Beranda Sains Keren, Lampu Ini Bisa Nyala Tanpa Baterai, Listrik atau Matahari

Keren, Lampu Ini Bisa Nyala Tanpa Baterai, Listrik atau Matahari

Beruntunglah bagi kita yang hidup di lingkungan tidak kekurangan sumber daya listrik, karena tidak semua lapisan masyarakat bisa menikmati manfaat dari listrik itu sendiri. Masih ada  sekitar satu milyar orang di luar sana yang hidup tanpa sumber listrik sama sekali. Hal ini berarti  banyak dari mereka yang masih mengandalkan lampu minyak tanah sebagai penerang saat mereka belajar, memasak, bekerja atau sekedar menerangi gelapnya malam tanpa rembulan.

Namun sebuah tim yang tergabung dalam kelompok ahli teknisi dari Inggris kini telah berhasil menciptakan perangkat baru yang mereka sebut “GravityLight” atau Lampu Gravitasi, sebuah alat yang mampu memberikan sumber cahaya hanya dengan menggunakan gaya gravitasi. Cara kerjanya mirip dengan sistem katrol, jadi kita hanya perlu menambahkan beban seberat 12 kg pada tali yang pertama, kemudian tali yang kedua digunakan untuk menarik beban  (seoerti orang menimba) sampai keatas dan sekaligus menyalakan lampu led yang terpasang pada alat tersebut..

 Sistem katrol tunggal
Sistem katrol tunggal (Sumber: Wikipedia)

Karena gaya gravitasi, beban seberat 12 kg tersebut perlahan – lahan turun ke bawah (lantai), mengubah energi potensial menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini kemudian menggerakkan roda gigi yang dirangkai khusus pada alat GravityLight sehingga mampu menyalakan lampu LED di dalamnya. Setelah beban yang turun menyentuh lantai, lampu akan padam dan harus mengulangi prosesnya dari awal untuk menyalakan lampu kembali. Namun begitu, setiap satu kali tarikan sudah mampu menyalakan LED sekitar 20 hingga 30 menit. Semuanya tergantung dari tinggi rendahnya beban yang kita angkat sebelumnya.

Lampu ini dari sana langsung dijual dengan harga $10. Menurut mereka , tim GravityLight, Biaya ini tentu jauh lebih murah dibanding biaya pengeluaran untuk membeli minyak tanah, yang tidak hanya menimbulkan resiko kebakaran tinggi dan menyebarkan zat karsinogen (penyebab kanker), namun juga memotong sekitar 30% dari pendapatan keluarga sehari – hari.

GravityLight awalnya memang ditargetkan untuk keluarga di negara – negara berkembang, yang dimulai dari Kenya. Tim berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat lokal dengan menciptakan dan menjual lampu itu disana.