Beranda Sains Fenomena Manusia Terbakar Sendiri Tiba-tiba, Ini Penjelasan Para Pakar

Fenomena Manusia Terbakar Sendiri Tiba-tiba, Ini Penjelasan Para Pakar

Pada tahun 1980, Henry Thomas, seorang pria berusia 73 tahun yang tinggal di Wales, ditemukan terbakar sampai hangus di kursi goyang ruang tamunya. Seluruh tubuhnya hampir sepenuhnya terbakar habis. Tetapi yang mengherankan, kakinya tidak terbakar dan masih mengenakan kaus kaki dan celana, praktis tidak tersentuh oleh api sedikitpun.

Kematian Thomas dinyatakan sebagai “kematian karena terbakar,” meskipun tidak diketahui penyebab pasti apa yang membakarnya hingga hampir habis seperti itu. Kasus lain terjadi pada Desember 2010, jasad Michael Faherty yang berusia 76 tahun ditemukan terbakar tanpa bisa dikenali di ruang tamu rumahnya di Galway, Irlandia.

Fenomena manusia terbakar tiba-tiba
Fenomena manusia terbakar tiba-tiba

Kerusakan yang disebabkan oleh kobaran api hanya terbatas pada tubuh Faherty yang terbakar saja, langit-langit di atas, dan lantai di bawahnya tidak tersentuh api sedikitpun. Koroner menyimpulkan kematian Faherty “masuk ke dalam kategori pembakaran manusia spontan.”

Dapatkah tubuh manusia secara spontan terbakar tanpa disulut oleh sumber panas dari luar? Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa manusia tidak dapat terbakar tanpa sebab yang jelas.

Faktanya, dalam lebih dari 200 kasus pembakaran manusia spontan atau spontaneous human combustion (SHC) yang telah dilaporkan di seluruh dunia, penyebab sebenarnya dari kematian jauh lebih aneh daripada kasus SHC itu sendiri.

Dalam sebuah penelitian terhadap 30 kasus dugaan SHC, penyelidik Joe Nickell dan John Fischer menunjukkan bahwa lilin, lampu, perapian, rokok, dan sumber panas lainnya kemungkinan menjadi alasan penyebab terjadinya kebakaran. Pakaian, isian kursi, dan penutup lantai biasanya menyediakan sumber bahan bakar tambahan untuk menopang api.

Salah satu penjelasan yang paling umum diterima untuk dugaan SHC adalah fenomena yang disebut “efek sumbu.” Teori ini menunjukkan bahwa sumber pengapian, seperti rokok yang menyala, akan membakar pakaian korban dan masuk ke dalam kulit. Lebih lanjut hal ini kemudian melepaskan lemak tubuh, yang diserap ke dalam pakaian dan terbakar seperti lilin.

Api akan membakar sampai lemak tubuh dan pakaian juga menjadi bahan bakarnya. Para ilmuwan percaya bahwa sumber api “mandiri” seperti itu adalah alasan tubuh korban terbakar hingga habis, namun lingkungan di sekitarnya nyaris tidak mengalami kerusakan.

“SHC adalah penjelasan untuk kematian akibat kebakaran yang aneh, tidak lebih baik daripada menganggap serangan iblis yang berapi-api,” kata analis forensik Nickell, “.

Karena tidak hanya tidak ada kasus SHC yang terbukti secara ilmiah tetapi juga tidak ada mekanisme kredibilitas yang dapat menjelaskan hal itu dapat terjadi.