Beranda Lainnya Lima Dokter Terkenal Paling Kejam dalam Sejarah Umat Manusia

Lima Dokter Terkenal Paling Kejam dalam Sejarah Umat Manusia

Dokter seringkali dianggap sebagai salah satu profesi paling mulia karena berjasa dalam menyelamatkan banyak nyawa manusia. Namun begitu, ada juga beberapa dari mereka yang justru melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap para pasien – pasiennya. Para dokter ini, yang seharusnya bertugas memberi pertolongan, malah menjadikan pasiennya sebagai bahan eksperimen mengerikan dan membunuh mereka dengan sadis. Berikut 5 dokter yang terkenal karena kekejamannya dalam memperlakukan para pasiennya sepanjang sejarah umat manusia:

1. Walter Freeman

Dia adalah seorang dokter ahli saraf berasal dari Amerika, yang kemudian dikenal luas masyarakat karena eksperimen gilanya mengenai lobotomi. Hal ini didorong oleh gairahnya untuk menyempurnakan teknik pengobatan yang ia anggap sudah ketinggalan jaman, sehingga dalam sehari sedikitnya ia melakukan 20 kali lobotomi terhadap pasien yang berbeda.

Sepanjang hidupnya, ia telah melakukan lobotomi terhadap sekitar  3.500 orang pasien. Ia juga sering membiarkan awak media untuk meliput prakteknya secara langsung. Hingga akhirnya ia dilarang praktek dan dijebloskan ke penjara oleh pemerintah menyusul kematian sejumlah pasien.  Perlu diketahui, lobotomi adalah metode pengobatan zaman dulu dengan cara memasukkan langsung alat medis ke dalam rongga mata untuk memotong saraf tertentu di dalam otak. Metode ini dapat dilakukan oleh siapapun, tanpa proses anastesi (pembiusan) sama sekali.

2. Marcel Petitot

Petitot adalah seorang dokter berkebangsaan Perancis, yang juga merupakan tersangka utama pembunuhan berantai dengan jumlah korban sedikitnya 60 orang. Dia awalnya membuka klinik sendiri setelah magang di sebuah rumah sakit jiwa, yang ternyata kliniknya tersebut adalah  praktik aborsi ilegal dan penjualan obat – obat terlarang. Petitot ditangkap pihak berwajib setelah bau mayat yang membusuk dan kepulan asap dilaporkan berasal dari dalam rumahnya. Setelah menjalani proses persidangan, ia akhirnya dijatuhi hukuman mati (dipancung) pada tanggal 25 Mei 1946.

3. Jayant Patel

Dikenal sebagai “Dokter Kematian”, Jayant Patel adalah seorang dokter dari India yang bekerja di Amerika Serikat kemudian pindah ke Australia. Dia diyakini bertanggung jawab atas meninggalnya 87 orang selama berpraktek antara tahun 2003 hingga 2005, karena kecerobohan dan kurangnya pengetahuan yang dimiliknya. Ia dituduh telah melakukan operasi tidak perlu, bahkan terhadap sesama dokter lainnya. Setelah dilakukan penyelidikan, rupanya Jayant telah memalsukan dokumennya sendiri agar bisa bekerja sebagai seorang dokter. Pada tahun 2010, ia dinyatakan bersalah dan di hukum penjara selama 7 tahun.

4. Carl Clauberg

Carl Clauberg  adalah seorang dokter Jerman, yang sering melakukan percobaan tidak manusiawi terhadap para tahanan kurang beruntung yang tinggal di kamp – kamp konsentrasi Nazi. Dia bekerja di Aushwitz, setelah mendapat persetujuan dari Heinrich Himmler untuk melakukan percobaan sterilisasi terhadap tahahan wanita. Misinya adalah untuk menemukan metode sterilisasi yang lebuh muran meriah dengan cara menyuntikkan langsung zat asam ke rahim, alhasil sekitar 700 wanita yang menjadi sasaran percobaan semuanya tewas dengan cara mengenaskan. Dia kemudian ditangkap oleh pasukan Soviet, namun keburu tewas duluan sebelum diadili.

5. Harold Shipman

Harold Shipman adalah seorang dokter asal Inggris yang dianggap sebagai salah satu pembunuh berantai paling “subur” dalam sejarah. Sejak ia mulai praktek medisnya pada tahun 1974, ia telah membuat 200 orang lebih tewas ditangannya. Aktifitas kriminalnya mulai terkuak pada tahun 1998, ketika ada dokterlain yang curiga karena tingkat kematian pasien semakin meningkat. Hingga akhirnya pada tahun 2000 lalu, Shipman ditangkap dan dijebloskan ke penjara selama 15 tahun karena terbukti bersalah membunuh para pasien dan memalsukan surat wasiatnya. Namun pada tahun 2004 ,sebelum hukuman penjaranya berakhir,  ia ditemukan tewas lebih dulu dengan cara gantung diri di dalam sel tahanan.