Beranda Binatang Menyedihkan, 15 Hewan Luar Biasa Ini Sekarang Sudah Punah

Menyedihkan, 15 Hewan Luar Biasa Ini Sekarang Sudah Punah

Dalam sepuluh ribu tahun terakhir, dampak perilaku buruk manusia terhadap lingkungan telah menyebabkan kepunahan banyak hewan-hewan cantik nan luar biasa. Sebagian orang bahkan menganggap hewan-hewan ini adalah mitos karena keberadaannya yang tidak pernah terlihat. Namun sejatinya mereka pernah ada dan hidup berdampingan dengan manusia.

Ada dua era kepunahan antropogenik di zaman modern. Sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu, peristiwa kepunahan Holosen awal disebabkan oleh runtuhnya es, yang berdampak buruk pada habitat sejumlah hewan. Namun, manusia juga berkontribusi besar terhadap kepunahan dengan berburu beberapa spesies besar (megafauna).

Era kedua bertepatan dengan zaman eksplorasi dan kolonisasi manusia yang dimulai sekitar 500 tahun yang lalu. Banyak spesies yang tidak siap dengan kehadiran manusia dan hewan ternak ke lingkungan habitat aslinya. Hal ini pun menyebabkan kepunahan mereka melalui perburuan massal atau perusakan tempat tinggalnya.

Meski banyak pula sebenarnya spesies berukuran lebih kecil yang juga telah punah, spesies yang lebih besarlah yang paling menarik imajinasi kita. Di bawah ini adalah deretan hewan super keren dan luar biasa yang pernah hidup di bumi namun kini sudah tidak ada lagi karena kepunahan. Rentang waktu kepunahan kami tandai dalam tanda kurung.

Smilodon (10.000 SM)

Hewan punah Smilodon
Hewan punah Smilodon

Smilodon (kucing bergigi pedang) tinggal di Amerika Utara dan Selatan pada akhir periode gletser terakhir, meskipun ia berevolusi sebagai spesies terpisah sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Subspesies terbesarnya, populasi Smilodon, bisa mencapai berat 400 kg, panjang tiga meter, dan tinggi 1,4 meter di bahu. Meskipun disebut harimau bertaring tajam, ia sebenarnya berbentuk lebih seperti beruang, dengan anggota tubuh pendek dan kuat yang tidak dirancang untuk kecepatan layaknya harimau.

Gigi taringnya bisa mencapai 30 cm (satu kaki) tetapi mudah rapuh, biasa digunakan untuk menggigit jaringan leher lunak setelah mangsanya berhasil ditundukkan. Ia mampu membuka rahangnya selebar 120 derajat tetapi memiliki gigitan yang relatif lemah.

Mengapa Smilodon Punah?

Smilodon lebih suka memburu mangsa yang lebih besar seperti bison, rusa, dan mammoth kecil, meskipun hewan pemangsa, perilakunya juga menunjukkan bahwa ia adalah hewan sosial. Menemukan mangsa yang berukuran lebih kecil biasanya lebih gesit dan lebih sulit, hal ini pula yang disinyalir sebagai penyebab kematian dan kepunahannya. Namun demikian, kepunahan Smilodon sebenarnya lebih bertepatan pada saat kedatangan manusia yang diketahui telah memburu banyak spesies asli.

Rusa Irlandia (5,200 SM)

Rusa Irlandia
Rusa Irlandia

Dari Irlandia ke Siberia, Rusa Irlandia (Megaloceros giganteus) mendiami sebagian besar Eropa utara pada akhir periode glasial terakhir. Karena memiliki sedikit kesamaan dengan spesies rusa yang masih ada, mereka lebih dikenal sebagai “rusa raksasa”. Rusa Irlandia bisa tumbuh setinggi tujuh kaki di bahu dan beratnya mencapai 700 kg. Tanduknya adalah yang terbesar dari semua spesies rusa, dengan lebar 12 kaki atau hampir 4 meter. Sangat dimungkinkan bahwa tanduk yang berukuran cukup besar itu berevolusi melalui seleksi seksual, karena jantan menggunakannya untuk mengintimidasi lawan dan mengesankan para betina.

Mengapa Rusa Irlandia Punah?

