Beranda Dunia Kisah Tragis Satu Keluarga Dengan Gen “Manusia Serigala”

Kisah Tragis Satu Keluarga Dengan Gen “Manusia Serigala”

Kisah ini bermula dari seorang wanita yang tinggal di India bernama Manisha Sambhaji Raut, yang ingin memulai sebuah keluarga baru dengan pria yang dicintainya. Namun mimpinya mempunyai keluarga yang indah dan bahagia hancur tatkala menyadari bahwa anak laki-laki pertamanya yang lahir ternyata juga mewarisi gen “manusia serigala” darinya.

Manusia serigala adalah julukan orang awam, yang sebenarnya merupakan suatu kelainan genetik dimana kondisi seluruh bagian tubuh orang yang bersangkutan tertutupi dengan bulu-bulu tebal mirip dengan makhluk mitos werewolf (manusia serigala) atau dalam istilah medis disebut dengan Hypertrichosis.

Manisha dan kedua saudarinya juga menderita kondisi sama yang diwarisi dari orangtua mereka sebelumnya. Kabar buruknya para peneliti mengaku bahwa belum ditemukan obat atau metode pengobatan yang tepat untuk menyembuhkan kelainan genetik manusia serigala tersebut. Sehingga mereka hanya bisa menggunakan krim perontok rambut setiap hari untuk mencegah pertumbuhan rambut secara berlebihan.

Manisha Sering Dibuli Waktu Kecil

Manisha mengatakan bahwa dia dan saudaranya sering diganggu dan diejek oleh teman-temannya dengan julukan manusia hantu, beruang atau monyet. Dari pengalaman tersebut ia tidak ingin anak-anaknya nanti mengalami penderitaan sama seperti yang dialaminya. Namun hatinya sakit tatkala mengetahui bahwa putra pertamanya yang lahir ternyata juga mewarisi gen yang sama.

Akan tetapi. Walau bagaimanapun juga ia tetap menyayangi dengan sepenuh hati buah hatinya tak peduli seperti apapun kondisinya. Ia hanya berharap bahwa suatu saat nanti putranya akan tumbuh seperti anak normal pada umumnya.

Dia juga mengatakan bahwa ibu mertuanya tidak mau menerima kondisi fisik yang dialami putranya dan tidak mau mengakuinya sebagai cucu. “Setiap hari dia sering mengeluh dan menggerutu bahwa putranya bukan bayi yang baik dan lucu. Dia bilang putranya jelek dan terlihat seperti monyet. Saya merasa sangat marah dan terluka, tapi juga tidak ada yang bisa saya lakukan”. Ujar Manisha.

“Bagaimanapun kondisinya , seorang ibu akan tetap mencintai anaknya sendiri. Kami hanya mampu berharap dia mendapat kesempatan untuk tumbuh seperti anak-anak lain pada umumnya dan tidak boleh diganggu atau dipermalukan tanpa ada kesalahan apapun yang ia lakukan”. Manisha berpesan.

Image Source