Beranda Dunia Perburuan Penyihir Salem, Bukti Mengerikannya Hukum di Masa Lalu

Perburuan Penyihir Salem, Bukti Mengerikannya Hukum di Masa Lalu

Monumen peringatan Salem
Monumen peringatan Salem (Sumber: historyofmassachusetts.org)

Di pengadilan hari ini, orang dianggap tidak bersalah sampai benar-benar terbukti memang bersalah. Namun sekitar 300 tahun yang lalu, hukum bekerja dengan sebaliknya. Jika Anda dituduh melakukan kejahatan, maka Anda sudah bersalah dan bisa disiksa secara brutal sampai terbukti tidak bersalah.

Januari 1692. Salem, Massachusetts. Selama musim dingin yang gelap, sekelompok delapan gadis yang berusia 9 hingga 17 tahun mulai bertindak sangat aneh. Beberapa dari mereka mengalami kejang-kejang parah. Kadang-kadang ucapannya juga kacau dan mereka tampak seperti kesurupan. Di lain waktu, mereka juga mengeluh tentang perasaan seperti ada yang merangkak masuk di dalam kulitnya.

Tidak ada seorangpun dokter tahu apa yang menyebabkan gadis-gadis itu bertindak seperti ini. Akhirnya, orang tua yang khawatir menyimpulkan bahwa gadis-gadis itu telah diguna-guna. Mereka mencurigai seseorang di masyarakat harus bertanggung jawab. Tak lama kemudian gadis-gadis itu mulai menunjuk jari pada orang-orang yang mereka anggap bersalah.

1 Maret: Tiga wanita ditangkap. Orang pertama yang dituduh gadis-gadis itu sebagai penyihir adalah seorang budak Karibia-India bernama Tituba. Dia mengakui bahwa ia memang seorang peramal nasib. Selanjutnya, gadis-gadis itu menuduh Sarah Osborne, seorang wanita tua yang tidak disukai siapa pun, dan Sarah Good, pengemis yang biasa meminta-minta di kota. Mereka bahkan menuduh putri Sarah Good yang berumur empat tahun juga sebagai penyihir. Semua tertuduh pun ditangkap.

Ketika tuduhan dan penangkapan terus berlanjut, penjara sampai penuh. Tahanan baru pun harus dikirim ke penjara di komunitas terdekatnya.

Mereka yang dituduh sebagai tukang sihir pertama-tama diberikan pemeriksaan fisik. Mengapa? Untuk melihat apakah mereka memiliki tanda aneh di tubuhnya. Tahi lalat yang terlihat aneh bisa jadi merupakan tanda penyihir.

Kemudian mereka ditanyai sedemikian rupa. Sebelum diadili, mereka disuruh mengaku bersalah. Namun, jika mereka menyebut orang lain sebagai penyihir, biasanya hukuman akan diringankan. Jika tidak, mereka akan langsung dihukum mati. Karena sebagian besar menolak untuk mengaku bersalah, mereka pun segera diadili.

Pada 10 Juni, Bridget Bishop — orang pertama yang dinyatakan bersalah atas sihir – tewas digantung. Sebelum musim panas berakhir, 18 orang lainnya juga digantung.

Seorang lelaki tua dituduh melakukan sihir. Ketika dia menolak untuk mengatakan apakah bersalah atau tidak, dia disiksa dengan parah. Selama tiga hari batu-batu terus menghantam tubuhnya — sampai lelaki tua yang malang itu babak belur hinggamati.

Sebanyak 17 orang lainnya tewas menderita di dalam penjara. Secara keseluruhan, ada beberapa ratus orang dituduh melakukan sihir dan lebih dari 140 yang dipenjara.

Tak lama, teror itu menyebar, seperti penyakit, ke kota-kota lain. Pada bulan Juli, di kota tetangga Andover, istri Joseph Ballard jatuh sakit. Dokter tidak bisa menjelaskan penyebab dan apa penyakitnya. Ballard menjadi yakin bahwa istrinya telah disihir. Dia pergi ke Salem untuk meminta bantuan. Dia meminta para remaja yang menuduh tersebut untuk membantunya menemukan para penyihir di Andover.

Setelah menjadi selebriti lokal, gadis-gadis itu pun menikmati profesi barunya. Perburuan penyihir segera terjadi di Andover. Histeria dengan cepat menyebar ke kota-kota lain, termasuk Boston.

Mengapa itu terjadi? Hari ini, sulit bagi kita untuk membayangkan perburuan penyihir. Namun ada beberapa pertimbangan yang membuat fenomena penyihir heboh di kala itu.

