Beranda Teknologi Ingin Punya Tato Menyala, Pria Ini Implan LED di Bawah Kulit

Ingin Punya Tato Menyala, Pria Ini Implan LED di Bawah Kulit

Merusak diri atas dasar karya seni sepertinya memang mulai trend saat ini. Jika sebagian besar orang menganggap aksi tersebut gila, namun bagi tiga orang pria asal Dusseldorf, Jerman, membenamkan lampu LED dibawah kulit tangan dan lengan adalah karya seni luar biasa yang unik dan orisinil. Lampu LED yang dirangkai dalam sebuah bentuk Chip berbentuk cincin tersebut mereka sebut Northstar V1 dan ukurannya mungkin hampir sama dengan uang koin lima ratus rupiah.

Tato menyala
Implan lampu LED di bawah kulit tangan

Operasi implan tersebut dipelopori oleh perusahaan Grindhouse Wetware, menggunakan teknologi yang “aman” untuk membenamkan Chip – chip robotik ke dalam tubuh manusia. Ide tersebut muncul dari keinginan para “Biohacker” untuk memiliki sebuah tato yang bisa menyala. Perangkat tersebut dirangkai menggunakan papan PCB berukuran kecil dengan lima buah Surface Mounted Device Light Emitting Dioes (SMD LED) sebagai sumber cahayanya. Untuk sumber dayanya menggunakan baterai kecil berdaya 3 volt DC yang dilapisi dengan silikon.

Sebelumnya, para seniman Biohacker tersebut mengaku juga memiliki “Cyborg Chip” seukuran bungkus rokok yang dimasukkan ke dalam tubuhnya. Fungsinya adalah untuk merekam setiap perubahan yang terjadi dalam tubuhnya. Perangkat itu kemudian mengirim laporan datanya ke perangkat mobile apapun yang berbasis Android.

Juru bicara perusahaan mengatakan: “Northstar V1, sama seperti halnya tindik atau operasi kosmetik dan semata – mata murni untuk tujuan keindahan”.

Sarver, yang juga bekerja di Grindhouse , mengatakan menciptakan beberapa Motherboard baru untuk memenuhi permintaan konsumen.

“Orang – orang dari komunitas biohacking yang menginginkannya. Mereka menghubungi kami karena ingin memiliki tato yang bisa menyala. Itulah mengapa kita membuat implan tersebut, komunitas tersebut yang menginspirasi kami”. Dia mengatakan.

Dalam kenyataannya, operasi merusak tubuh atas dasar seni semacam ini memang tidak diperbolehkan dalam dunia kesehatan karena bisa membahayakan tubuh dan tidak didukung oleh komunitas medis.