Rusa Irlandia berkembang biak sekitar 400.000 tahun yang lalu dan mati sekitar 5.000 tahun yang lalu. Kemungkinan perburuan lah yang berkontribusi terhadap kepunahan mereka. Namun, peristiwa penyusutan es juga bisa menyebabkan ekosistem tanaman di sekitarnya terpengaruh, mengakibatkan kurangnya mineral makanan. Secara khusus, pasokan kalsium yang baik diperlukan untuk menumbuhkan tanduk masif hewan tersebut.

Woolly Mammoth (2.000 SM)

Hewan punah Woolly Mammoth
Woolly Mammoth

Woolly Mammoth (Mammuthus primigenius) mendiami sebagian besar wilayah tundra Arktik di belahan bumi utara pada periode Holosen awal. Makhluk besar ini bisa mencapai ketinggian 11 kaki dan berat enam ton, yang kira-kira seukuran gajah Afrika, meskipun kerabat terdekatnya adalah gajah Asia. Namun, tidak seperti gajah pada umumnya, tubuhnya ditutupi bulu coklat, hitam, dan warna jahe. Ia juga memiliki ekor pendek untuk meminimalkan pengaruh radang dingin.

Mengapa Mereka Punah?

Woolly Mammoth memiliki gading panjang yang biasa mereka gunakan untuk berkelahi dan mencari makan, namun gading ini pula yang menjadi incaran manusa. Selain diburu manusia untuk makanan, kemungkinan penyebab kepunahan mereka juga dipercepat oleh perubahan iklim pada akhir periode glasial terakhir. Es yang menyusut menyebabkan sebagian besar habitat mereka menghilang, berkurangnya jumlah populasi tersebut cukup bagi manusia untuk memusnahkan mereka melalui perburuan. Meski sebagian besar sudah mati sekitar 10.000 tahun sebelumnya, populasi kecil terus berlanjut di daerah terpencil hingga 4.000 tahun yang lalu.

Moa (1400)

Moa (Dinornithiformes) adalah spesies besar burung yang tidak bisa terbang berasal dari Selandia Baru. Mereka bisa tumbuh hingga hampir empat meter (12 kaki) dan berat 230 kg. Meskipun ketinggiannya luar biasa, tulang belakang burung tersebut menunjukkan bahwa mereka lebih banyak menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan leher yang mengarah ke depan. Leher panjang ini kemungkinan bisa menghasilkan suara panggilan resonansi bernada rendah.

Mengapa Moa Punah?

Pengujian DNA yang dilakukan pada tahun 2014 membuktikan bahwa manusia adalah penyebab utama kematian Moa. Bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa manusia memakan burung-burung ini berapapun usianya, yang dampaknya tentu saja akan membuat mereka sulit untuk bereproduksi kembali.

Tahukah kamu?

Menghitung tingkat kepunahan itu bisa sangat sulit, sebagian karena tidak ada yang tahu persis seberapa banyak spesies yang ada. Para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 1,9 juta spesies hewan, dan kemungkinan masih ada jutaan lainnya yang belum disebutkan namanya.

Lembu Laut Steller (1768)

Sapi Laut Steller (Hydrodamalis gigas) adalah mamalia laut besar pemakan tumbuhan, mirip dengan hewan manatee (lembu laut) dalam penampilannya. Namun, ia bisa tumbuh hingga sembilan meter (30 kaki). Ditemukan pertama kali oleh Georg Wilhelm Steller, dalam tiga dekade diburu hingga punah oleh orang Eropa, yang melewati rute Steller.

Mengapa Mereka Punah?

Hewan jinak ini mudah diburu karena keberadaannya di perairan dangkal tempat ia memakan alang-alang. Ia hidup di daerah pesisir Samudra Pasifik Utara dan menjadi punah total pada 1768 setelah diburu untuk diambil dagingnya, lemaknya untuk lampu minyak, dan kulitnya untuk lapisan kapal.

Great Auk (1852)

Auk raksasa (Pinguinus impennis) adalah burung yang tidak bisa terbang menyerupai penguin masa kini. Seperti penguin, ia adalah perenang yang handal, menyimpan lemak untuk menghangatkan tubuhnya, bersarang di koloni yang padat, dan tinggal bersama pasangannya seumur hidup. Ia memiliki bentuk paruh unik yang bengkok. Tingginya bisa hampir tiga kaki dan hidup di lautan Atlantik utara.

Mengapa Mereka Punah?

