Beranda Unik Pedras Parideiras, Batu Aneh yang Bisa Melahirkan Batu-batu Kecil

Pedras Parideiras, Batu Aneh yang Bisa Melahirkan Batu-batu Kecil

Batu aneh yang bisa melahirkan
Batu unik yang melahirkan batu-batu kecil

Di pegunungan Freita utara Portugal, dekat dengan sebuah desa bernama Castanheira, teronggok sebuah blok granit besar yang secara berkala mengeluarkan batu berukuran kecil-kecil atau kerikil. Fenomena geologi langka ini dikenal sebagai Pedras Parideiras, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Idonesia artinya “batu karang yang (bisa) melahirkan.”

“Batu induknya” adalah singkapan granit yang berukuran kira-kira 1.000 meter dengan jarak 600 meter. Permukaan batu itu tertutupi oleh bintil-bintil (nodul) kecil berbentuk seperti cakram bikonveks dengan ukuran antara 2 dan 12 cm. Karena pelapukan atau erosi termal, bintil-bintil ini terlepas dari batu induk, meninggalkan relief-relief  gelap di permukaannya. Nodul atau “batu bayi” ini terdiri dari unsur mineral granit yang sama seperti batu induknya, namun lapisan luarnya terdiri dari biotit, sejenis mika yang memiliki sedikit ketahanan mekanis.

Bercak-bercak relief bekas nodul
Bercak-bercak relief bekas nodul (Wikimedia)

Hujan atau air embun merembes ke celah-celah dalam mika tersebut, dan saat musim dingin tiba, ia akan membeku. Saat air yang sudah menjadi es tersebut mengembang, es tersebut akan bertindak seperti baji atau pasak yang mendorong lebih dalam dan lebih dalam ke biotit setiap musim dingin sampai nodul-nodul itu terlepas dari batu granit. Dibutuhkan ratusan musim dingin agar fenomena ini terjadi.

Bagi penduduk setempat, Pedras Parideiras diartikan sebagai perlambang kesuburan. Mereka percaya bahwa wanita yang susah hamil bisa meningkatkan peluangnya dengan cara menempatkan salah satu batu kecil di bawah bantal tidur.

Namun mengambil batu-batu ini dari lokasi – yang sekarang merupakan bagian dari Arouca Geopark dan diawasi oleh UNESCO karena kepentingan geologisnya – dilarang. Meski terpampang adanya peringatan, nyatanya para pengunjung masih tetap mengambil nodul-nodul batu untuk kepentingan pribadi.