Beranda Lokal Retas Situs KPU, Hacker Muda Ini Justru Ditawari Kerja Pemerintah

Retas Situs KPU, Hacker Muda Ini Justru Ditawari Kerja Pemerintah

Pemuda 19 tahun bernama Muhammad Arik Alfiki alias MA, yang mencoba meretas situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), menerima tawaran pekerjaan di Kepolisian Nasional, kata ibunya Mira Melinda.

Hacker KPU
Ilustrasi pelaku hacker

“Ketika dia ditangkap, dia diperlakukan dengan sangat baik. Bahkan Bapak Ricky Boy Sialagan dari Direktorat Kejahatan Dunia Maya mengatakan anak saya adalah aset yang harus dilindungi dan mungkin akan mendapatkan pekerjaan dengan Polisi Nasional atau KPU, ”kata ibu MA, Mira Melinda, di Payakumbuh, Sumatera Barat, Kamis seperti dikutip Antara.

Kapolres Payakumbuh AKBP Endrastyawan Setyowibowo mengatakan pada hari Rabu, seperti diberitakan kompas.com, bahwa MA hanyalah pemuda tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), menambahkan bahwa ia ditangkap pada hari Senin.

Pun demikian, ibu MA mengatakan putranya telah dibebaskan dan tinggal bersama pamannya di Jakarta.

“Ponselnya disita, tetapi dia diberi yang baru oleh polisi di Jakarta sehingga dia dapat berkomunikasi dengan kami,” katanya, Kamis.

Mira menambahkan bahwa putranya telah tertarik pada IT sejak ia masih di sekolah dasar, mengatakan dirinya adalah pakar IT otodidak.

“Dia bermain dengan laptopnya sepanjang hari dan telah menerima banyak sertifikat atas prestasinya di bidang TI,” katanya.

Di antara sertifikat yang diterima MA adalah SQL Injection Challenge dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Responsible Disclosure dari McAfee dan Bug Report Vulnerability dari Tokopedia.

Sementara itu, pamannya, Ramadhan Putra, mengatakan MA telah meretas situs web KPU pada 18 April, sehari setelah hari pemungutan suara, sebagai peringatan, menambahkan bahwa keponakannya itu mengatakan kepadanya bahwa ia hanya ingin “mengingatkan” KPU jika situs webnya adalah tidak terlindungi dengan aman.