Ada banyak pendapat tentang manfaat atau kegunaan doa dan meditasi. Beberapa mengatakan jika meditasi itu sama halnya berdoa, diam dan mengharapkan sesuatu dalam hening.
Banyak orang menganggapnya sama dan bingung jika diminta menjelaskannya secara lebih detail. Jika dipahami dengan benar, antara meditasi dan berdoa memang memang ada kesamaan tapi juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan
Definisi Doa dan Meditasi
Memahami definisi antara keduanya akan membantu kita menemukan persamaan atau perbedaan antara keduanya:
Doa: untuk membuat permintaan dengan cara yang rendah hati (pasrah); dengan memanggil (menyebut) nama Tuhan atau dewa lewat pemujaan, pengakuan, permohonan, atau ucapan syukur
Meditasi: untuk melakukan latihan mental (lewat konsentrasi pada pernapasan atau pengulangan mantra) dengan tujuan mencapai tingkat kesadaran spiritual yang lebih tinggi
Antara keduanya memang sama-sama menggunakan kekuatan pikiran. Keduanya adalah sama-sama mengonsentrasikan pikiran. Tetapi tujuannya berbeda.
Secara teori, ada 7 miliar jenis doa yang berbeda dan ada pula 7 miliar jenis meditasi. Setiap orang memiliki tujuan yang berbeda pada setiap sesi yang mereka lakukan. Ada ribuan doa yang berbeda, seperti halnya ribuan meditasi. Keduanya bisa diam atau diucapkan dengan keras.
Fakta Doa dan Meditasi
Doa adalah bagian integral dari agama monoteistik seperti Kristen, Yudaisme, dan Islam. Ketika orang-orang duduk untuk berdoa, saat itulah ia sedang mengirimkan pemikiran kepada Tuhan (atau Yahweh atau Allah) dengan memuji nama-Nya. Ada jenis doa untuk orang sakit dan ada pula doa tertentu untuk meminta diberi kecukupan bagi yang kurang mampu.
Ada doa untuk untuk memohon pengampunan (atas dosa yang pernah dilakukan). Namun, sebagian besar doa mencakup sebagian atau semua komponen ini. Yaitu memanggil atau menyebut nama Tuhan yang diyakininya.
Meditasi banyak ditemukan dalam setiap budaya yang ada di seluruh dunia, terutama di agama-agama Timur. Sebagian besar meditasi ini berasal dari agama Buddha dan pendirinya, Siddhartha Gautama, alias Buddha. Daripada mengirimkan pikiran kepada satu Tuhan dan memohon pengabulan, sebagian besar meditasi fokus dalam jiwa seseorang untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Meditasi mengikuti formalitas tertentu; mulai dari duduk dalam diam kemudian mengarahkan pada pikiran-pikiran tertentu (atau bahkan mengosongkan pikiran sama sekali). Meditasi mindfulness adalah meditasi yang paling populer karena merupakan salah satu meditasi termudah untuk dipelajari. Cukup duduk diam si satu tempat yang nyaman, lalu fokus dan konsentrasi pada irama naik keluarnya nafas.
Penalaran Ilmiah Doa dan Meditasi
Studi ilmiah tentang meditasi jauh lebih lazim, mungkin karena meditasi sendiri yang sifatnya sekuler. Doa terkadang memiliki konotasi negatif, dan doa untuk agama apa pun akan berbeda tidak hanya dari agama ke agama, tetapi dari denominasi ke denominasi dan jemaat ke jemaat.
Dari hasil studi yang pernah dilakukan, inilah pendapat para peneliti tentang doa:
- Doa membantu mengendalikan diri.
- Doa membantu memohon pengampunan (kepada Tuhan).
- Doa membantu mengatasi stres.
Hasil studi ilmiah tentang meditasi:
- Meditasi dapat melepaskan stres dan beban pikiran yang tidak jelas.
- Meditasi membantu pengendalian diri.
- Meditasi membantu dengan empati.
- Meditasi membantu kita memaafkan diri sendiri dan orang lain.
Kesamaan lainnya
Pada intinya, meditasi dan doa adalah sama. Keduanya adalah cara bagi orang untuk duduk diam dan merenung. Keduanya digunakan untuk niat baik (kebanyakan). Dan baik meditasi maupun doa membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Tetapi hasilnya bukan fokus utama dari doa atau meditasi. Keduanya muncul karena kita semua lebih sadar akan lingkungan kita. Tindakan kita, bukan pikiran kita saja, akan mengubah dunia.
Cara mudah untuk merangkum perbedaan antara doa dan meditasi adalah: doa untuk memohon sesuatu (kepada Tuhan), dan meditasi lebih melihat (fokus) pada diri sendiri. Baik meditasi dan doa sama-sama memiliki manfaat positif untuk jiwa dan pikiran.
