Beranda Penyakit Diabetes Insipidus dan Diabetes Mellitus, Ini Perbedaan Keduanya

Diabetes Insipidus dan Diabetes Mellitus, Ini Perbedaan Keduanya

Diabetes insipidus
Perbedaan diabetes mellitus dan diabetes insipidus

Kedua jenis diabetes mellitus dan insipidus memiliki kesamaan yaitu ditandai oleh meningkatnya frekuensi buang air kecil serta meningkatnya rasa haus.

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus adalah penyakit yang berhubungan dengan peningkatan kadar gula darah. Ada tiga jenis diabetes mellitus yang umum diketahui. Diabetes tipe 1 biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Sel beta di pulau Langerhan (islets of Langerhan) di pankreas mengalami kegagalan mensintesis insulin. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kerusakan genetik reseptor insulin.

Diabetes tipe 2 disebabkan oleh penurunan sensitivitas insulin pada sel target. Insulin disintesis pada tingkat yang semakin tinggi sampai sel-sel pankreas gagal dan kemudian, insulin eksogen diperlukan. Diabetes mellitus yang terjadi pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh efek samping dari hormon kehamilan itu sendiri. Hormon ini cenderung meningkatkan kadar gula darah sehingga mengganggu kinerja insulin.

Gejala umum diabetes mellitus yang diketahui adalah meningkatnya rasa haus (polidipsia), peningkatan rasa lapar (polifagia) dan peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria). Pada Diabetes mellitus, kadar gula darah meningkat di atas 120mg / dl. Tes toleransi glukosa oral adalah standar utama dalam mendiagnosis diabetes mellitus. Kadar gula darah 2 jam setelah mengonsumsi 75 g glukosa akan naik di atas 140mg/dl pada orang yang menderita diabetes mellitus.

Penderita diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin eksogen untuk mengontrol gula darahnya. Penderita diabetes tipe 2 dapat ditangani dengan obat hipoglikemik oral seperti metformin dan tolbutamide. Komplikasi diabetes diklasifikasikan menjadi dua kategori besar. Komplikasi yang terkait dengan pembuluh darah kecil (retinopati, nefropati dan neuropati) dikenal sebagai komplikasi mikro-vaskular, dan yang berhubungan dengan pembuluh darah besar (penyakit pembuluh darah perifer, stroke dan infark miokard) dikenal sebagai komplikasi makro-vaskular.

Diabetes insipidus

Diabetes insipidus adalah penyakit retensi air dan elektrolit. Ada dua jenis diabetes insipidus. Diabetes insipidus sentral disebabkan oleh gangguan sintesis vasopresin. Pembentukan vasopresin terganggu oleh penyakit-penyakit hipotalamus, saluran hipotalamo-hipofisial dan hipofisis posterior. 30% dari penyakit hipotalamus adalah neoplastik (ganas atau jinak); 30% adalah pascatrauma dan 30% lagi tidak diketahui asalnya.

Sisanya mungkin karena infeksi, infark dan kesalahan genetik pada gen prepropressophysin. Infark adalah nekrosis iskemik pada satu tempat di otak, karena perubahan sirkulasi darah, atau kurangnya pasokan oksigen. Infark biasanya terjadi karena penyumbatan aliran pembuluh nadi dan kadang bisa terjadi pada pembuluh balik.

Diabetes insipidus nefrogenik disebabkan oleh gangguan kerja vasopresin. Kinerja vasopresin akan berkurang atau terganggu jika reseptor vasopresin (V-2) atau saluran air (aquaporin-2) dalam pengumpulan saluran ginjal rusak.

Pada diabetes insipidus sentral dan nefrogenik, ada kehilangan cairan berlebihan yang menyebabkan keluarnya urin encer dan dehidrasi. Sehingga penderitanya akan sering merasa haus meski di cuaca yang sedang tidak panas. Minum air bermanfaat dalam memastikan asupan air yang cukup untuk menetralkan kehilangan cairan dari kompartemen intraseluler dan ekstraseluler.

Diabetes Mellitus vs Diabetes Insipidus

• Diabetes insipidus (DI) adalah penyakit yang disebabkan berkurangnya kinerja vasopresin dan sedangkan diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan akibat berkurangnya kadar insulin dalam tubuh.

• Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit pankreas dan sel target, sedangkan DI adalah penyakit otak dan ginjal.

• DM menyebabkan kadar gula darah tinggi sementara DI tidak.

• DM menyebabkan polifagia sedangkan DI tidak.

• DM menyebabkan poliuria oleh diuresis osmotik (peningkatan glukosa menahan dan mengeluarkan air dalam urin), dan DI menyebabkan poliuria dengan mengurangi reabsorpsi air pada pengumpulan saluran ginjal.

• DM biasanya diobati dengan obat hipoglikemik oral dan insulin sedangkan DI diobati dengan vasopresin sintetik.