Dimulai pada abad ke-16, orang-orang Eropa memburu Auk Raksasa untuk mendapatkan bantal-bantal bulu yang berharga. Burung itu kemudian diburu di Amerika Utara untuk umpan memancing dan beberapa perilaku kekejaman yang biasa dialami seperti dikuliti dan dibakar hidup-hidup untuk diambil bulunya dan dimakan. Auk raksasa mudah ditangkap karena mereka tidak bisa terbang. Setelah spesies ini dinayatakan langka, beberapa museum dan kolektor kemudian menginginkan koleksi hewan ini (meski sudah mati dan diawetkan). Hal ini akhirnya memaksa burung itu harus punah total pada 1852.

Pada 1770-an, Parlemen Inggris mengesahkan salah satu undang-undang perlindungan lingkungan paling awal dalam sejarah yang melarang pembunuhan Auk di Inggris, tetapi semua itu sudah terlambat.

Atlas Bear (1870)

Beruang Atlas (Ursus arctos crowtheri) adalah subspesies beruang sudah punah yang ditemukan di Afrika Utara. Ahli zoologi mengklasifikasikannya sebagai spesies terpisah setelah diperlihatkan secara publik oleh seorang prajurit Inggris bernama Crowther pada tahun 1840. Spesies ini lebih kekar dan lebih kuat daripada beruang hitam Amerika. Ia adalah satu-satunya beruang asli Afrika yang bertahan hingga zaman modern.

Mengapa Mereka Menjadi Punah?

Atlas Bear atau beruang Atlas sudah punah sekitar akhir abad ke-19. Perubahan lingkungan dan hilangnya habitat tempat mereka hidup kemungkinan menyebabkan penurunan jumlah populasi secara drastis. Juga sering diburu oleh suku-suku setempat. Kehadiran senjata api modern juga memainkan peran besar dalam kepunahan hewan luar biasa ini.

Quagga (1883)

Quagga (Equus quagga quagga), makhluk setengah zebra dan setengah kuda itu sebenarnya adalah subspesies zebra yang menyimpang sekitar 200.000 tahun yang lalu dan sudah punah pada abad ke-19. Quagga tinggal di Afrika Selatan dan memeroleh namanya quagga karena dari suara yang mereka buat (onomatopoeik).

Mengapa Mereka Punah?

Hewan ini diburu hingga punah pada tahun 1883 guna melestarikan tanah untuk hewan ternak, serta dagingnya untuk dimakan dan kulitnya bisa dimanfaatkan. Perilaku yang membabi buta ini akhirnya membuat populasi mereka menurun secara drastis dan akhirnya dinyatakan lenyap total dari muka bumi. Sayang sekali ya?.

Keprihatinan ini akhirnya membuat dibangunnya Proyek Quagga, yang dimulai pada tahun 1987. Langkah ini merupakan upaya para ilmuwan untuk membawa mereka kembali dari kepunahan.

Japanese Honshu Wolf (1905)

Serigala Honshu Jepang (Canis lupus hodophilax) hidup di pulau Shikoku, Kyushu, dan Honshu di Jepang. Mereka adalah spesies serigala terkecil dalam keluarga Canis lupus, tumbuh sekitar tiga kaki panjangnya, dan mencapai 12 inci di bahu.

Dalam kepercayaan Shinto (agama tradisional Jepang), ōkami (“serigala”) dianggap sebagai pembawa pesan roh-roh manusia dan juga memberikan perlindungan terhadap penjarah tanaman seperti babi hutan dan rusa.

Mengapa Mereka Punah?

Ketika rabies melanda populasi Serigala Honshu pada tahun 1732 (baik sengaja atau ditularkan melalui anjing peliharaan), penyakit ini telah membunuh sejumlah besar hewan tersebut dan membuatnya jadi lebih agresif terhadap manusia. Karena meningkatnya kontak dengan manusia setelah deforestasi habitat alaminya, agresi itu menyebabkan mereka diburu secara produktif sampai kepunahan total pada tahun 1905.

Tasmanian Tiger (1936)

Tasmanian Tiger (Thylacine) adalah marsupial karnivora terbesar di zaman modern, berkembang sekitar 4 juta tahun yang lalu. Mereka dinyatakan punah pada 1930-an karena perburuan yang berlebihan oleh petani yang membencinya karena membunuh ternak domba dan unggas miliknya. Faktor-faktor lain adalah hilangnya habitat yang dijadikan lahan pertanian, penyakit, dan kehadiran anjing. Makhluk luar biasa ini hidup di Tasmania, Australia, dan Papua serta dapat tumbuh hingga hampir dua meter panjangnya dari kepala ke ekor.

