Beranda Sains Benarkah Air Panas Lebih Cepat Beku Dibanding Air yang Dingin?

Benarkah Air Panas Lebih Cepat Beku Dibanding Air yang Dingin?

Selama lebih dari 2.000 tahun, para ilmuwan telah mengamati fenomena unik yang, dalam beberapa kondisi, air panas bisa membeku lebih cepat daripada air yang dingin. Fenomena ini disebut dengan istilah efek Mpemba. Pada abad keempat SM, ilmuwan Yunani Aristoteles mencatat, “Fakta bahwa air yang sebelumnya dihangatkan terlebih dulu berkontribusi pada proses pembekuannya dengan cepat: karena itu jadi lebih cepat membeku”.

Fenomena efek Mpemba
Fenomena efek Mpemba

Ilmuwan Inggris abad ke-17 Francis Bacon mencatat, “air yang agak hangat membeku lebih mudah daripada yang sudah benar-benar dingin”. Beberapa tahun kemudian, ahli matematika Prancis René Descartes menggemakan pengamatan pendahulunya, dengan menulis,” Orang dapat melihat dari pengalaman bahwa air yang telah dipanaskan dalam api untuk waktu yang lama membeku lebih cepat daripada yang lain (dingin) “.

Berabad-abad lamanya orang mengetahui bahwa air panas memang membeku lebih cepat daripada dingin dalam keadaan tertentu. Sehingga = tidak mengejutkan ketika anak sekolah Tanzania Erasto Mpemba mengklaim dalam kelas sainsnya pada tahun 1963 bahwa es krim akan membeku lebih cepat jika dipanaskan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam freezer. “Kamu bingung,” kata gurunya; “Itu tidak mungkin terjadi.”

Pernyataan Mpemba tersebut juga ditertawakan teman-teman sekelasnya. Tetapi tawa mereka dengan cepat berubah menjadi gumaman persetujuan ketika seorang pengawas sekolah melakukan percobaan dan membuktikan bahwa pemuda itu memang benar.

Para ilmuwan telah memberikan banyak penjelasan terkait fenomena yang tidak terduga ini, tetapi sampai saat ini belum ada satupun yang diterima oleh komunitas ilmiah secara luas. Berikut adalah beberapa penjelasan tersebut:

EVAPORASI, Saat air yang panas mendingin hingga mencapai suhu air yang lebih dingin, kemungkinan akan kehilangan sejumlah besar air karena penguapan. Pengurangan massa lebih mudah memungkinkan air menjadi dingin dan beku.

GAS TERLARUT, Air panas dapat menampung lebih sedikit gas terlarut dibandingkan air dingin. Ini entah bagaimana dapat mengubah sifat-sifat air, membuatnya lebih mudah untuk mengembangkan arus konveksi, dan karena itu lebih mudah membeku.

FROST (Embun Beku), Frost menghasilkan panas yang buruk. Jika wadah berisi air panas berada di lapisan es, air itu akan menyebabkan es mencair. Ini akan menghasilkan kontak termal yang lebih baik dengan rak atau lantai kulkas.

Namun sampai saat ini, eksperimen belum cukup bisa menjelaskan mana, dari teori yang diusulkan tersebut adalah yang paling benar. “Tampaknya tidak ada satu mekanisme yang menjelaskan efek Mpemba dalam semua kondisi”, jelas Monwhea Jeng dari Departemen Fisika di University of California, pada tahun 1998.