Beranda Dunia Masjid Al-Aqsa Kebakaran, Sebagian Bangunan Rusak Parah

Masjid Al-Aqsa Kebakaran, Sebagian Bangunan Rusak Parah

Masjid Al-Aqsa kebakaran
Masjid Al-Aqsa kebakaran (dailystar.co.uk)

Kobaran api membakar sebagian masjid al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga dalam tradisi Islam, pada hari Senin. Kebakaran itu tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan, tetapi cukup membahayakan beberapa bagian dari situs ibadah yang berusia lebih dari 2.000 tahun.

Notre Dame de Paris bukanlah satu-satunya rumah ibadah sakral yang terbakar pada hari Senin. Bagian dari Haram ash-Sharif, masjid besar Yerusalem yang dibangun di mana peristiwa penting dalam kehidupan nabi Muhammad diyakini telah terjadi, juga ikut terbakar, merusak bagian dari struktur yang berasal dari pemerintahan Raja Yudea, Raja Herodes Agung.

Kebakaran terjadi di ruang jaga bagian luar Ruang Sholat al-Marwani Senin malam, menurut pernyataan Departemen Islamic Waqf masjid. Menurut The New Arab, seorang penjaga melaporkan kebakaran itu terjadi antara pukul 7:15 dan 7:30 malam, waktu setempat.

Departemen waqf memuji responsif petugas pemadam kebakaran, yang dengan cepat memadamkan api. Api tampaknya dipicu akibat ulah anak-anak yang bermain api di sekitar lokasi. Dalam pernyataannya, waqf mendesak para jamaah “yang tinggal di sekitar masjid dan di Kota Tua untuk mendidik anak-anak-anaknya agar tidak bermain api sembarangan, terlebih di bagiandalam masjid al-Aqsa.”

Polisi Israel menyatakan mereka sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Israel sendiri telah memerintah seluruh kota sejak 1967, ketika berhasil merebutnya dari tangan Yordania. Amerika Serikat belakangan ini mengakui klaim Israel mengenai Yerusalem adalah ibukotanya, tetapi hanya sedikit negara yang mengikutinya, dengan sebagian besar mencuat oleh banyak resolusi PBB yang mengutuk pencaplokan Israel atas wilayah Palestina.

Al-Aqsa berarti secara harfiah bermakna “yang terjauh” dalam bahasa Arab; sebuah rumah ibadah dibangun di situs tersebut lantaran adanya ayat Al-Quran menggambarkan “Perjalanan Malam” Nabi Muhammad, disebutkan Nabi pergi ke Al-Aqsa sebelum naik ke surga menunggangi seekor kuda terbang bernama Buraq (“kilat, dalam bahasa Arab).

Belum jelas khalifah mana yang mendirikan struktur modern tersebut, tetapi hampir pasti dibangun pada akhir abad ketujuh dan terus berkembang sejak saat itu.

Juga dikenal sebagai “Solomon’s Stables,” atau kandang kuda Raja sulaiman, al-Marwani dipercaya dibangun oleh Herodes Agung, sejawat raja Yudea dari Kekaisaran Romawi abad 1 Sebelum Masehi.

Sementara itu, seorang khalifah bernama Marwan I merenovasinya dengan mengubah kandang kuda menjadi ruangan yang dapat ditempati, baru pada tahun 1996 Waqf Palestina mengubah bangunan tersebut menjadi masjid modern yang mampu menampung hingga 7.000 jamaah.