Beranda Penyakit Tidak Sama, Ini Perbedaan Utama Antara Penyakit Pilek dan Flu

Tidak Sama, Ini Perbedaan Utama Antara Penyakit Pilek dan Flu

Perbedaan flu dan pilek
Ilustrasi penderita sakit flu

Istilah penyakit pilek dan flu ini memang sering membingungkan banyak orang. Terkadang orang menyebut pilek sebagai flu dan flu disebut juga sebagai pilek. Keduanya adalah infeksi virus, tetapi flu dapat menjadi epidemi dan pandemi dengan potensi kematian.

Pilek dan flu biasanya dikaitkan dengan udara dingin atau musim penghujan, gejalanya pun juga memiliki banyak kesamaan. Paling umum biasanya adalah mengalami kebingungan (kepala seperti blank). Saat daya tahan tubuh menurun kemudian tiba-tiba kehujanan, atau makan banyak es krim dan minuman dingin sangat berkemungkinan besar mengalami pilek dan flu. Beberapa orang memiliki alergi, yang dapat menyebabkan ia terkena pilek dan flu.

Pilek

Virus, biasanya adalah rhinovirus dan coronavirus, dapat menyebabkan pilek atau pilek biasa (common cold). Virus ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya. Gejala pilek biasa meliputi hidung meler, sakit tenggorokan, batuk dan dalam beberapa kasus demam ringan.

Biasanya berlangsung selama tujuh hingga sepuluh hari, tetapi dalam ada pula yang bisa berlangsung hingga tiga minggu. Pilek umumnya dapat sembuh dengan sendirinya meski tidak minum obat. Sistem kekebalan tubuh akan merespons serangan dengan memproduksi antibodi, yang menghentikan infeksi, sehingga gejalanya otomatis hilang dalam 10 hari.

Pilek mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas pada manusia. Tidak ada pengobatan yang secara khusus ditujukan untuk pilek, obat pilek umumnya hanya berpusat pada demam dan batuk tetapi tidak pada pilek itu sendiri.

Kita dapat menghindari infeksi pilek dengan sementara waktu menjauhi orang yang terinfeksi ketika dia melepaskan virus pilek di udara saat mereka bersin dan batuk. Virus yang dilepaskan ini akan mencari inangan tubuh baru untuk diinfeksi.

Flu

Flu adalah kata, yang biasa digunakan untuk Influenza, merupakan penyakit menular, yang disebabkan oleh virus dari keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum flu meliputi demam, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan batuk.

Pneumonia adalah bentuk parah dari flu, yang bisa berakibat fatal atau kematian. Virus flu diklasifikasikan menjadi tiga kategori, Virus Influenza A, B dan C. Penyakit ini menyebar, dari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau permukaan yang terinfeksi, udara juga dapat bertindak sebagai media untuk menyebarkan virus ini.

Saat ini telah tersedia vaksinasi untuk melawan influenza dan sangat dianjurkan untuk anak-anak maupun orang tua. Pada infeksi flu, saluran pernapasan secara penuh akan terinfeksi, termasuk pada paru-paru.

Perbedaan dan persamaan

Umumnya, istilah pilek dan flu digunakan secara bergantian, karena keduanya memang memiliki banyak gejala umum seperti batuk, demam, bersin dan hidung meler namun tetap keduanya adalah penyakit yang berbeda.

Keduanya disebabkan oleh berbagai jenis virus. Meski cara penularannya, lebih atau kurang, sama tetapi flu adalah penyakit yang lebih serius. Pilek adalah infeksi yang dapat sembuh dengan sendirinya dan secara otomatis menghilang dalam waktu satu minggu, tetapi lain halnya dengan flu.

Tidak ada pengobatan khusus untuk flu, tetapi kita tetap dianjurkan minum obat untuk menyembuhkan flu. Karena pilek tidak terlalu berbahaya, maka tidak ada vaksinasi khusus yang tersedia untuk menghindari infeksi ini. Di sisi lain, Vaksinasi untuk flu yang justru sering disarankan.

Dalam penyakit pilek, hanya hidung dan tenggorokan yang terinfeksi. Tetapi influenza sering dikaitkan dengan infeksi sistem pernapasan lengkap. Pada pasien influenza, ia bisa mengalami menggigil hebat dan demam tinggi bersamaan dengan kelelahan tetapi pilek biasanya hanya membawa gejala demam ringan.

Ringkasan

Gejala pilek dan flu mirip dan cara penularannya pun juga mirip, tetapi keduanya adalah penyakit yang berbeda. Pilek tidak terlalu menular dan dapat sembuh dengan sendirinya meski tanpa minum obat. Sedangkan flu yang menyerang sistem saluran pernapasan lengkap dapat berakibat fatal atau bahkan kematian pada penderitanya.