih jauh, hal ini dapat membangun kepercayaan diri bahwa mereka juga dapat melakukannya.

“Mengucapkan kata-kata” adalah ide dasar yang sering muncul pada tahap awal membaca. Mengenali pola kalimat / suara sangatlah penting bagi kesuksesan seorang anak dalam belajar membaca.

Permainan irama, permainan suara, dan permainan pencampuran suara semuanya akan berkontribusi pada kemampuan membaca anak. Contoh sederhana misalnya meminta anak mengatakan sebanyak mungkin kata-kata yang bisa mereka pikirkan dimulai dengan suara yang sama dengan “kambing”. Membuat koneksi antara suara akan mendukungnya saat mereka belajar menghubungkan simbol tertulis dan suara.

Namun begitu, ada kelemahan pada strategi tersebut. Banyak siswa dan orang tua percaya bahwa jika anak dapat mengucapkan sepatah kata, maka secara bawah sadar mereka dapat memahami makna kata tersebut.

Memisahkan kata-kata tertulis dari makna yang dipahami bisa sangat berbahaya. Bahkan saat dewasa, kita menemukan kata-kata yang bisa kita katakan atau bahkan mengejanya dengan benar, meski kita sama sekali tidak tahu arti kata tersebut yang sebenarnya.

Kita juga harus mengandalkan strategi lain, terutama dalam melihat konteks kata, untuk membantu dalam memahaminya. Anak kecil tidak jauh berbeda, dengan mendorong mereka untuk menggunakan gambar dan pengetahuan sebelumnya untuk memahami apa yang mereka baca dapat membantunya menjadi pembaca yang terampil (tidak hanya sekedar membaca, tapi tahu makna yang dibaca) bahkan sampai dewasa.

Cinta dan Kesabaran

Satu hal yang sangat penting untuk diingat saat Anda mempersiapkan diri untuk mengajari anak membaca adalah, menyadari bahwa membaca adalah proses yang sangat kompleks dan rumit. Sebagai orang dewasa, mudah saja untuk menerima berbagai cara bahasa yang kita proses.

Sebagai guru, penting bagi setiap orang tua untuk menyadari bahwa dibutuhkan banyak pekerjaan dan usaha untuk mengubah coretan pada halaman menjadi suara, berbunyi menjadi kata-kata, dan kata-kata menjadi makna. Cinta, kesabaran, dan cinta membaca akan terlihat oleh anak dan akan menjadi dorongan kuat saat mereka belajar.