Beranda Kesehatan Manfaat Kesehatan Terapi Magnet yang Belum Banyak Diketahui

Manfaat Kesehatan Terapi Magnet yang Belum Banyak Diketahui

Terapi magnet
Ilustrasi terapi magnet

Dalam bukunya berjudul Magnetic Healing, Buryl Payne mengatakan “Kekuatan magnet membantu tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan merangsang biokimia tubuh sehingga penyembuhan alami dapat terjadi”.

Terapi magnet adalah teknik penyembuhan alternatif, yang sebenarnya sudah ada sejak zaman kuno. Para bangsawan Mesir Kuno dikatakan selalu menggunakan anting-anting magnetis, kalung, dan hiasan kepala untuk menjaga awet muda dan kecantikan mereka. Sementara suku Afrika awal tercatat menggunakan bijih magnetik dalam mempersiapkan hidangan untuk meningkatkan rasa makanan. Penelitian terbaru menemukan bahwa medan magnet memang benar-benar dapat mengubah rasa makanan.

Ketika diaplikasikan dalam bidang kesehatan, terapi magnetik memiliki bukti ilmiah kuat yang sudah dibuktikan langsung oleh para fisikawan, dokter, ahli tulang dan penyembuh lainnya yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari medan magnet Bumi.

Di bumi timur, terapi magnet telah digunakan di China selama lebih dari dua ribu tahun. Ini dicatat dalam buku kedokteran tertua, Chinese Yellow Emperor’s Book of Internal Medicine, yang menyebutkan praktik menempatkan magnet di titik akupunktur untuk mengobati paraplegia, radang sendi, dan rematik.

Di barat, Aristoteles menulis pada 300 SM tentang manfaat penyembuhan magnet. Dokter Yunani, Pliny, juga menulis pada 100 M tentang penggunaan magnet untuk menyembuhkan penyakit mata. Pada tahun 1600, dokter dan ilmuwan Ratu Elizabeth, William Gilbert, menulis sebuah buku komprehensif yang merinci tentang terapi magnet, yang kemudian menghasilkan minat luas masyarakat pada magnetisme.

Sementara itu, penelitian abad ke-20 yang mendukung penggunaan magnet sebagai terapi kesehatan termasuk penelitian tahun 1936 oleh Albert Davis yang menemukan bahwa dua kutub magnet memiliki efek biologis yang berbeda. Menurut Davis, satu kutub merangsang tubuh sementara yang lain memiliki efek menenangkannya. Beberapa dokter Rusia juga melaporkan pada tahun 1948 bahwa perawatan magnetik membantu mengurangi rasa sakit setelah amputasi anggota badan.

Saat ini, perawatan magnetik banyak digunakan di seluruh dunia. Jepang telah melakukan penelitian yang luas tentang efek magnetik, dan kini telah memasarkan sejumlah merchandise, termasuk kalung dan gelang. Eropa juga telah menggunakan denyut gaya magnet yang dihasilakan secara elektrik di beberapa spa kesehatan.

Terapi magnetik juga sekarang digunakan sebagai pengobatan alternatif atau suplemen untuk sejumlah penyakit, termasuk tetapi tidak terbatas pada:

  • Cedera akut
  • Sakit leher
  • Sakit kronis
  • Kegelisahan
  • Radang sendi
  • Asma
  • Sindrom lorong karpal
  • Diabetes
  • Sakit kepala
  • Hipertensi
  • Sinus
  • Stres
  • Ulcer
  • PMS

Pun demikian, terapi magnet tidak dianjurkan untuk semua orang, terutama mereka yang menggunakan alat pacu jantung, pompa dan peralatan medis implan lainnya. Jadi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani perawatan magnetik apa pun.