Beranda Binatang Buaya Terbesar yang Pernah Ditangkap Warga, Ukurannya Mengerikan

Buaya Terbesar yang Pernah Ditangkap Warga, Ukurannya Mengerikan

Buaya raksasa
Penangkapan buaya raksasa di Filipina

Pada bulan September 2011, buaya dengan ukuran sangat besar ditangkap hidup-hidup oleh warga sekitar di Filipina. Bahkan mungkin yang paling besar dalam sejarah tangkapan manusia.

Penduduk desa harus bekerja sama-sama saat penangkapan buaya raksasa itu. Ratusan orang dibutuhkan dalam penangkapan buaya tersebut sebelum akhirnya diikat menggunakan tali, menurut laporan Associated Press pada waktu itu.

Buaya dengan berat 2.369 pon (1.075 kilogram) itu dikatakan sebelumnya telah menyerang warga dan membunuh dua orang. Hewan yang dinamai Lolong itu, ditangkap dalam keadaan hidup-hidup dan dikerangkeng selama beberepa hari di desa Consuelo, dekat kota Bunawan.

Seberapa Besar Ukuran Buayanya?

Pejabat margasatwa federal mencoba memastikan benarkah reptil itu adalah buaya terbesar yang pernah ditangkap manusia. Guinness World Records sebelumnya telah mendaftarkan buaya air asin yang ditangkap di Australia dengan ukuran 17,97 kaki (5,48 meter) sebagai yang terbesar di dunia.

Associated Press melaporkan bahwa binatang itu adalah buaya air asin sepanjang 21 kaki (6,4 meter). Merupakan yang terbesar dalam sejarah penangkapan buaya. Seorang ahli herpetologis Brady Barr yang dikonfirmasi berkata, “Saya akan terkejut jika ukurannya benar-benar enam meter,” melanjutkan bahwa seorang ilmuwan perlu memverifikasi klaim tersebut secara langsung.

Ahli biologi buaya Allan Woodward setuju. “Tidak pernah ada buaya yang panjangnya lebih dari sekitar 5,5 meter,” kata Woodward, dari Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida. “Tentu itu akan menjadi penemuan yang luar biasa.”, tuturnya.

Dugaan Penyerangan Buaya Oleh Warga

Adapun apakah buaya adalah pelaku penyerangan seperti yang dikatakan penduduk setempat, tidak mungkin diketahui kecuali hewan itu dibunuh dan dibelah perutnya, kata Barr. Pejabat berwenang kemudian melakukan inisiatif agar si buaya mau memuntahkan isi perutnya, namun tidak mengeluarkan sisa-sisa bangkai manusia seperti dugaan. “Sangat bagus mereka tidak membunuh buaya itu,” kata Barr. “Itu tindakan yang sangat terpuji [dan] sangat jarang.”

Barr mencatat bahwa sebagian besar serangan buaya terjadi karena orang telah merusak habitat atau mangsa buaya. Dalam kasus ini “buaya baru saja beralih ke sumber makanan berikutnya yang tersedia, dan sayangnya kadang-kadang itu terjadi pada manusia,” kata Barr.

Kasus-kasus identitas yang keliru juga bisa dimungkinkan, ketika buaya menganggap manusia adalah spesies mangsanya yang khas. Ada juga hewan “nakal” yang sengaja membunuh manusia, meskipun itu jauh lebih jarang terjadi, kata Barr. Secara keseluruhan, katanya, “buaya bukan penjahat.”

Buaya air asin dianggap sebagai spesies yang berisiko rendah punah. Sekitar seribu spesies berkeliaran di rawa-rawa selatan Filipina, tempat buaya itu ditemukan, kata pejabat satwa liar Filipina Glen Rebong kepada Associated Press. Meskipun buaya tidak berada dalam ancaman punah, spesies ini tetap dilindungi dari perburuan oleh hukum.

Sekretaris Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina Ramon Paje mengatakan kepada AP bahwa buaya ditangkap karena merupakan ancaman bagi masyarakat. Namun dia menambahkan bahwa kehadiran reptil semacam itu adalah pengingat bahwa habitat negara yang tersisa perlu dilindungi.

Buaya raksasa
Seorang pawang tengah membersihkan tempat penangkaran buaya

Fakta
Tahukah Anda, harapan hidup rata-rata buaya air asin adalah sekitar 70 tahun

Walikota Bunawan pada saat itu, Elorde, mengatakan kepada Associated Press bahwa ia memiliki rencana untuk menjadikan buaya raksasa itu sebagai “ikon kebun binatang” di taman ekowisata, yang katanya akan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait peran reptil di lingkungan alam.