Beranda Pengetahuan Ketahui Apakah Anda Berisiko Sakit Jantung dengan Tes Hand Grip

Ketahui Apakah Anda Berisiko Sakit Jantung dengan Tes Hand Grip

Hand grip
Alat olahraga tangan (hand grip)

Olahraga cengkeraman tangan dengan menggunakan hand grip tidak hanya bagus untuk memperkuat otot tangan saja, tetapi juga bisa digunakan untuk menguji apakah seseorang berisiko terkena penyakit jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan The Lancet menemukan bahwa cengkeraman tangan yang buruk atau lemah bisa menjadi tanda kesehatan yang kurang baik.

Bukti penelitian menegaskan bahwa kekuatan cengkeraman tangan dapat membantu mengidentifikasi apakah seseorang berpeluang besar mengalami masalah kesehatan berhubungan kardiovaskular.

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan hampir 140.000 orang dari 17 negara dan mereka semuanya dilacak untuk melihat bagaimana perkembangannya selama empat tahun. Hasilnya diketemukan bahwa ada kemungkinan tinggi kematian dalam kurun empat tahun bagi orang yang memiliki cengkeraman lemah akibat stroke atau serangan jantung.

Baca juga: Manfaat dan Khasiat Cuka Apel untuk Atasi Hipertensi

Tes Hand Grip vs Tes Lain

Tes hand grip, atau dikenal juga dengan tes kekuatan otot bahkan dianggap lebih baik daripada menggunakan monitor tekanan darah, khususnya untuk tekanan darah sistolik dalam memprediksi kematian dari sebab apa pun. Namun demikian, tes tekanan darah masih lebih dominan digunakan dalam menentukan apakah seseorang akan mengalami stroke atau serangan jantung.

Baca juga: Apa yang Buruk buat Jantung Juga Buruk bagi Otak, Ini Penjelasannya

Tes cengkeraman tangan bisa menjadi metode yang sangat mudah dan cepat untuk menilai peluang seseorang terkena penyakit kardiovaskular dan/atau apakah ia berpeluang tinggi meninggal karena penyakit tersebut. Penelitian ini belum menjelaskan apakah alasan hal itu terkait dengan otot yang lemah karena penyakit yang diderita atau sebaliknya.

Meskipun tes cengkeraman tangan bisa menjadi solusi alternatif untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, hal ini tidak lantas menggantikan protokol standar lainnya untuk menentukan yang bersangkutan memiliki penyakit kardiovaskular atau tidak.

Protokol-protokol ini sering mengandalkan beberapa tes dan metode penilaian risiko, termasuk angiografi koroner dan elektrokardiogram (EKG). Namun demikian, para pendukung penelitian percaya bahwa tes ini tetap bisa diandalkan di beberapa bagian dunia dimana sumber daya medis masih sangat terbatas.

Baca juga: 80% Serangan Jantung Bisa Dihindari dengan 5 Hal Sederhana Ini

Seberapa Kuat Pegangan Tangan Anda?

Menurut hasil penelitian, mereka yang kehilangan setidaknya 10 pon (sekitar 4,5 kg) kekuatan genggaman memiliki 16% peningkatan risiko meninggal dalam waktu empat tahun. Orang-orang ini memiliki 17% kemungkinan meninggal karena stroke atau serangan jantung, sementara tujuh persennya dapat meninggal karena sebab lain.

Belum jelas mengapa kekuatan genggaman tangan berkaitan dengan penyakit jantung dan beberapa penyakit lainnya. Para ahli dalam penelitian ini hanya menyimpulkan bahwa kemungkinan karena perubahan terkait usia yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal.

Referensi
    https://www.sciencedaily.com/releases/2015/05/150513210142.htm