Beranda Pengetahuan Cewek atau Cowok? Cara Genetika Pengaruhi Jenis Kelamin Bayi

Cewek atau Cowok? Cara Genetika Pengaruhi Jenis Kelamin Bayi

Mengandung bayi cowok atau cewek?

Mengandung bayi cowok atau cewek?

Pasangan suami istri yang akan memiliki momongan pasti selalu ingin tahu setiap informasi yang berhubungan dengan bayinya. Mulai dari kesehatan janin, perkembangan keseluruhan bayi, responsnya terhadap rutinitas diet atau perubahan-perubahan seperti yang diberitahukan oleh dokter, dan seterusnya.

Tak sedikit pula yang merasa penasaran untuk mengetahui jenis kelamin bayi, apakah ia seorang bayi perempuan yang cantik ataukah bayi laki-laki yang tampan. Tahukah Anda apa faktor penentu jenis kelamin bayi?

Bagaimana genetika menentukan jenis kelamin bayi? Manakah dari orang tua yang menentukan jenis kelamin bayi? Jika Anda ingin tahu tentang aspek-aspek ini, lanjutkan membaca untuk mengetahui bagaimana sebenarnya gen membentuk jenis kelamin bayi.

Jenis Kelamin Bayi Ditentukan Pada Saat Konsepsi

Selama konsepsi itu sendiri, jenis kelamin bayi ditentukan oleh salah satu kromosom X atau Y dari sel sperma ayah. Ketika sel sperma membuahi sel telur, kromosom di dalamnya berfusi dengan kromosom X di dalam sel telur untuk membentuk bayi yang mungkin:

X (sel telur) + X (sel sperma) = XX, yaitu, cewek, atau

X (sel telur) + Y (sel sperma) = XY, yaitu, cowok

Pada dasarnya, kemungkinan jenis kelamin laki-laki atau perempuan dapat ditentukan dalam prosentase 50% pada hampir masing-masing semua orang.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, bayi secara genetis lebih seperti ayah, daripada ibunya. Alasannya adalah karena DNA diturunkan dari ayah, yang lebih banyak dari yang diturunkan dari ibu. Studi ini menyimpulkan bahwa hal ini kemungkinan besar Janin berlaku untuk semua mamalia (termasuk manusia) juga.

Perkembangan Seksual Dan Diferensiasi Janin A

Selama 2 bulan kehamilan, yaitu sekitar tujuh hingga delapan minggu setelah pembuahan, janin mulai mengembangkan organ seksual eksternal. Sampai saat itu, terlihat netral, yaitu, baik sebagai perempuan atau laki-laki. Secara bertahap setelah bulan ke-2, janin mulai memproduksi hormon, sehingga menyebabkan organ seks tumbuh lebih jauh menjadi organ pria atau wanita. Proses ini dikenal sebagai perkembangan seksual dan diferensiasi seksual.

Pengacakan Gen dari Generasi ke Generasi

Gen-gen akan dikocok dan diacak kembali saat setiap generasi berkembang. Sudah diketahui fakta bahwa ibu adalah sumber dari setengah gen bayi, dan setengah lainnya berasal dari ayah. Demikian pula, setiap orang tua akan mewarisi setengah gen dari masing-masing orang tuanya. Yang berarti, kakek-nenek akan menjadi sumber seperempat gen bayi.

Mungkinkah Memprediksi Jenis Kelamin Bayi dengan Sejarah Keluarga?

Ada sebuah studi oleh Universitas Newcastle melibatkan banyak orangtua yang membantu mencari tahu kemungkinan mereka memiliki anak perempuan atau anak laki-laki. Temuan penelitian menyebutkan bahwa laki-laki mewarisi kecenderungan memiliki anak perempuan atau anak laki-laki dari orangtuanya. Dalam istilah sederhana, jika seorang lelaki memiliki lebih banyak saudara laki-laki, ia mungkin memiliki anak laki-laki, dan jika ia memiliki lebih banyak saudara perempuan, ia mungkin memiliki anak perempuan.

Bagaimana Gen Menentukan Apakah Bayi Akan Menjadi Laki-Laki Atau Perempuan?

