Beranda Teknologi Jutaan Data Pengguna Facebook Bocor, Ini Cara Mengeceknya

Jutaan Data Pengguna Facebook Bocor, Ini Cara Mengeceknya

Pencurian data facebook
Ilustrasi pencurian data

Belakangan ini santer pemberitaan mengenai kabar pemberitaan Pemerintaan Indonesia yang berencana akan memblokir facebook. Hal itu dipicu karena dugaan adanya penyalahgunaan data pengguna facebook untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Disinyalir ada lebih dari 87 juta data pengguna dari seluruh dunia, termasuk sebagiannya adalah pengguna facebook di Indonesia.

Saat ini, terhitung setelah dilakukannya RDPU, mulai hari Selasa tanggal 17 April 2018, Pemerintah memberikan tenggat waktu satu bulan kepada facebook untuk memberikan hasil audit terkait adanya dugaan jutaan data pengguna facebook Indonesia yang bocor dan disalahpergunakan. Hasil audit ini nantinya akan dipelajari untuk melihat adanya kemungkinan bahaya penyalahgunaan data, terlebih menjelang pesta pemilu besar yang akan berlangsung di Indonesia tidak lama lagi.

“Sebulan harusnya cukup untuk serahkan hasil audit itu. Nanti hasilnya bukan lagi untuk menyalahkan Facebook atau pihak tertentu, tetapi kami harus tahu data itu jatuh kepada siapa dan dipergunakan untuk apa,” kata Wakil Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Meutya Hafid, seperti dikutip dari laman berita Tempo (17/04/2018).

Meutya menambahkan, jika saat ini pihaknya juga berkejaran dengan waktu menjelang Pilkada, memastikan bahwa nantinya data-data tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik. Menurutnya waktu satu bulan tidaklah terlalu cepat dan tidak pula terlalu lama untuk melakukan investigasi.

Pada hakekatnya data pribadi adalah hak privasi yang tidak boleh dibeberkan ke orang lain, apalagi kepada orang yang tidak kita kenal sama sekali. Karena dari beberapa informasi sensitif tersebut misalnya mengenai informasi kelahiran, kesukaan kita, kebiasaan saat beraktivitas di dunia maya, seseorang yang tidak bertanggung jawab bisa memanfaatkannya untuk menggiring kita secara tidak langsung untuk melakukan hal-hal yang diinginkan oleh mereka para pemegang data pribadi kita.

Mulai hari Senin tanggal 9 April 2018, Facebook mengirimkan notifikasi atau pemberitahuan kepada para penggunanya terkait adanya aktivitas “pembobolan data”. Dalam notifikasi itu, pengguna akan diberitahukan apakah akunnya telah menjadi korban pencurian data. Selain itu, juga akan diperlihatkan daftar aplikasi yang mereka gunakan dan data apa saja yang dikumpulkan melalui aplikasi tersebut.

Jika Anda merasa belum menerima pemberitahuan atau lupa apakah sudah menerima notifikasi tersebut atau belum, silakan klik tautan ini. Nanti akan disuguhkan laman informasi yang memberitahukan adakah kemungkinan data Anda telah dipergunakan oleh Cambrigde Analytica atau tidak.

Facebook menjadi sorotan belakangan ini setelah mencuat adanya kebocoran data yang diduga lebih dari 87 juta pengguna, termasuk diantaranya adalah 1,1 juta pengguna di Indonesia. Data-data tersebut diakses dan dipergunakan oleh Cambridge Analytica.

Dalam sebuah pesan email yang dikirim ke Bloomberg, salah seorang wakil presiden Facebook, Ime Archibong, mengatakan aplikasi-aplikasi semacam Cubeyou akan diblokir dari Facebook jika tidak bersedia diaudit atau lolos investigasi.

Media AS, CNBC, menduga Cubeyou melakukan seperti apa yang dilakukan Cambridge Analytica, yaitu mencuri data pengguna tanpa izin melalui aplikasi kuis populer ‘You Are What You Like’. Namun tuduhan tersebut dibantah oleh Cubeyou dengan mengatakan bahwa sejak awal mereka telah mematuhi aturan Facebook.