Beranda Pengetahuan Fotosintesis dan Manfaatnya bagi Kehidupan di Bumi

Fotosintesis dan Manfaatnya bagi Kehidupan di Bumi

Proses terjadinya fotosintesis
Proses terjadinya fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses alami yang digunakan oleh tanaman, ganggang dan bakteri tertentu dalam memanfaatkan energi dari sinar matahari lalu mengubahnya menjadi energi kimiawi.

Jenis-jenis fotosintesis

Ada dua jenis proses fotosintesis: fotosintesis oksigenik dan fotosintesis anoksigenik. Prinsip-prinsip umum fotosintesis anoksigenik dan oksigen sangat mirip, namun fotosintesis oksigenik cenderung paling umum terlihat pada tanaman, ganggang dan cyanobacteria.

Selama fotosintesis oksigenik, energi cahaya mentransfer elektron dari air (H2O) ke karbon dioksida (CO2), untuk menghasilkan karbohidrat. Dalam proses transfer mentansfer ini, CO2 dala keadaan “berkurang”, atau menerima elektron, dan air menjadi “teroksidasi,” atau kehilangan elektron. Akhirnya, oksigen diproduksi bersamaan dengan karbohidrat.

Fotosintesis adalah salah satu proses biologis yang paling penting, terus-menerus dan dalam skala besar yang terjadi di planet kita. Pada skala ini dan bagaimana pentingnya fotosintesis di alam, kita bisa menilainya pada jumlah energi matahari yang diserap oleh dedaunan hijau dan “disimpan” pada tanaman.

Setiap tahunnya hanya tanaman darat yang mampu menyimpan energi sebanyak karbohidrat yang cukup digunakan oleh 100.000 kota besar selama 100 tahun. Sekitar 95 persen proses tanaman ini ditentukan oleh zat organik yang diperoleh pada daun hijau lewat proses fotosintesis. Hanya 5 persen saja sisanya yang bergantung pada nutrisi tanah atau mineral.

Sebagai hasil dari fotosintesis tersebut, vegetasi dunia setiap tahunnya membentuk lebih dari 100 miliar ton bahan organik, sembari juga menyerap sekitar 200 miliar ton karbon dioksida dan menyalurkan sekitar 145 miliar ton oksigen murni ke lingkungan bumi. Bahkan ada kemungkinan bahwa karena fotosintesis, semua oksigen di atmosfer terbentuk.

Makna dan esensi fotosintesis sangat jelas ditunjukkan oleh KA Timiryazev dalam bukunya yang terkenal “The Life of Plants“: ” Dahulu kala sinar matahari jatuh ke tanah, tapi tidak jatuh ke tanah tandus, melainkan jatuh pada kuman daun hijau gandum, atau, lebih tepat mengatakannya, sebagai butiran-butiran klorofil. Merusaknya, ia mati, tidak lagi ringan, tapi tidak hilang.”

“Dia hanya menghabiskan waktu hidupnya mengerjakan pekerjaan internal. Dalam bentuk lain, ia berubah menjadi roti yang disajikan kepada kita sebagai makanan. Kemudian ditransformasikan ke otot-otot dan syaraf kita. Sinar tersebut menghangatkan tubuh kita, membuat kita bergerak, dan bisa jadi saat ini ia sedang bermain-main di otak kita”.