Beranda Dunia Pengemis Tak Tau Diri, Tikam Remaja Karena Uang Kurang

Pengemis Tak Tau Diri, Tikam Remaja Karena Uang Kurang

Suasana duka cita di tempat kejadian

Apa yang Anda lakukan ketika berpapasan dengan pengemis atau gelandangan di jalan?, kasihan lalu memberinya uang atau justru bersikap cuek dan membiarkannya begitu saja. Namun belakangan terkuak justru banyak orang malah menjadikan aktivitas mengemis sebagai mata pencaharian utama mereka. Bahkan pengemis tidak identik lagi dengan orang-orang yang miskin atau gelandangan yang tidak memiliki tempat tinggal, tetapi mereka yang terbilang mampu secara ekonomi juga ikut-ikutan melakukan kegiatan meminta uang tanpa bekerja ini.

Namun waspadalah jika Anda bertemu dengan pengemis, baik di jalan maupun yang mendatangi rumah ke rumah. Pasalnya tidak semua pengemis memiliki niatan yang baik, selalu saja ada kemungkinan tindak kejahatan terjadi dimana-mana dan kapan saja. Seorang remaja bernama Carl Ducase ini misalnya, niat baiknya untuk ‘memberi’ ternyata dibalas dengan akhir yang tragis dan fatal.

Remaja berusia 17 tahun asal Mount Hope, Virginia Barat, Amerikat Serikat, yang rencananya akan lulus kuliah tahun ini dan bercita-cita menjadi pengacara itu, telah tewas dengan luka-luka parah di bagian dadanya karena mendapat tikaman pisau beberapa kali dari seorang pengemis yang ia beri uang. Menurut keterangan polisi, pengemis tersebut tidak terima atau merasa kurang dengan jumlah uang $2 (sekitar Rp25 ribu) yang diberikannya. Pengemis malah meminta uang lagi kepada Carl, karena tidak diberi tanpa basa-basi tiba-tiba langsung menghujamkan pisau yang tepat mengenai dadanya.

Malang, karena lukanya terlalu parah dan sudah mengeluarkan darah yang cukup banyak, Carl Ducasse akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian sebelum dilarikan ke rumah sakit. Sang pelaku pembunuhan alias pengemis gila tersebut langsung melarikan diri dan saat ini masih dalam proses pengejaran oleh pihak kepolisian.

Sebuah peringatan kecil untuk menghormati korban dengan lilin berwarna-warni kemudian dibuat beberapa jam setelah peristiwa pembunuhan yang terjadi tepat di depan rumahnya itu. Tampak teman dan kerabat yang hadir mengikuti acara penghormatan menangis, tidak menyangka jika remaja yang dikenal ramah itu harus pergi untuk selamanya dengan cara yang tidak wajar.

Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, agar tidak gampang kasihan dengan pengemis maupun orang-orang asing tidak dikenal berpura-pura meminta bantuan atau pertolongan sebelum kita memastikan siapa orang tersebut sebenarnya. Jaga diri dan keluarga yang Anda cintai, dimanapun berada.