Tasmanian Tiger berada di puncak rantai makanan (pemangsa puncak). Mangsa yang biasa mereka sergap secara noktial termasuk kanguru, walabi, possum, burung, dan mamalia kecil. Rahangnya bisa terbuka 120 derajat, serta perutnya yang buncit mampu mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Hal ini berarti mereka bisa bertahan hidup di daerah yang jarang berpenghuni (sebagai sumber makanan). Harimau Tasmanian adalah marsupial yang tidak biasa karena kedua jenis kelaminnya memiliki kantong; jantan menggunakannya untuk melindungi alat kelaminnya ketika berlari melewati semak-semak.

Mengapa Mereka Punah?

Macan Tasmania dengan cepat dipandang sebagai hama dan ancaman berbahaya bagi kelangsungan hewan ternak milik para petani. Meski pemerintah pada waktu itu membayar warga untuk membasmi spesies ini, bukti ilmiah mengungkapkan bahwa persaingan dengan anjing, lebih dimungkinkan jadi penyebab hilangnya habitat mereka. Kebakaran besar yang pernah terjadi juga bisa penyebab menurunnya macan tasmania. Hingga akhirnya, penyakit menyebar dan menyebabkan kepunahan mereka pada tahun 1920-an.

Toolache Wallaby (1943)

Toolache Wallaby (Macropus greyi) biasa ditemukan di Australia dan Selandia Baru. Mereka dianggap oleh banyak orang sebagai spesies kangguru dengan bentuk fisik yang unik. Hopnya terdiri dari dua hop pendek dan panjang. Betina umumnya lebih tinggi daripada yang jantan.

Mengapa Mereka Punah?

Toolache Wallaby sebenarnya masih sangat umum dan biasa ditemukan sampai 1910, namun populasinya menurun secara drastis pada tahun 1923. Anggota terakhir dari spesies ini adalah betina yang sempat hidup di penangkaran selama 12 tahun sebelum akhirnya mati pada tahun 1939. Mereka secara resmi dinyatakan punah pada tahun 1943. Diburu manusia, dimangsa rubah, serta kehilangan lahan adalah semua hal yang menyebabkan kepunahan hewan ini.

Caspian Tiger (1970)

Harimau Kaspia (Panthera tigris virgata) tinggal di selatan Laut Kaspia dan di Asia Tengah. Mereka adalah salah satu kucing terbesar di planet ini dengan kakinya yang jauh lebih panjang daripada anggota keluarga kucing besar lainnya.

Mengapa Mereka Punah?

Spesies ini secara resmi dinyatakan punah pada tahun 1970-an. Dan tentu saja, manusia memainkan peran besar dalam hal ini. Harimau tidak hanya diburu, tetapi mereka juga kehilangan sebagian besar habitatnya karena pemukiman manusia. Selain itu, mangsa utamanya juga diburu oleh manusia. Perlahan namun pasti, akhirnya harimau kaspia pun hanya tinggal kenangan dan cerita bagi anak cucu kita.

Caribbean Monk Seal (2008)

Anjing laut Monk Karibia (Monachus tropicalis) biasa ditemukan di seluruh Laut Karibia, Teluk Meksiko, dan Samudra Atlantik Barat. Namun, sedikit yang mengetahui tentang pola migrasi mereka. Spesies ini panjangnya sekitar delapan kaki dan beratnya antara 375-600 lbs. Columbus pertama kali melihat hewan-hewan ini pada 1494 dan menyebutnya sebagai “serigala laut.” Mereka adalah satu-satunya spesies pinniped yang kini sudah punah.

Penyebab Kepunahan

Anjing laut monk secara resmi dinyatakan punah pada tahun 2008, tetapi spesies tersebut sebenarnya belum pernah terlihat sejak tahun 1952. Anjing laut ini adalah jenis pertama yang punah karena ulah manusia. Anjing laut menjadi sasaran perburuan yang mudah ketika mereka sedang beristirahat, melahirkan, atau menyusui anak-anaknya. Dan perburuan inilah yang akhirnya menyebabkan kepunahan mereka.

