Beranda Kesehatan Begini Cara Ilmuwan Ciptakan Obat Anti Kanker Menggunakan Ragi

Begini Cara Ilmuwan Ciptakan Obat Anti Kanker Menggunakan Ragi

Obat kanker
Ragi sebagai bahan baku pembuatan obat kanker

Kanker, salah satu momok penyakit yang menghantui banyak orang saat ini. Berbagai penelitian dan uji coba terus dilakukan guna menemukan obat dan cara penyembuhannya yang tepat. Perusahaan kimia dan farmasi telah menginvestasikan banyak uang dalam rangka penelitian tanaman langka dan memanen zat yang terkandung di dalamnya.

Namun dalam kenyataannya, metode produksi yang digunakan justru menimbulkan masalah karena ditemukan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dengan menghasilkan banyak limbah kimia. Juga, ada risiko bahwa tanaman yang digunakan dalam memproduksi obat dapat punah.

Terlebih lagi, PBB telah menetapkan peraturan untuk membantu melindungi bahan baku serta keanekaragaman hayati di berbagai negara Dunia Ketiga tempat tanaman tersebut sering dipanen. Hal ini menjadi masalah karena ada kebutuhan untuk menghasilkan obat tidak hanya untuk pasien kanker, tetapi juga untuk pasien yang memiliki gangguan mental.

Oleh karena itu, kebutuhan akan alternatif nyata adalah yang terpenting menurut Peneliti Senior proyek EU Horizon 2010 disebut MIAMi yang diberi hibah sebesar 6 juta Euro tersebut.

Menggunakan Ragi untuk Memproduksi Obat

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di PNAS 2 April lalu, para peneliti berbicara tentang bagaimana mereka dapat merekayasa genetika, Saccharomyces cerevisiae, yang merupakan jenis strain ragi bir, untuk membuat noscapine. Noscapine adalah jenis penekan nonnarcotic untuk batuk yang diproduksi secara alami oleh opium poppy.

Christina Smolke, seorang ahli biologi sintetis di Universitas Stanford, dan juga merupakan penulis pendamping penelitian ini, mengatakan bahwa teknologi yang mereka gunakan akan membantu mengubah cara obat esensial diproduksi. Dia lebih lanjut menyatakan bahwa obat-obatan bersumber secara alami, biasanya dari tanaman. Namun, jalur perakitan molekuler tanaman telah berevolusi untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman, daripada menciptakan zat yang dibutuhkan manusia untuk membuat obat.

Bagaimana Noscapine Dibuat?

Smolke, bersama dengan rekan-rekannya, memasukkan 25 gen berbeda dari bakteri, tanaman, dan bahkan mamalia ke ragi, bersama dengan enam gen ragi lainnya menghasilkan jalur untuk menciptakan noscapine. Para peneliti mengedit gen menggunakan CRISPR agar enzim yang mereka kodekan akan bekerja dengan baik di lingkungan eksotis dan asam yang khas dari sel ragi.

Konfigurasi enzim mereka yang baru telah menyebabkan peningkatan produksi ragi obat setidaknya 18.000 dibandingkan dengan percobaan sebelumnya menggunakan berbagai kombinasi gen. Yang akhirnya mereka dapatkan adalah kemampuan membuat noscapine hanya dalam beberapa hari.

Walaupun noscapine umumnya digunakan untuk mengobati batuk, pada tahun 1998 peneliti dari Universitas Emory menemukan bahwa obat ini dapat digunakan untuk memerangi beberapa jenis kanker. Sejak saat itu, obat ini diketahui juga dapat mengurangi kemungkinan metastasis kanker prostat dan payudara pada tikus. Namun, masalahnya terletak pada pemanenan obat melalui opium poppy karena cenderung cukup melelahkan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Smolke, dia mengatakan bahwa para peneliti tidak lagi terbatas pada mengandalkan apa yang dapat diberikan oleh alam dalam hal memproduksi obat-obatan. Sebagai gantinya, para ilmuwan dan peneliti akan dapat meminjam teknik pembuatan obat tanaman, menggabungkannya dengan rekayasa genetika, untuk menciptakan pabrik miniatur yang dapat membantu mereka menciptakan obat untuk pasien kanker dalam jangka panjang.