Beranda Lainnya Sisi Gelap Perilaku Selfie yang Patut Anda Waspadai

Sisi Gelap Perilaku Selfie yang Patut Anda Waspadai

Dalam pandangan umum, perilaku selfie selalu dikaitkan dengan kecenderungan tingkat narsisme seseorang. Namun nyatanya selfie tidak hanya sekedar tentang perilaku narsis saja, bahkan mengarah pada kondisi kejiwaan tertentu. Seperti yang kita tahu akhir-akhir ini banyak berita tentang tragedi pada saat selfie, yakni rusaknya taman bunga Lili di Yogyakarta dan juga matinya lumba-lumba langka di salah satu pantai di Argentina. Hal-hal ini dilakukan tidak lebih hanya untuk mengunggah foto yang menakjubkan di media sosial. Berikut sisi gelap dari perilaku selfie yang tidak hanya sekedar Narsiame:

Hati-Hati, Selfie Tidak Hanya Sekedar Tentang Narsisme

Pelaku selfie

Pelaku selfie cenderung memilki ‘Tiga Sisi Gelap’

Menurut sejumlah penelitian psikologi, perilaku selfie, mengupload foto selfie dan mengedit foto selfie berkaitan dengan kepribadian Narsisme, Psikopat, dan Machiavellianisme. Ketiga perilaku ini di sebut sebagai ‘Dark Triad’ atau tiga sisi gelap, disebut gelap karena perilaku-perilaku tersebut berkonotasi pada perilaku jahat, berhubungan dengan cara berperasaan dan cara manipulatif dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kesimpula ini diambil dari pengujian yang dilakukan Fox dan Rooney dengan pengambilan sampel 1.000 laki-laki dengan umur 18-40 tahun. Mereka menyelesaikan kuisioner kepribadian yang berkaitan dengan sifat ‘Dark Triad’ dan perilaku self-objektification. Mereka ditanyqa terkait seberapa sering mengambil foto selfie dan mengungggahnya di media sosial, seberapa lama waktu yang mereka habiskan di media sosial dan terkait juga tentang seberapa sering mereka menggunakan metode untuk mengedit foto mereka.

Narsisme 

Menurut penelitian perilaku narsisme ditunjukkan dengan banyaknya waktu yang dihabiskan di media sosial, dan banyaknya usaha melakukan foto editing. Narsisme seprti yang kita ketahui adalah perilaku mengagumi diri sendiri yang berlebihan, mementingkan diri dan berkebutuhan tinggi untuk dikagumi oleh orang lain. Orang dengan narsisme merasa bahwa diri meraka lebih dari kebanyakan orang dan akan menunjukannya ketika mereka mendapatkan kesempatan.

Psikopat 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan tingkat narsis yang tinggi, dalam hal ini mengunggah banyak foto selfie memiliki kecenderungan sifat psikopat. Namun berbeda dengan narsisme, psikopat lebih suka mengunggah foto tanpa mengeditnya terlebih dahulu, hal ini diperkirakan karena mereka tidak memiliki kontrol diri dalam menyaring apa yang akan mereka upload ke media sosial, sedang mengedit foto adalah perilaku kehati-hatian yang tidak dimilki oleh psikopat yang lebih bersifat impulsif dan kurang rasa empati.

Machiavellianisme dan self-objectification

Sifat ini berhubngan dengan perilaku manipulatif, penipuan yang tidak menghiraukan kepentingan orang lain. Dan orang dengan sifat ini biasanya tidak begitu khawatir tentang masalah moral. Sedang self-objectification adalah sifat kecenderungan untuk menggunakan tubuh sebagai objek dan dikaikan dengan harga diri yang rendah. Orang dengan sifat ini cenderung melihat diri mereka dalam segi penampilan fisik dan menilai diri mereka lewat apa yang dilihatnya. Para partisipan yang menggunakan tubuh mereka sebagai objek biasanya mengedit foto terlebih dahulu.

Meskipun penelitian mengungkapkan hal-hal diatas namun bukan berarti anda bisa langsung menilai orang lain atau teman anda yang suka selfie benar-benar memilki sifat-sifat tersebut. Karena penelitian ini dilakukan hanya pada pria dan memilki korelasi yang tidak terlalu kuat. Anda bisa mengatakan seseorang psikopat jika anda memang memiliki bukti sifat lain selain perilaku selfie mereka.