Western Black Badoc (2011)

Subspesies badak hitam yang paling langka, Western Black Rhino (Diceros bicornis longipes) umumnya ditemukan di beberapa negara Afrika, termasuk Kenya, Rwanda, Zambia. Meskipun bertumbuh besar, spesies ini dapat berlari hingga 55 km / jam dan mampu dengan belokan cepat mengubah arah.

Pada 2011, International Union for Conservation of Nature (IUCN), jaringan konservasi terbesar di dunia, secara resmi menyatakan Badak Hitam Barat punah, meski spesies ini terakhir terlihat pada 2006.

Mengapa Mereka Punah?

Perburuan olahraga yang meluas di awal abad ke-20 menyebabkan penurunan cepat spesies badak, termasuk yang satu ini. Berikutnya adalah hilangnya habitat karena pertanian industri. Petani dan peternak memandang badak sebagai hama dan bahaya bagi tanaman mereka. Namun yang paling besar menyebabkan kepunahan adalah pada awal 1950-an ketika Mao Zedong, ketua partai komunis Tiongkok pada saat itu, mempromosikan pengobatan tradisional Tiongkok, yang mencakup penggunaan bubuk tanduk badak untuk menyembuhkan segala sesuatu mulai dari demam hingga kanker. Pemburu gelap mendatangi negara-negara Afrika untuk mencari spesies ini dan membunuh 98 persen populasi yang ada.

Kura-kura Pulau Pinta (2012)

Kura-kura Pulau Pinta (Chelonoidis nigra abingdonii) adalah subspesies kura-kura raksasa yang hidup di Kepulauan Galapagos. Mereka tidur sekitar 16 jam sehari dan minum air dalam jumlah besar untuk disimpan guna digunakan nanti.

Mengapa Mereka Punah?

Mereka diburu secara produktif untuk makanan di abad ke-19, dan habitatnya dihancurkan pada 1950-an ketika kambing mulai dibudidayakan ke pulau itu. Upaya dilakukan untuk membantu populasi kura-kura tetap ada, tetapi pada tahun 1971 hanya ada satu saja yang tersisa: yang diberi nama George Lonesome. Meskipun ada upaya untuk kawin dengan kura-kura lain dengan George, tidak ada satupun telur yang menetas, dan ia pun mati pada 2012, membuat spesies punah selamanya.

Spesies Yang Baru Punah Lainnya

  • Baiji atau Lumba-lumba Sungai Yangtze (dinyatakan punah secara fungsional pada 2006 — satu atau dua mungkin masih hidup, tetapi tidak cukup untuk melanjutkan spesies berikutnya)
  • Mexican Grizzly Bear (1964)
  • Harimau Jawa (1994)
  • Singa Laut Jepang (1974)
  • Pyrenean Ibex (2000)
  • Zanzibar Leopard (2008)

Tahukah kamu?

Tinjauan status lima tahun adalah persyaratan Undang-Undang Spesies Terancam Punah guna memastikan bahwa status suatu spesies yang terancam atau hampir punah tetap akurat dan tidak berubah, lebih baik atau semakin memburuk.

Hewan Terancam Punah

Spesies yang terancam punah adalah spesies yang telah dikategorikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) saat menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar. Beberapa hewan dalam daftar di bawah ini mungkin sudah punah, tetapi belum dapat dinyatakan begitu sampai survei yang luas dan ditargetkan telah selesai. Sedihnya, ini pun hanya beberapa saja yang terdaftar. Masih banyak lainnya yang mungkin belum sempat diamati.

  • Amur Leopard
  • Badak hitam
  • Orangutan Kalimantan
  • Gorila Cross River
  • Badak Jawa
  • Ikan lumba-lumba Yangtze
  • Gajah Sumatera
  • Orangutan
  • Gorila gunung

Saat ini, ada lebih dari 5.000 spesies terdaftar yang masuk dalam kategori sangat terancam punah oleh IUCN.

Sungguh tragis mengetahui bahwa umat manusia sendirilah yang sebenarnya telah menyebabkan kepunahan begitu banyak hewan yang begitu indah ini. Ironisnya, perilaku tidak terpuji ini masih terus berlanjut hingga hari ini. Ingatlah, sekali sudah punah, maka mereka tidak akan pernah ada lagi di dunia ini sampai kiamat pun. Ayo kita lestarikan bersama alam kita yang indah ini…