Beranda Kesehatan Orang Dengan Penciuman Buruk Berisiko Terkena Parkinson?

Orang Dengan Penciuman Buruk Berisiko Terkena Parkinson?

Penderita parkonson

Penderita parkonson

Parkinson adalah suatu penyakit kelainan saraf berkelanjutan yang terus memburuk dari waktu ke waktu dengan ditandai hilangnya kontrol pergerakan otot. Gejala awalnya mungkin bisa berupa tangan seperti bergetar sendiri. Selain itu, penyakit parkinson juga dapat menyebabkan otot kaku atau gerakan motorik yang melambat. Secara klinis, penyakit ini tidak sepenuhnya dapat disembuhkan, dan biasanya dokter akan memberikan obat untuk mengatasi gejala-gejalanya. Bahkan dalam beberapa kasus yang sangat jarang, seseorang perlu menjalani operasi otak untuk mengurangi gejala atau efek yang ditimbulkan.

Menurut sebuah penelitian terbaru, tingkat sensitivitas indera penciuman seseorang dapat memprediksi risiko penyakit Parkinson sampai rentang 10 tahun sebelum pasien positif terdiagnosa. Dalam hal ini, orang dengan indra penciuman yang buruk hampir lima kali lebih mungkin mengidap kelainan ini di kemudian hari.

Para peneliti menemukan bahwa pria dewasa (yang lebih tua) dengan indra penciuman yang buruk lebih mungkin mengalami penyakit ini dibandingkan wanita. “Salah satu perbedaan utama dalam penelitian ini adalah kami mengikutsertakan peserta baik yang berkulit putih dan kulit hitam dengan rentang (waktu penelitian) sekitar 10 tahun, jauh lebih lama dari penelitian sebelumnya,” kata Honglei Chen, dari Michigan State University di AS.

“Kami menemukan ada hubungan yang kuat antara tingkat penciuman dan risiko terkena penyakit (parkinson) hingga rentang enam tahun. Setelah itu, kaitan tersebut tetap masih ada, tapi tidak kuat, ” kata Chen.

Hubungan antara tingkat indera penciuman dan risiko Parkinson pada peserta kulit hitam juga tampak tidak sekuat pada kelompok peserta kulit putih, tambahnya.” Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Orang kulit hitam lebih cenderung memiliki indra penciuman yang buruk daripada orang kulit putih namun kemungkinan mengalami penyakit penyakit Parkinson kecil, “kata Chen.

Kami tidak menemukan signifikansi secara statistik hubungan antara rasa penciuman yang buruk dan penyakit Parkinson pada orang kulit hitam, tapi hal itu mungkin dikarenakan ukuran sampel yang kecil dan diperlukan lebih banyak penelitian lanjut, “tambahnya. Studi tersebut melibatkan 1.510 peserta kulit putih dan 952 hitam dengan usia rata-rata 75 tahun.

Secara keseluruhan, 42 orang menfalami Parkinson selama penelitian termasuk 30 orang kulit putih dan 12 orang kulit hitam. Orang dengan indera penciuman yang buruk hampir lima kali lebih mungkin menderita penyakit ini daripada orang yang memiliki indra penciuman baik.

Dari 764 orang dengan indera penciuman yang buruk, 26 orang mengalami penyakit ini, dibandingkan dengan hanya tujuh dari 835 orang yang indra penciumannya baik dan sembilan dari 863 orang yang indra penciumannya dikategorikan sebagai medium. Periset juga menemukan bahwa hasilnya masih tetap sama setelah disesuaikan dengan faktor lain yang dapat memengaruhi risiko termasuk merokok, penggemar kopi dan riwayat cedera pada kepala.