Manusia purba adalah pemburu yang selalu berkeliling untuk mencari makanan, jadi mereka tidak tinggal di satu tempat, melainkan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya (nomaden).
Sekitar 12.000 tahun yang lalu, ketika orang mulai belajar cara bertani, mereka kemudian mulai menetap di satu tempat dan membangun rumah permanen untuk tempat tinggal. Seiring waktu, kelompok-kelompok rumah ini menjadi kota-kota seperti sekarang, yang dimulai sekitar 9.000 tahun yang lalu.
Tinggal di atap rumah
Orang zaman purbakala menggunakan atap sebagai ruang untuk melakukan pekerjaan hariannya. Tidak ada jalan-jalan untuk ke rumah seperti sekarang, sehingga akan sulit bagi penyerang untuk masuk.
Pengeringan
Kulit binatang dibersihkan dan dikeringkan serta digunakan untuk pakaian orang zaman purbakala.
Hewan ternak
Sapi, domba, keledai, dan kambing disimpan di kandang di antara rumah-rumah. Mereka menyediakan orang sumber makanan, wol, dan transportasi.
Kain berwarna-warni
Orang-orang zaman purbakala sangat terampil dalam menenun kain untuk pakaian, selimut, dan dekorasi.
Tahukah kamu!
Rumah-rumah zaman purbakala tidak memiliki pintu depan! Sebaliknya, orang menggunakan palka di atap untuk keluar masuk.
Desain interior
Beberapa rumah dihiasi dengan lukisan dinding, yang menunjukkan pemandangan dari kehidupan sehari-hari.
Di bawah lantai
Di zaman purbakala, orang yang meninggal akan dimakamkan di bawah lantai rumah.