Beranda Dunia Istri Menceraikan Suami Karena Lahirkan Bayi Abnormal

Istri Menceraikan Suami Karena Lahirkan Bayi Abnormal

Ia menceraikan suaminya karena malu memiliki anak dengan kelainan Sindrom Down.

Samuel dan Bayinya (Leo)
Samuel dan Bayinya (Leo)

Bisa memiliki anak merupakan karunia luar biasa yang tidak ternilai harganya, selain itu, anak juga merupakan titipan dari Sang Maha Kuasa yang harus kita rawat, kita didik dan kita jaga sehingga menjadi individu yang luar biasa pada generasi selanjutnya kelak.

Kita semua tentu berharap agar memiliki anak yang cantik, tampan dan sempurna. Namun jika Tuhan berkehendak lain, itu adalah berkah bukannya malah menjadi musibah karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Seperti seorang ibu asal Armenia ini, ia tega meninggalkan anaknya yang baru lahir dan menceraikan suaminya karena melahirkan anak dengan kelainan Sindrom Down.

Mengutip dari Wikipedia “Down Syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3, sehingga menyebabkan  Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental”

Istri Samuel Forest langsung mengajukan gugatan cerai seminggu setelah ia melahirkan anaknya, karena ia takut kelainan yang dialami bayinya tersebut akan membawa malu pada keluarganya. Namun Samuel tidak mau menyerah, ia bersumpah akan tetap terus merawat bayinya dan menjadi ayah yang baik untuk Leo (nama anaknya).

Banyak orang kemudian terharu dan menangis melihat kegigihan dan ketulusan Samuel dalam merawat bayinya meskipun tanpa didampingi istri (ibu si bayi). Seseorang yang tidak mau disebut namanya kemudian memberikan sumbangan sebesar £114,000 atau setara dengan Rp.2,2 miliar kepada Samuel dan bayinya.

Samuel adalah pria yang berasal dari Auckland, Selandia Baru, ia bekerja sebagai kontraktor bisnis freelance. Sedangkan istrinya berasal dari Armenia. Dalam budaya Armenia, anak dengan kelainan seperti itu bisa membawa aib atau  malu terhadap keluarganya sehingga istrinya memutuskan untuk meninggalkan anak dan menceraikan suaminya.

Samuel saat ini sedang berharap agar bisa secepatnya membawa Leo kembali ke tanah keliharannya di Selandia Baru, dimana ia dan bayinya bisa memperoleh dukungan penuh dari keluarganya.