Beranda Teknologi Benarkah Menggunakan Ponsel Saat Dicas Bisa Meledak?

Benarkah Menggunakan Ponsel Saat Dicas Bisa Meledak?

Dalam melakukan aktifitas apapun, keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama kita. Jangan sampai hal buruk terjadi karena kecerobohan yang tidak sengaja kamu lakukan. Termasuk hal sepele dalam menggunakan ponsel secara baik dan benar. Ada sebuah anggapan dari sebagian masyarakat yang mengatakan jika menggunakan ponsel saat sedang dicas sangat berbahaya karena bisa meledak. Hal itu, menurut mereka, disebabkan karena ponsel mengalamai peningkatan radiasi yang berpotensi menimbulkan ledakan seketika.

Ada sebuah foto yang tersebar luas melalui situs sosial media dan menjadi viral di dunia maya. Dimana dalam foto tersebut terlihat seorang remaja asal India mengalami luka yang sangat parah, telapak tangannya hancur. Menurut informasi, ponselnya meledak karena peningkatan radiasi yang disebabkan daya baterai melemah kemudian dicas sambil digunakan.

 Namun benarkah ponsel melepaskan radiasi yang berlebihan saat daya baterai sedang lemah?, ternyata jawabannya tidak benar. Menurut penjelasan para peneliti, sinyal lemah memaksa ponsel untuk bekerja lebih keras sehingga berpengaruh juga terhadap jumlah konsumsi daya dan tingkat radiasi. Terlebih saat sedang dicas, ponsel akan mengalami peningkatan suhu secara drastis. Ponsel yang dibuat di bawah standart (biasanya ponsel – ponsel buatan China) kemungkinan memang bisa meledak. Jadi satu hal yang bisa kita simpulkan dari penjelasan ini adalah jangan menggunakan ponsel saat sinyal sedang lemah karena selain menyebabkan kerusakan hardware, kemungkinan meledak juga bisa terjadi kapan saja.

Kembali ke kasus remaja India diatas. Ternyata setelah diselidiki lebih jauh, ia menggunakan ponsel replika buatan China sehingga rentan sekali rusak.Itulah mengapa di setiap label produk merk – merk ponsel terkenal selalu ada peringatan, yang mengatakan agar tidak menggunakan charger lain selain orisinalnya karena dapat menyebabkan kerusakan komponen, kebakaran dan kebocoran bahan kimiawi berbahaya yang terkandung di dalam baterai.