Beranda Psikologi Bagaimana Cara Mengontrol Rasa Haus dan Lapar?

Bagaimana Cara Mengontrol Rasa Haus dan Lapar?

Meditasi mengontrol haus dan lapar
Meditasi mengontrol haus dan lapar

Bila seseorang merasa haus, maka di tenggorokan rasanya akan kering seperti di musim kemarau. Bila merasa lapar dan ingin makan, maka seolah-olah perut ini rasanya kosong momplong tiada isinya. Tapi sebenarnya, sensasi awal yang dirasakan di tenggorokan atau di perut, bukanlah penyebab yang menyebabkan munculnya rasa lapar dan haus. Hal itu disebabkan karena darah kita mengandung sejumlah air dan garam. Hal yang sama juga berlaku untuk jaringan-jaringan tubuh.

Sekarang bayangkan jika keseimbangan tersebut rusak karena beberapa alasan. Kemudian darah, untuk menjaga keseimbangan ini, dipaksa mengambil air dari jaringan, yang segera dicatat di otak di bagian “pusat rasa haus”. Pusat ini kemudian mengirimkan sinyal impuls ke tenggorokan, menyebabkannya kontraksi. Respon inilah yang kemudian menyebabkan rasa kering di mulut dan akhirnya kita mulai merasa haus.

Rasa lapar juga muncul di otak. Ada “pusat lapar”, yang mengendalikan kerja perut dan usus. Bila ada sejumlah nutrisi dalam darah, pusat kelaparan ini akan memperlambat kerja perut dan usus. Tapi jika darah zat ini tidak cukup, pusat rasa lapar akan “melepaskan remnya.” Usus mulai menyusut dan kita akan merasa lapar. Perut kita mulai “bergemuruh” keroncongan.

Hanya sampai batas tertentu, kita dapat mengendalikan rasa lapar, menentukan tingkat konsumsi oleh tubuh dari persediaan makanan yang tersedia. Di alam, binatang kecil, yang menjalani gaya hidup aktif, menghabiskan hidup lebih cepat dari yang lain. Misalnya, burung kecil mati kelaparan dalam lima hari, dan seekor anjing bisa hidup tanpa makanan sampai dua puluh hari penuh.

Banyak tergantung pada keadaan tubuh. Bila seseorang tenang, persediaan protein di tubuhnya cukup untuk waktu yang lebih lama daripada saat dia gugup atau takut. Beberapa orang telah menyesuaikan tubuhnya untuk menyalurkan makanan dalam jangka waktu lama. Mereka mencapai ini melalui usaha yang berkemauan keras, sama seperti halnya atlet yang dapat membuat tubuhnya melakukan latihan-latihan sulit. Jauh lebih sulit mengendalikan rasa haus, tapi dengan usaha kemauan, seseorang bisa membiasakan diri untuk bertahan lama dan haus.