Pertimbangan dari dua gadis pertama yang menunjukkan tanda-tanda disihir. Mereka adalah putri dan keponakan Pendeta Samuel Parris, seorang Puritan yang galak. Bahkan, sebagian besar orang yang tinggal di sekitar Salem adalah anggota sekte agama yang sangat ketat ini. Orang dewasa tidak diperbolehkan bermain dengan anak-anak. Jadi, mungkin saja perilaku aneh para gadis itu tumbuh dari kebosanan dan penindasan.

Pendeta Parris sangat mendukung perburuan penyihir. Dia memberikan khotbah penuh semangat tentang masalah sihir. Orang-orang Puritan yang ketakutan menyalahkan para penyihir atas semuanya, termasuk serangan suku Indian. Beberapa orang yang selamat dari serangan berlindung di Salem. Kisah-kisah mengerikan yang mereka bawa bersamanya memicu ketakutan semua orang. Dengan kebosanan yang ditambahkan pada rasa takut, kaum Puritan yang gugup siap menghadapi serangan histeria massal.

Penyebab lain bisa jadi tempat itu sendiri. Pada 1692, Salem dibagi menjadi dua bagian, Desa Salem dan Kota Salem. Orang-orang yang tinggal di Desa Salem kebanyakan adalah petani miskin. Orang-orang di Kota Salem kebanyakan adalah tukang kayu, pandai besi, dan pemilik penginapan. Mereka memiliki lebih banyak uang dan menikmati kehidupan yang lebih baik daripada para petani yang selalu berjuang keras. Ada beberapa kecemburuan di antara kedua kelompok tersebut.

Sejumlah orang yang sudah makmur dituduh melakukan sihir. Pada masa itu, baru dituduh saja sudah berarti seseorang kehilangan apa pun yang dia miliki. Sheriff lokal akan mengambil barang-barang yang dia miliki dan tetangg akan mengambil hak tanahnya.

Sebagian besar tertuduh adalah perempuan. Banyak pria percaya bahwa wanita, lebih rendah dari pria, dengan mudah berubah menjadi penyihir. Banyak perempuan yang dituduh berada dalam posisi sedang akan mewarisi properti warisan orangtuanya. Yang lain terlalu tua atau terlalu miskin untuk membela diri. Faktor-faktor ini menjadikan perempuan target utama. Tiga belas dari 19 orang yang digantung adalah perempuan.

Beberapa perilaku histeris para gadis itu mungkin dipalsukan. Dalam suatu persidangan, seorang gadis menarik kembali tuduhan yang telah dibuatnya. Mungkin dia merasa bersalah tentang apa yang sudah terjadi di masyarakat. Tetapi akibatnya, gadis-gadis lain akan berbalik menuduhnya, dan dia sendiri akan dituduh yang melakukan sihir.

Ada satu alasan lagi: Keracunan Ergot. Ergot adalah jamur yang mempengaruhi biji-bijian seperti gandum hitam dan gandum. Rye adalah biji-bijian pokok di Salem. Ergot tumbuh subur di musim semi dan musim panas yang hangat dan hujan. Kondisi itu muncul pada musim panas sebelum histeria sihir pecah. Jika gandum terinfeksi oleh ergot, siapa pun yang makan roti yang terbuat dari tepung terinfeksi ergot bisa mengalami delusi. Gejala keracunan ergot lainnya termasuk kejang-kejang, halusinasi, dan sensasi merangkak pada kulit.

Tidak diragukan lagi histeria di balik perburuan penyihir berasal dari beberapa sumber yang berbeda. Kita mungkin tidak pernah benar-benar tahu. Tapi kita tahu bagaimana itu mengubah sejarah selama ini.

Pada bulan Oktober 1692, seorang pendeta menulis sebagai berikut: “Lebih baik Sepuluh Penyihir yang Dicurigai melarikan diri, daripada ada Orang yang Tidak Berdosa harus Dihukum,”. Akhirnya sampai kepada kita sebagai sistem peradilan dimana “tidak dinyatakan bersalah sampai benar-benar terbukti bersalah” .

Sekitar 300 tahun kemudian di Salem, sebuah monumen peringatan didirikan untuk menghormati para korban persidangan sihir. Terletak di seberang jalan dari Rumah Pertemuan Desa Salem yang asli. Di situlah orang diperiksa untuk melihat apakah mereka penyihir. Peringatan itu sekarang berfungsi sebagai pengingat: Kita harus selalu berjaga-jaga terhadap intoleransi, kefanatikan, prasangka, dan fanatisme — yang kesemuanya dapat memicu “perburuan penyihir” dalam satu atau lain jenis.