Beranda Dunia Ibu Tega Bunuh Anak Kandung, Alasannya Bikin Semua Orang Emosi

Ibu Tega Bunuh Anak Kandung, Alasannya Bikin Semua Orang Emosi

Pelaku pembunuhan anak kandung ditangkap polisi
Pelaku pembunuhan anak kandung ditangkap polisi

Sejatinya orang tua, baik ayah maupun ibu adalah pengayom dan pelindung dari anak-anaknya. Namun yang dilakukan keluarga ini justru di luar batas kemanusiaan. Seorang wanita dan pria didakwa atas kematian putra mereka yang baru berusia dua tahun di barat daya Sydney, Australia tahun lalu.

Penyidik menangkap seorang wanita berusia 26 tahun dan seorang pria berusia 34 tahun di sebuah unit di Parramatta Utara pada pukul 2.30 sore kemarin waktu setempat.

Balita itu awalnya dilarikan dalam kondisi sudah tidak sadar oleh orangtuanya ke unit gawat darurat di Rumah Sakit Westmead sekitar jam 9 malam pada bulan Agustus 2018. Meski para staf rumah sakit telah bekerja keras untuk menyadarkan anak itu tetapi nyawanya tidak bisa tertolong lagi.

Pemeriksaan post-mortem mengungkapkan kematiannya tidak wajar, mendorong petugas dari Komando Daerah Polisi Fairfield untuk membentuk Strike Force Jillalla.

Sebulan kemudian, pada tanggal 26 September, penyelidik menyisir sebuah properti di Cabramatta dan menyita beberapa barang untuk diperiksa.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, para detektif dapat menangkap pria dan wanita itu kemarin dan membawa mereka ke Kantor Polisi Parramatta untuk didakwa.

Wanita itu didakwa atas kasus pembunuhan, sementara suaminya yang juga ikut ditangkap dinyatakan bersalah karena berusaha menyembunyikan kasus kejhatan yang dilakukan oleh istrinya tersebut.

Banyak orang tidak menyangka dan geram wanita itu tega membunuh anak kandungnya sendiri karena alasan sepele belum bisa berjalan seperti yang diungkapkannya.

Polisi mengatakan di Pengadilan Negeri Parramatta hari Kamis (21/02) bahwa bocah itu telah mengalami luka-luka serius di sebuah rumah di Cabramatta sebelum dibawa ke Rumah Sakit Westmead.

Seorang ahli patologi yang ikut serta menyelidiki anak itu juga mengatakan cedera yang diderita tidak wajar, termasuk tengkorak dan kaki yang retak sangat mirip dengan cedera yang dialami orang-orang jatuh dari gedung.

Pengadilan mendengar dari seorang saksi yang menggambarkan melihat wanita tertuduh memukul anak itu 1000 kali karena dia marah lantaran si anak belum dapat berjalan.

Permohonan jaminan wanita itu ditolak oleh pengadilan, sementara dari pihak lelaki tidak mengajukan permohonan apapun. Keduanya diperkirakan akan hadir kembali untuk sidang lanjutan di pengadilan bulan depan.

Sumber: 9news