Beranda Psikologi Saya Suka Bicara dengan Diri Sendiri, Normalkah Secara Psikologi?

Saya Suka Bicara dengan Diri Sendiri, Normalkah Secara Psikologi?

Berbicara dengan diri sendiri
Berbicara dengan diri sendiri

Kebanyakan menganggap bahwa orang yang suka berbicara atau mungkin ngomong sendiri di depan cermin (bayangannya) adalah tipikal orang yang aneh alias memiliki tanda-tanda penyakit mental.

Namun, menurut penelitian psikologis terbaru, orang yang sering berbicara sendiri memiliki kemampuan kognitif yang justru lebih tinggi, bukan karena mereka memiliki gangguan mental.

Dalam kehidupan sehari-hari, sekali atau berkali-kali kita pasti pernah berbicara dengan diri sendiri. Orang lain mungkin menganggapnya tidak biasa, “gila”, tetapi mereka tidak tahu akan efek ajaibnya. Sebenarnya, berbicara dengan diri sendiri adalah cara yang bagus untuk mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya.

Hampir semua dari kita sering berbisik meski hanya sekedar di dalam benak pikiran. Kita sering terlibat dalam dialog transendental pada jam 3 pagi tanpa seorang pun kecuali pikiran kita sendiri untuk menemukan jawabannya. Inner monolog atau berbicara dengan diri sendiri adalah perilaku yang wajar dan justru menyehatkan dari segi mental, memiliki peran khusus dalam menjaga pikiran kita tetap tenang.

Pada saat yang sama, perilaku demikian juga dapat membantu kita mengatur pikiran, merencanakan tindakan, memperkuat ingatan, dan mengatur emosi. Dengan kata lain, semua itu dapat membantu mengendalikan diri kita sendiri dari sikap atau perilaku-perilaku di luar batas. Berbicara kepada diri sendiri adalah terusan dari bisikan dalam pikiran, hal itu muncul ketika motor perintah tertentu tidak sengaja diaktifkan.

“Bicara pada diri sendiri” memungkinkan kita untuk mengenali dan menemukan banyak dari pertanyaan-pertanyaan (batin) yang butuh jawaban, sehingga pikiran akan lebih fokus padanya. Jika kita memiliki sebuah pertanyaan yang sulit dijawab, dengan berbicara pada diri sendiri kita akan lebih menemukan jawaban yang diinginkan.

Oleh karena itu, sekali lagi perilaku berbicara dengan diri sendiri bukanlah penyakit mental tetapi suatu keadaan yang akan membantu kita menjadi lebih pintar dan belajar lebih baik. Tindakan demikian mungkin akan terlihat agak konyol bagi orang lain, tetapi tidak lagi jika mereka tahu akan manfaatnya.

Pun demikian, ada beberapa poin penting lain yang perlu diketahui. jika kita berbicara tentang hal-hal yang mengecewakan dan negatif, hal demikian justru akan berdampak masalah karena dapat menyebabkan problem psikologis seperti kebosanan dan bahkan frustrasi.

Bagaimana membatasi berbicara kepada diri sendiri?

Sebagian besar penyebab utama berbicara dengan diri sendiri karena kita tidak memiliki siapa pun untuk berbagi pikiran. Dengan kata lain, cara terbaik untuk membatasi berbicara kepada diri sendiri adalah adanya orang-orang terdekat yang bisa diajak berbicara satu sama lain. Sama halnya, jika Anda menderita kesepian karena alasan tertentu, cobalah untuk melihat keluar (refreshing) dengan teman-teman dan berbagi pemikiran, secara bertahap Anda akan dapat membatasi berbicara kepada diri sendiri dengan sendirinya.

Cara lain adalah dengan mendengarkan musik atau menonton TV karena tindakan ini dapat membubarkan pikiran monolog dengan lirik atau visual dari acara yang ditonton, secara bertahap Anda akan lupa berbicara sendiri dengan sendirinya. Di saat yang sama, menyanyi mengikuti lirik lagu favorit juga akan membantu membatasi pikiran memiliki kesempatan untuk berbicara dengan diri sendiri.

Bagaimanapun, tindakan berbicara kepada diri sendiri adalah stimulasi mental yang sebenarnya sulit dikendalikan, tetapi keadaan ini akan mereda dengan sendirinya ketika kita fokus pada sesuatu hal yang lebih penting, serius atau menyenangkan.