Beranda Hobi Manfaatkan Kolam yang Tidak Terpakai untuk Budidaya Ikan Lele

Manfaatkan Kolam yang Tidak Terpakai untuk Budidaya Ikan Lele

Kolam yang tidak terpakai
Kolam yang tidak terpakai

Sebenarnya ikan lele tidak terlalu sulit untuk dibudidayakan. Ikan ini relatif mudah dipelihara untuk sekedar hobi atau pembudidaya akuakultur komersial. Menurut University of Georgia, satu are (100 m2 atau 10 x 10 m) kolam yang dirawat dengan baik bisa menghasilkan sekitar 300 pon (136 kg) ikan yang siap konsumsi.

Budidaya ikan lele bisa dijadikan pekerjaan sampingan dalam mengisi waktu luang atau bisa juga dilakukan penuh waktu sebagai pekerjaan utama, hal ini tergantung pada tujuan awal dan kapasitas operasinya. Punya kolam di sekitar rumah yang tidak terpakai? Daripada jadi sarang berkembang biak nyamuk, lebih baik diisi ikan lele saja.

Tidak terlalu susah kok, begini cara mudah memodifikasi kolam yang sudah ada menjadi tempat hidup ikan lele yang menghasilkan.

Pertama-tama kita perlu membuang terlebih dahulu sisa air yang sudah ada. Air bisa dikuras manual atau disedot dengan menggunakan penyedot air sampai terlihat bagian dasarnya. Pastikan kolam harus memiliki dasar yang kuat san serata mungkin.

Isi area tanah yang cekung dan gali area yang menonjol untuk meratakannya. Lapisi bagian bawah dengan tanah liat bentonit untuk mencegah air bocor keluar dari kolam.

Basmi semua hewan-hewan kecil yang masih tersisa di air kolam yang berpotensi menjadi hama agar tidak mengganggu perkembangan ikan lele nantinya. Selain membasmi secara manual, bisa juga ditambahkan dengan campuran daun pepaya, lidah buaya dan srikaya. Lumatkan lalu taburkan secara merata di kolam. Biarkan selama kurang lebih seminggu.

Bersihkan sisa-sisa air dan daun yang ada, lalu kemudian isi ulang kolam dengan air yang bersih. Diamkan kembali airnya selama 24 jam.

Masukkan bibit lele seukuran jari-jari tangan. Jumlah ikan lele yang dimasukkan tergantung pada bagaimana akan memberi makan nantinya. Jika Anda berencana memberi makan ikan lele sekali seminggu, cukup masukkan sekitar 300 ikan lele ukuran jari. Jika Anda berniat memberi makan ikan lele rutin setiap hari, maka jumlahnya bisa diisi hingga mencapai 1.000 ikan per are.

Beri makan ikan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, misalnya pagi, siang dan sore. Pakan lele bisa ditentukan sendiri yang menurut anda kualitasnya bagus. Kalau memberi makan pagi baiknya jangan terlalu pagi, setidaknya tunggu sampai udara hangat sekitar pukul setengah sembilan hingga sembilan pagi. Memberi makan lele secukupnya saja, tidak perlu sampai berlebihan. Terlalu kenyang juga tidak baik untuk kesehatannya. Jangan pernah memberi makan ikan lebih dari 35 pon (sekitar 16 kg) jumlah makanan per are per hari.

Letakkan siphon (penyedot air) di kolam ketika saatnya panen ikan. Buang antara 1/3 sampai 1/2 air di kolam untuk mempermudah pengambilan ikan. Ambil jaring kemudian sisir kolam untuk menjaring ikan ke dalamnya.

Ringkasan hal-hal yang harus dipersiapkan

  • Kolam ikan
  • Siphon (opsional) atau bisa juga dikuras manual
  • Tanah liat bentonit
  • Rotenone atau pembasmi hama kolam ikan
  • Air bersih
  • Bibit lele seukuran jari tangan
  • Pakan lele yang mengambang atau pelet
  • Jaring

Tips-tips tambahan

  • Ukuran lubang di jaring menentukan ukuran ikan yang akan dipanen. Lubang yang lebih besar memungkinkan lele yang berukuran kecil-kecil tetap di kolam untuk tumbuh dan dipanen lagi nantinya.
  • Jika untuk lauk atau dimakan sendiri, lele bisa dipancing satu per satu sesuai kebutuhan.
  • Dibutuhkan lima hingga enam bulan untuk bibit lele seukuran jari (sekitar 5 inci) sampai menjadi dewasa. Semakin lama ikan dewasa hidup, semakin besar jadinya.

Sekian artikel tentang cara memanfaatkan kolam tidak terpakai untuk budidaya ikan lele. Selamat berkreativitas dan semoga bermanfaat.