Beranda Teknologi Google Umumkan Perubahan Kebijakan Setelah Aksi Protes Karyawan

Google Umumkan Perubahan Kebijakan Setelah Aksi Protes Karyawan

Google baru-baru ini mengubah beberapa kebijakannya untuk mengatasi kekhawatiran karyawan terkait pelanggaran di perusahaan pencarian internet terbesar di dunia itu.

Aksi protes karyawan Google
Aksi protes karyawan Google (AP Photo/Noah Berger, File)

Para staf saat ini dapat mengajukan keluhan dan kekhawatiran tentang pelecehan dan pelanggaran lainnya di tempat kerja melalui situs web baru. Selama pertemuan terkait investigasi, pekerja memiliki kebebasan untuk membawa serta rekan kerjanya guna memberi dukungan. Ada juga program baru untuk memberikan perawatan yang lebih baik bagi karyawan selama dan setelah penyelidikan, perusahaan mengatakan Kamis.

“Kami ingin setiap Googler masuk ke tempat kerja tetap bermartabat dan penuh rasa hormat,” direktur keragaman, ekuitas, dan inklusi global Google, Melonie Parker, menulis dalam email kepada karyawan, yang juga diposting secara online secara publik.

Pada bulan Juni, anak perusahaan Alphabet Inc. juga akan merampungkan situs khusus untuk menerima kekhawatiran dari pekerja sementara dan vendor. Tahun lalu, pekerja sementara (pemagang), vendor dan staf kontrak menjadi mayoritas dari tenaga kerja Google.

Perubahan terbaru terjadi hampir enam bulan setelah ribuan karyawan Google di seluruh dunia melakukan protes karena menuntut perubahan cara perusahaan menangani pelanggaran. Sebagai tanggapan, Google mengumumkan November lalu bahwa mereka akan berhenti memaksa karyawan untuk menangani pelecehan seksual dan klaim penyerangan dalam arbitrasi selain di pengadilan.

Pada bulan Februari, perusahaan mengumumkan perubahan yang lebih besar; membatalkan apa yang disebut arbitrasi paksa untuk semua karyawan saat ini dan masa depan serta memungkinkan mereka melakukan tindakan kelas ruang sidang untuk semua jenis keluhan di tempat kerja. Kebijakan semacam itu, tulis Parker, “adalah perubahan besar yang saya harap bisa menunjukkan komitmen nyata kami.”

Raksasa internet ini mendapat kecaman minggu ini dari dua pemimpin pemogokan tahun lalu. Mereka menduga dalam sebuah pesan yang diposting ke milis internal Google telah membalas dendam kepada mereka. Google membantah klaim tersebut. Aktivis karyawan, yang pesannya pertama kali dilaporkan oleh Wired, berencana untuk mengadakan pertemuan “balai kota” tentang masalah ini pada hari Jumat.

“Apa yang kami lihat di sini adalah manajemen Google yang berebut untuk menenangkan para pekerja dalam menghadapi klaim serius terkait perusahaan yang melakukan balas dendam terhadap penyelenggara dan mereka yang berbicara tentang pelecehan dan diskriminasi,” kata kelompok advokasi Koalisi Pekerja Teknisi dalam sebuah pernyataan, Kamis.