Beranda Pendidikan Penjelasan Singkat Tentang Online Trading dan Keuntungannya

Penjelasan Singkat Tentang Online Trading dan Keuntungannya

Online Trading
Online Trading

Online Trading (Perdagangan online) adalah proses dimana pedagang individu (kita sendiri), membeli dan menjual sekuritas melalui jaringan elektronik dengan menggunakan layanan dari broker online atau perusahaan pialang. Broker adalah orang yang memiliki lisensi untuk memperdagangkan saham dengan membebankan sejumlah komisi jasa. Saham atau stock adalah bagian kecil dari korporasi yang nilainya terutama bergantung pada kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, dan sikap investor. Ketika perusahaan menghasilkan laba, para pemegang saham tersebut memeroleh keuntungan melalui dividen yang dibayarkan kepada mereka oleh perusahaan bersangkutan.

Perusahaan pialang akan menjalankan semua perdagangan online kita dan menyimpan uang serta saham kita di akun pribadi. Beberapa contoh perusahaan pialang online luar negeri yang cukup terkenal termasuk House, CMC Markets, Merrill Edge, dan TD Ameritrade. Saat memilih jenis broker atau perusahaan pialang yang ingin Anda beri kepercayaan untuk mengelola akun Anda, pastikan bahwa situs web dealer yang membutuhkan informasi pribadi dan keuangan terlindung dengan baik. Dengan melakukan langkah-langkah keamanan yang tepat seperti logout otomatis dan enkripsi transmisi data melalui jaringan (ssl) untuk memastikan keamanan uang dan saham Anda. Selain itu, perusahaan broker yang dipilih juga harus memiliki reputasi yang baik pula.

Beberapa jenis akun yang digunakan oleh online trading termasuk akun kas dan akun margin. Rekening kas melibatkan: membeli saham menggunakan uang yang sudah dimiliki investor dalam akunnya, sementara di akun margin, saham dibeli dengan kredit dan ini terutama tergantung pada ekuitas saham yang sudah dimiliki investor online karena saham ini akan digunakan sebagai jaminan. Akun margin lebih rumit daripada akun tunai, karena membeli saham dengan pinjaman membawa risiko tambahan dan begitu banyak investor online cenderung menekankan pada akun tunai. Menurut Federal Reserve Board, investor harus memiliki setidaknya 50% dari harga saham yang ingin dibeli di akun mereka. itu berarti bahwa jika seorang investor ingin membeli saham senilai Rp 10 juta, nilai saham dan uang tunai dalam rekeningnya setidaknya harus ada Rp 5 juta. Sementara perusahaan pialang dapat memberikan pinjaman sebesar Rp 5 juta sisanya.

Berbagai jenis akun yang dipilih oleh investor bergantung pada investasi dan sejarah keuangan investor. Mayoritas perusahaan pialang tidak mengizinkan investor untuk menangani investasi yang dia sebenarnya tidak dapat tangani. Juga, investor online harus memberikan alamat, nomor telepon, nomor jaminan sosial dan informasi pribadi lainnya, karena ini akan membantu perusahaan pialang untuk melacak investasi sesuai dengan peraturan perpajakan dimana negara investor tinggal atau investasikan.

Online trading kini sudah cukup familiar di semua lapisan masyarakat, tidak seperti waktu dulu ketika pasar saham masih didominasi oleh orang-orang kaya. Saat ini, seseorang yang memiliki komputer, punya modal untuk membuka akun dan memiliki riwayat keuangan yang baik dapat melakukan investasi online, tetapi sama seperti bisnis lainnya, semuanitu tetap ada risikonya karena banyak pula orang telah mengalami kerugian besar di pasar saham karena perubahan pasar yang fluktuatif dan tidak mudah ditebak. Hal ini biasanya disebabkan oleh penurunan harga komoditas yang cepat, dan bisa pula disebabkan oleh bencana besar serta krisis ekonomi negara.

Hal ini dapat memicu kepanikan penjualan saham oleh investor yang terburu-buru untuk menjual sahamnya, sementara diwaktu sama yang lain tengah menarik uang dari rekening bank mereka. Dampaknya dapat mengakibatkan masalah ekonomi. Beberapa kecelakaan pasar saham luar biasa seperti yang terjadi pada Black Thursday di tahun 1929 yang terutama disebabkan oleh kepanikan dan masalah keuangan, sehingga menyebabkan depresi besar. Black Monday pada tahun 1987 juga disebabkan oleh kepanikan massal, pada tahun 2008, pasar perumahan dan real estate jatuh dan mengarah pada apa yang sekarang kita sebut sebagai resesi besar.

Langkah-langkah perbaikan telah dilakukan untuk memastikan resesi seperti yang terjadi di masa lalu tersebut tidak terulang lagi. Beberapa tindakan yang dilakukan meliputi: Menerapkan pembatasan perdagangan, ini mencegah aktivitas perdagangan apa pun yang terjadi selama periode setelah penurunan tajam dalam harga saham. Ini dimaksudkan untuk menstabilkan pasar dan menghindari pasar saham dari penurunan lebih lanjut. Metode lain yang digunakan adalah pembelian saham secara besar-besaran untuk mencegah kepanikan penjualan oleh pemegang saham lainnya tetapi pendekatan ini nyatanya tidak terbukti dan tidak efektif.