Gen diwariskan dari kedua orangtua, dan terdiri dari dua bagian yang disebut sebagai alel. Berikut ini adalah tiga kombinasi yang mengatur kromosom X & Y dalam sperma pria:

1. mm: Kombinasi ini bertanggung jawab lebih banyak bayi laki-laki untuk ayah (pria) karena menghasilkan lebih banyak kromosom Y.

2. mf: Kombinasi menghasilkan jumlah X dan Y sama, yang mengarah pada jumlah cowok dan cewek yang sama.

3. ff: Kombinasi ini menghasilkan lebih banyak kromosom X, dan karena itu menghasilkan lebih banyak anak perempuan.

Mitos Vs Fakta Tentang Prediksi Jenis Kelamin Bayi

• Denyut jantung janin: Menentukan jenis kelamin bayi dengan detak jantung per menit telah menjadi teori yang populer di masyarakat. Jika denyut jantung janin lebih dari 140BPM, yaitu, denyut per menit, maka bayi itu mungkin perempuan, dan jika kurang dari 140 BPM, maka kemungkinannya adalah laki-laki.

Namun, mungkin membingungkan jika denyut jantung berada dalam kisaran beat normal 120-140BPM. Meskipun hal ini tampaknya telah menjadi cara yang menarik untuk memprediksi jenis kelamin, belum ada bukti ilmiah yang telah membuktikan teori tersebut.

Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui koneksinya, jika memang ada. Namun, hasilnya selalu negatif. Jadi, kita dapat mengatakan metode ini dapat membantu memprediksi jenis kelamin bayi, tetapi hanya berdasarkan asumsi.

• Dilihat dari bentuk perut bumil saat mengandung janin: Dikatakan bahwa seorang wanita hamil dengan bentuk perut yang agak tinggi atau berada pada posisi di tengah-tengah, mungkin memiliki bayi perempuan. Namun, jika perut kelihatan menonjol ke depan, dikatakan bahwa mungkin itu adalah bayi laki-laki. Ini adalah mitos yang jelas, karena bentuk, ukuran, tinggi, berat badan, dll dari perut ibu sama sekali tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi.

• Kulit berminyak atau berjerawat: Contoh klasik lain dari mitos dalam kehamilan adalah – ‘Jika seorang  ibu mengandung bayi perempuan, itu bisa menyebabkan kulitnya menjadi berminyak dan pecah-pecah.’ Tidak ada fakta terkait hal ini, karena masalah jerawat atau wajah berminyak disebabkan karena hormon.

• Perubahan suasana hati yang buruk dan tidak terduga: Seorang bayi perempuan diistilahkan sebagai alasan perubahan suasana hati yang ekstrim, namun, faktanya, hal tersebut berkaitan dengan masalah perubahan hormon pada si ibu itu sendiri, dan bahkan bisa terjadi pula pada ibu yang mengandung bayi laki-laki.

• Mengidam makanan manis atau asin: Mengidam manis selama kehamilan dikaitkan dengan bayi perempuan, dan keinginan ngemil makan-makanan asin dikaitkan dengan bayi laki-laki. Tapi, nyatanya hal itu tidaklah benar. Mengidam hanya terjadi karena kekurangan nutrisi tertentu, dan tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi.

Kemungkinan Cara Lain / Situasi Untuk Menentukan Jenis Kelamin Bayi

USG setelah 20-22 minggu kehamilan membantu memberikan sekitar 90% informasi akurat mengenai jenis kelamin bayi. Juga, dalam kasus ibu mengalami kelainan genetik atau anomali kromosom pada janinnya bisa mengenal gender melalui tes invasif seperti amniosentesis atau pengambilan sampel villus chorionic.

Kesimpulan

Terlepas dari mekanisme terkait genetika, aspek lingkungan tertentu juga memiliki kemungkinan memengaruhi jenis kelamin bayi. Namun, belum ada informasi pasti mengenai hal ini.

Sejumlah penelitian yang dilakukan pada berbagai faktor lingkungan telah memberikan hasil yang tidak konsisten dan tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu, hanya mekanisme genetika yang menjadi cara paling dapat diandalkan untuk memprediksi jenis kelamin bayi sampai sekarang ini.