Beranda Dunia Kasus Ibu bakar Hidup-hidup Tiga Anak kandungnya Sendiri

Kasus Ibu bakar Hidup-hidup Tiga Anak kandungnya Sendiri

Seorang ibu di Belgia tega membakar hidup – hidup ketiga anaknya hingga tewas karena masalah hak asuh anak dengan suaminya.

Ibu bakar anak
Gudang yang menjadi tempat Ibu itu membakar anak-anaknya

Dalam melakukan tindakan keji dan tidak manusiawi tersebut,  ibu yang diketahui bernama Thioro Mbow itu mengunci ketiga anaknya di dalam gudang kemudian membakar mereka hidup – hidup, sementara itu suaminya dipaksa untuk mendengarkan teriakan pilu kesakitan dari anak – anaknya melalui sambungan telepon.

“Dengarkan jeritan – jeritan mereka…” , kata – kata yang diucapkan Thioro saat menelpon suaminya. Seperti dilansir Mirror .

Sumainya Hellmut Ulin, 38 tahun, adalah seorang mandor bangunan. Pada saat mendapatkan telepon dari istrinya, ia sedang berada di jalan yang berjarak 12 mile dari rumah tempat kejadian.

“Saya bisa mendengar jeritan – jeritan mereka tetapi saya tidak bisa melakukan apa – apa untuk menyelamatkan mereka”, Ulin mengatakan itu sembari meneteskan air mata.

“Sebaiknya kau cepat bergegas untuk menyelamatkan mereka, tetapi sudah terlambat. Mereka tidak akan selamat.”, Ia menambahkan lagi saat menelepon suaminya.

Istri yang berusia 35 tahun itu sebelumnya telah menerima surat keputusan hukum dari pengacara suaminya perihal tuntutan hak asuh anak.

“Saya tidak akan meyerahkan anak – anak saya kepada anda.”, lanjutnya dalam sambungan telepon.

Tidak menunggu waktu lama, sambil menelepon adiknya yang tinggal di dekat tempat kejadian perkara, ayah dari ketiga gadis itu kemudian melompat keluar dari mobil dan bergegas menuju rumahnya di Lennik, sebuah kota kecil dekat Brussels, Belgia,

Tapi sudah terlambat untuk menyelamatkan anak – anaknya Omy (2 tahun), Abbygail (4 tahun), dan Madyson (6 tahun).

Dia menemukan ketiga mayat anaknya sudah hangus tidak bernyawa karena terbakar, di waktu yang sama ia juga melihat istrinya tampak santai berdiri di dekat taman sambil menghisap rokok. Dengan perasaan tidak bersalah ia mengatakan kepada suaminya: “Sepuluh menit menjerit dan kemudian semuanya diam berakhir.”

Satu – satunya yang masih selamat adalah putri sulungnya bernama Dyarra (9 tahun), dari hasil hubungan dengan istri sebelumnya, karena pada saat kejadian ia sedang berada di sekolah.

Ibu kejam itu telah ditangkap dan diamankan oleh polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Ia ditangkap atas tuduhan pembunuhan berencana.