Beranda Kesehatan Penyakit Mental Ini Buat Penderitanya Menjadi Zombie

Penyakit Mental Ini Buat Penderitanya Menjadi Zombie

Penyakit Mental Ini Membuat Penderitanya Menjadi Zombie
Ilustrasi: perilaku zombie pada penderita Sindrom Cotard

Tentu sudah banyak yang tahu mengenai zombie, manusia yang sudah mati namun hidup kembali dengan pikiran seakan dikendalikan oleh sesuatu. Meskipun kita hanya sebatas melihatnya di film, TV show atau sebuah permainan, dalam kenyataannya makhluk yang menyerupai zombie ini memang benar ada dan dialami oleh sejumlah orang karena mengalami kondisi mental tertentu. Penderita dari penyakit ini akan merasa bahwa mereka telah mati atau beberapa organ mereka tidak berfungsi dengan semestinya.Mereka menderita delusi yang mengakibatkan perasaan seperti darah mereka tidak mengalir, tubuh yang membusuk dan malfungsi pada beberapa organ dalam.

Pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli syaraf asal Perancis bernama Jules Cotard, ia menyebut keadaan penyakit mental ini sebagai salah satu dari ‘The Delerium of Negation’, yang mengacu pada keadaan penyakit mental mulai dari yang paling ringan seperti depresi dan membenci diri sendiri hingga yang paling kronik. Namun penyakit delusi ini lebih dikenal dengan Cotard’s Syndrome atau Sindrome mayat berjalan.

Kasus Sindrom Cotard yang pernah terjadi

Penyakit mental ini tergolong langka, hanya terjadi pada beberapa orang di seluruh dunia dengan perbandingan yang sangat kecil. Salah satu yang pernah terjadi pada seorang wanita bernama Mademoiselle X, yang merupakan pasien penderita Cotard. Wanita ini merasa bahwa beberapa bagian tubuhnya tidak ada dan ia juga tidak memiliki kebutuhan untuk makan, dia menganggap dirinya dihukum dengan tidak bisa mati secara alami, namun pada akhirnya wanita ini meninggal karena kelaparan.

Kasus yang terbaru terjadi pada Graham yang mengalami penyakit mental ini selama kurang lebih 9 tahun, setelah ia mengalami depresi berat dan mencoba bunuh diri dengan membawa alat listrik kedalam bak mandinya. Meskipun penyakit ini langka namun penelitian yang dilakukan di Meksiko, dari 1.321 pasien yang terlibat dalam studi, ada sekitar 0.62% darinya menderita penyakit langka ini. Dan di Hongkong, sekitar 0.57% dari 439 pasien juga mengalami sindrom tersebut.

Penyebab penyakit Sindrom Cotard

Penderita sindrom Cotard biasanya menarik diri dari kebanyakan orang, mereka tidak terlalu peduli dengan kebersihan diri san juga kesehatan mereka. Khayalan yang ada pada para penderitanya hampir menyerupai apa yang dirasakan oleh para penderita Skizofrenia, yang mengaburkan apa yang mereka rasakan pada dunia nyata, meskipun para penderita sindrom Costard tidak sampai pada tahap halusinasi.

Secara neurologis, keadaan tidak dapat merasakan keberadaan beberapa bagian tubuh ini disebabkan oleh adanya malfungsi pada salah satu bagian otak yang bernama Fusiform Gyrus yang mengatur emosi dan pada akibatnya menyebabkan rasa terputus dari dunia nyata. Sejauh ini para ahli mengklaim bahwa sindrome mayat berjalan ini hanya bisa disembuhkan dengan metode elektro daripada pengobatan farmasi.