Beranda Sosial Lima Alasan Kenapa Anda Harus Batasi Konsumsi Tayangan TV

Lima Alasan Kenapa Anda Harus Batasi Konsumsi Tayangan TV

Televisi merupakan salah satu sarana hiburan yang cukup memasyarakat, murah juga infomatif pada beberapa sudut. Tidak mengherankan jika hampir setiap rumah selalu memiliki benda yang satu ini. Menonton acara televisi merupakan hiburan yang praktis kala tidak ada aktifitas di rumah.  Akan tetapi menyaksikan televisi secara tidak bijak juga bisa memunculkan banyak keburukan baik secara mental, kesehatan dan gaya hidup. Apalagi dampak ini akan menjadi sangat buruk ketika telah menjadi kebiasaan bahkan pada masa pertumbuhan usia anak – anak. Berikut ini beberapa alasan kenapa kita harus membatasi konsumsi tayangan televisi, terutama bagi Anda yang terlalu lama duduk menatap layar kaca atau menghabiskan waktu di depannya.

Dampak buruk menonton TV

Ilustrasi: Anak kecil menonton TV

1. Menimbulkan kecanduan

Menurut sebuah penelitian, dari 12 % para penonton merasa tidak senang dengan kuaitas dari tayangan TV. Sebagian lain mengatakan bahwa mereka merasa kecanduan dan tidak dapat berhenti menyaksikannya. Meskipun penelitian lain juga membuktikan bahwa televisi membuat seseorang terhindar dari rasa kesepian. Namun pada kapasitas yang berlebihan, apalagi pada penonton berusia dini, kecanduan lebih berakibat buruk karena meminimalkan gerak fisik.

2. Koten yang tidak baik

Di negara kita, televisi memiliki banyak peran dalam perilaku bully, terutama dari tayangan sinetron dan reality show, seakan hal tersebut dianggap sebagai komedi dan lebih pada upaya untuk menaikkan rating semata dengan menghiraukan unsur yang sifatnya mendidik. Namun sayangnya para pemirsa dari tayangan tersebut tidak memandang umur, bahkan anak-anak yang mungkin tanpa pendampingan orang tua dalam menyaksikannya. Selain perilaku mengolok-olok, ada juga konten lain seperti kekerasan, kriminal dan s*ks yang bisa dengan sangat mudah ditiru oleh sorang anak – anak. Artikel Menarik dan Bermanfaat? Jegulo.com tempatnya.

3. Menjadikan kita lebih konsumtif

Dalam sebuah acara televisi, kita akan menyaksikan beberapa banyak iklan ketika jeda, mulai dari produk makanan, kecantikan dan sebaginya. Sementara iklan snack dan jenis makanan lainnya biasanya lebih banyak diputar pada acara anak – anak. Bisa dibayangkan berapa jumlah tayangan makanan pada satu acara yang ditonton oleh seorang anak.  Hal tersebut tentu saja dapat mempengaruhi sifat konsumtif baik bagi seorang anak maupun orang dewasa yang menyaksikanya.

4. Membuat waktu menjadi tidak produktif

Hal ini aka terjadi ketika seseorang memiliki beberapa acara yang menurutnya sangat penting dan harus disaksikan setiap harinya. Kita akan menghentikan kegiatan sepenting apapun itu agar tidak melewatkan salah satu episode darinya. Dan dampaknya membuat kita lebih memilih untuk duduk di depan TV daripada melakukan hal-hal produktif seperti membaca atau beraktifitas di luar ruangan. Selain itu juga bisa mengakibatkan seseorang bersikap antisosial dan memperburuk hubungan dengan orang-orang terkasih.

5. Buruk bagi kesehatan

Menonton televisi lebih dari 3 jam sehari bisa mengakibatkan dampak buruk pada kualitas tidur, masalah perilaku, dan mematikan sel otak. Dan ada juga beberapa orang yang mendapati diri mereka dalam kondisi obesitas karena perilaku menonton televisi dengan snack di tangan mereka dan pembakaran kalori yang minim karena sedikit gerak.

Teknologi selalu memiliki dua sisi, begitu halnya dengan televisi. Kita bisa memanfaatkannya sebagai media informasi, mengetahui hal-hal baru tanpa harus benar-benar pergi ke tempat yang jauh. Namun penggunaan yang tidak bijak dapat menuntun kita pada dampak yang cukup besar bahkan bagi generasi muda. Dan sebaik apapun sebuah tayangan, jika kita mengonsumsinya dengan waktu yang berlebihan, akan membuat kita menjadi para pecandu yang selalu duduk di depan televisi