Beranda Pengetahuan Empat Kunci Rahasia yang Perlu Anda Tahu Agar Berumur Panjang

Empat Kunci Rahasia yang Perlu Anda Tahu Agar Berumur Panjang

Rahasia umur panjang
Kakek dan nenek berumur panjang

Siapa yang tidak ingin hidup sehat, bahagia dan panjang umur?. Setiap orang pasti menginginkan hal itu. Namun demikian, masing-masing orang juga memiliki latar belakang yang tidak sama dan ada begitu banyak faktor yang memengaruhi kehidupan seseorang.

Sebagian menganggap hidup sebagai anugrah, jadi mereka menghargainya dan memanfaatkan hidup sebaik-baiknya. Beberapa lainnya mungkin senang mencari kebiasaan atau rahasia yang akan membuat hidup lebih lama. Dan berikut adalah empat kunci rahasia agar memiliki umur panjang menurut penelitian ilmiah:

1. Makanan

Makanan, termasuk udara dan air, adalah salah satu kebutuhan fisiologis mendasar manusia, menurut teori Maslow’s hierarchy of needs. Ini berarti untuk menjalani kehidupan sepenuhnya, seseorang harus makan makanan, minum air bersih, dan menghirup udara bersih.

Namun, makanan sebagai kebutuhan tidak berarti langsung makan apa saja yang ada di atas meja. Seseorang harus mengendalikan pilihan makanannya, agar dia dapat memilih makanan yang tepat untuk dimakan.

Menurut Health, brokoli, salad, dan anggur adalah beberapa makanan yang memperpanjang umur seseorang. Alasannya adalah makanan ini mengikuti prinsip dasar bahwa diet yang berlimpah buah-buahan dan sayuran, dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan kandungan kalori yang rendah, adalah asupan penting untuk memiliki umur panjang.

Selain itu, buah-buahan dan sayuran tersebut juga dikemas dengan serat, yang mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung hingga 76 persen. Juga antioksidan, yang meningkatkan sirkulasi darah dan melawan peradangan, serta memperlambat munculnya keriput.

2. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik adalah salah satu kegiatan utama bagi semua kalangan. Menurut TIME, melakukan aktivitas intensitas tinggi setiap hari menghasilkan hidup yang lebih lama dan lebih sehat, saat seseorang memasuki usia lanjut, serta mengurangi risiko mengalami kecacatan fisik tertentu.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di BMJ melalui EurekAlert , melibatkan 1.680 pria dan wanita yang berusia antara 49 hingga 83 tahun yang bebas dari cacat, tetapi dengan risiko tinggi menderita osteoartritis lutut. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan konsisten antara waktu yang dihabiskan lebih besar dalam aktivitas intensitas ringan dan pengurangan risiko pengembangan kecacatan.

3. Bersosial

Sosialisasi adalah faktor penting yang berkaitan dengan umur panjang. Menurut Time, menjadi bagian dari kelompok sosial yang kuat mengindikasikan umur yang lebih panjang. Publikasi ini menambahkan bahwa perempuan cenderung memiliki kelompok yang lebih terikat daripada laki-laki, yang bisa menjadi alasan di balik harapan hidup lebih lama dari populasi perempuan.

Interaksi sosial juga termasuk terhubung dengan keluarga dan teman ketika menghadapi suatu masalah, di samping juga memiliki kepedulian yang baik dengan orang lain.

Sekelompok peneliti di Universitas Brigham Young dan Universitas North Carolina di Chapel Hill melakukan penelitian tentang dampak jejaring sosial terhadap umur panjang. Mereka menemukan bahwa respons kekebalan tubuh manusia dapat dipengaruhi oleh hormon stres katekolamin dan glukokortikoid. Selain itu, temuan lain juga menyiratkan bahwa kehidupan sosial yang kuat berdampak pada fungsi kekebalan tubuh dengan membantu orang mengendalikan tekanan fisiologis.

4. Kepribadian

Kepribadian seseorang juga bisa menentukan usianya. Peneliti Standford Howard S. Friedman dan Leslie R. Martin memimpin The Longevity Project, yang merupakan salah satu studi terbesar hingga saat ini, dengan jangka waktu 80 tahun. Friedman dan Martin mengetahui bahwa hati nurani menduduki puncak tipe kepribadian lain sehubungan dengan harapan hidup.

Mereka mengatakan bahwa orang yang terlalu berhati-hati, terorganisir dank eras hati adalah obsesif hingga mengarah pada kurangnya kebahagiaan. Sementara, orang yang santai memiliki kehidupan yang lebih lama. Pun demikian itu masih berdasarkan kasus per kasus. Dengan kata lain, perilaku nurani memberi efek pada perilaku lain.

Contoh kasus termasuk menentukan pilihan makanan. Ada perbedaan antara seseorang yang berpikir ulang sebelum membeli atau memakan makanannya dan seseorang yang buru-buru membeli dan langsung memakan makanannya.

Kematian sebagai akhir kehidupan memang tidak bisa dihindari. Namun, itu dapat dinikmati dan dipertahankan untuk jangka waktu lama dengan olahraga teratur, pandangan hidup yang positif, nutrisi yang tepat, dan istirahat yang cukup.