Advokat dan calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Farhat Abbas menjalani pemeriksaan polisi terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang melibatkan calon presiden Prabowo Subianto.
“(Saya diminta) untuk mengklarifikasi apa yang terkait dengan laporan tersebut, dan apa yang saya laporkan,” kata Farhat di markas besar Kepolisian Metro Jaya pada Selasa, 23 April.
Pemeriksaan itu, kata Farhat, merupakan tindak lanjut dari laporannya ke polisi pada 3 Oktober 2018. Laporan yang ia ajukan kepada tokoh-tokoh politik terkenal seperti Prabowo, Sandiaga Uno, Fadli Zon, Rachel Maryam, Rizal Ramli, Nanik S. Deyang, Ferdinand Hutahaean, dan Ratna Sarumpaet.
Laporan kepolisiannya merupakan reaksi terhadap konferensi pers yang dibuat oleh Prabowo tentang serangan fisik terhadap Ratna Sarumpaet, yang kemudian dia mengklarifikasi serangannya sebagai kebohongan terang-terangan. Farhat berpendapat bahwa konferensi pers Prabowo dimaksudkan untuk merusak kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi.
“Prabowo harus dihukum sama dengan yang diterima Ratna Sarumpaet. Ini untuk memaksakan pertanggungjawaban pada orang-orang yang mempraktikkan hak mereka untuk kebebasan berbicara, ”kata Farhat.
